gmc dewasa

gmc dewasa

kecerdasan multipel

Apa yang dimaksud dengan kecerdasan multipel ?
Kecerdasan multipel (multiple inteligensia) adalah berbagai jenis kecerdasan yang dapat dikembangkan pada anak, antara lain verbal-linguistic (kemampuan menguraikan pikiran dalam kalimat-kalimat, presentasi, pidato, diskusi, tulisan), logical–mathematical (kemampuan menggunakan logika-matematik dalam memecahkan berbagai masalah), visual spatial (kemampuan berpikir tiga dimensi), bodily-kinesthetic (ketrampilan gerak, menari, olahraga), musical (kepekaan dan kemampuan berekspresi dengan bunyi, nada, melodi, irama), intrapersonal (kemampuan memahami dan mengendalikan diri sendiri), interpersonal (kemampuan memahami dan menyesuaikan diri dengan orang lain), naturalist (kemampuan memahami dan memanfaatkan lingkungan).
Faktor-faktor apa yang mempengaruhi kualitas kecerdasan ?
Kecerdasan multipel dipengaruhi 2 faktor utama yang saling terkait yaitu faktor keturunan (bawaan, genetik) dan faktor lingkungan. Seorang anak dapat mengembangkan berbagai kecerdasan jika mempunyai faktor keturunan dan dirangsang oleh lingkungan terus menerus.
Orangtua yang cerdas anaknya cenderung akan cerdas pula jika faktor lingkungan mendukung pengembangan kecerdasaannnya sejak didalam kandungan, masa bayi dan balita. Walaupun kedua orangtuanya cerdas tetapi jika lingkungannya tidak menyediakan kebutuhan pokok untuk pengembangan kecerdasannya, maka potensi kecerdasan anak tidak akan berkembang optimal. Sedangkan orangtua yang kebetulan tidak berkesempatan mengikuti pendidikan tinggi (belum tentu mereka tidak cerdas, mungkin karena tidak ada kesempatan atau hambatan ekonomi) anaknya bisa cerdas jika dicukupi kebutuhan untuk pengembangan kecerdasan sejak di dalam kandungan sampai usia sekolah dan remaja.
Apa kebutuhan pokok untuk mengembangkan kecerdasan ?
Tiga kebutuhan pokok untuk mengembangkan kecerdasan antara lain adalah kebutuhan FISIK-BIOLOGIS (terutama untuk pertumbuhan otak, sistem sensorik dan motorik), EMOSI-KASIH SAYANG (mempengaruhi kecerdasan emosi, inter dan intrapersonal) dan STIMULASI DINI (merangsang kecerdasan-kecerdasan lain).
Kebutuhan FISIK-BIOLOGIS terutama gizi yang baik sejak di dalam kandungan sampai remaja terutama untuk perkembangan otak, pencegahan dan pengobatan penyakit-penyakit yang dapat mempengaruhi perkembangan kecerdasan, dan ketrampilan fisik untukmelakukanaktivitassehari-hari.
Kebutuhan EMOSI-KASIH SAYANG : terutama dengan melindungi, menimbulkan rasa aman dan nyaman, memperhatikan dan menghargai anak, tidak mengutamakan hukuman dengan kemarahan tetapi lebih banyak memberikan contoh-contoh dengan penuh kasih sayang. Kebutuhan STIMULASI meliputi rangsangan yang terus menerus dengan berbagai cara untuk merangsang semua system sensorik dan motorik.
Ketiga kebutuhan pokok tersebut harus diberikan secara bersamaan sejak janin didalam kandungan karena akan saling berpengaruh. Bila kebutuhan biofisik tidak tercukupi, gizinya kurang, sering sakit, maka perkembangan otaknya tidak optimal. Bila kebutuhan emosi dan kasih sayang tidak tercukupi maka kecerdasan inter dan antar personal juga rendah. Bila stimulasi dalam interaksi sehari-hari kurang bervariasi maka perkembangan kecerdasan juga kurang bervariasi.
Apa itu STIMULASI DINI ? Apa manfaatnya ?
Stimulasi dini adalah rangsangan yang dilakukan sejak bayi baru lahir (bahkan sebaiknya sejak janin 6 bulan di dalam kandungan) dilakukan setiap hari, untuk merangsang semua sistem indera (pendengaran, penglihatan, perabaan, pembauan, pengecapan). Selain itu harus pula merangsang gerak kasar dan halus kaki, tangan dan jari-jari, mengajak berkomunikasi, serta merangsang perasaan yang menyenangkan dan pikiran bayi dan balita. Rangsangan yang dilakukan sejak lahir, terus menerus, bervariasi, dengan suasana bermain dan kasih sayang, akan memacu berbagai aspek kecerdasan anak (kecerdasan multipel) yaitu kecerdasan : logiko-matematik, emosi, komunikasi bahasa (lingusitik), kecerdasan musikal, gerak (kinestetik), visuo-spasial, senirupa dll.
Cara melakukan stimulasi dini
Stimulasi sebaiknya dilakukan setiap kali ada kesempatan berinteraksi dengan bayi/balita. misalnya ketika memandikan, mengganti popok, menyusui, menyuapi makanan, menggendong, mengajak berjalan-jalan, bermain, menonton TV, di dalam kendaraan, menjelang tidur.
Stimulasi untuk bayi 0 – 3 bulan dengan cara : mengusahakan rasa nyaman, aman dan menyenangkan, memeluk, menggendong, menatap mata bayi, mengajak tersenyum, berbicara, membunyikan berbagai suara atau musik bergantian, menggantung dan menggerakkan benda berwarna mencolok (lingkaran atau kotak-kotak hitam-putih), benda-benda berbunyi, mengulingkan bayi kekanan-kekiri, tengkurap-telentang, dirangsang untuk meraih dan memegang mainan
Umur 3 – 6 bulan ditambah dengan bermain ‘cilukba’, melihat wajah bayi dan pengasuh di cermin, dirangsang untuk tengkurap, telentang bolak-balik, duduk.
Umur 6 – 9 bulan ditambah dengan memanggil namanya, mengajak bersalaman, tepuk tangan, membacakan dongeng, merangsang duduk, dilatih berdiri berpegangan.
Umur 9 – 12 bulan ditambah dengan mengulang-ulang menyebutkan mama-papa, kakak, memasukkan mainan ke dalam wadah, minum dari gelas, menggelindingkan bola, dilatih berdiri, berjalan dengan berpegangan.
Umur 12 – 18 bulan ditambah dengan latihan mencoret-coret menggunakan pensil warna, menyusun kubus, balok-balok, potongan gambar sederhana (puzzle) memasukkan dan mengeluarkan benda-benda kecil dari wadahnya, bermain dengan boneka, sendok, piring, gelas, teko, sapu, lap. Latihlah berjalan tanpa berpegangan, berjalan mundur, memanjat tangga, menendang bola, melepas celana, mengerti dan melakukan perintah-perintah sederhana (mana bola, pegang ini, masukan itu, ambil itu), menyebutkan nama atau menunjukkan benda-benda.
Umur 18 – 24 bulan ditambah dengan menanyakan, menyebutkan dan menunjukkan bagian-bagian tubuh (mana mata ? hidung?, telinga?, mulut ? dll), menanyakan gambar atau menyebutkan nama binatang & benda-benda di sekitar rumah, mengajak bicara tentang kegiatan sehari-hari (makan, minum mandi, main, minta dll), latihan menggambar garis-garis, mencuci tangan, memakai celana – baju, bermain melempar bola, melompat.
Umur 2 – 3 tahun ditambah dengan mengenal dan menyebutkan warna, menggunakan kata sifat (besar-kecil, panas-dingin, tinggi-rendah, banyak-sedikit dll), menyebutkan nama-nama teman, menghitung benda-benda, memakai baju, menyikat gigi, bermain kartu, boneka, masak-masakan, menggambar garis, lingkaran, manusia, latihan berdiri di satu kaki, buang air kecil / besar di toilet.
Setelah umur 3 tahun selain mengembangkan kemampuan-kemampuan umur sebelumnya, stimulasi juga di arahkan untuk kesiapan bersekolah antara lain : memegang pensil dengan baik, menulis, mengenal huruf dan angka, berhitung sederhana, mengerti perintah sederhana (buang air kecil / besar di toilet), dan kemandirian (ditinggalkan di sekolah), berbagi dengan teman dll. Perangsangan dapat dilakukan di rumah (oleh pengasuh dan keluarga) namun dapat pula di Kelompok Bermain, Taman Kanak-Kanak atau sejenisnya.
Pentingnya suasana ketika stimulasi
Stimulasi dilakukan setiap ada kesempatan berinteraksi dengan bayi-balita, setiap hari, terus menerus, bervariasi, disesuaikan dengan umur perkembangan kemampuannya, dilakukan oleh keluarga (terutama ibu atau pengganti ibu).
Stimulasi harus dilakukan dalam suasana yang menyenangkan dan kegembiraan antara pengasuh dan bayi/balitanya. Jangan memberikan stimulasi dengan terburu-terburu, memaksakan kehendak pengasuh, tidak memperhatikan minat atau keinginan bayi/balita, atau bayi-balita sedang mengantuk, bosan atau ingin bermain yang lain. Pengasuh yang sering marah, bosan, sebal, maka tanpa disadari pengasuh justru memberikan rangsang emosional yang negatif. Karena pada prinsipnya semua ucapan, sikap dan perbuatan pengasuh adalah merupakan stimulasi yang direkam, diingat dan akan ditiru atau justru menimbulkan ketakutan bayi-balita.
Pentingnya pola pengasuhan yang demokratik (otoritatif)
Oleh karena itu interaksi antara pengasuh dan bayi atau balita harus dilakukan dalam suasana pola asuh yang demokratik (otoritatif). Yaitu pengasuh harus peka terhadap isyarat-isyarat bayi, artinya memperhatikan minat, keinginan atau pendapat anak, tidak memaksakan kehendak pengasuh, penuh kasih sayang, dan kegembiraan, menciptakan rasa aman dan nyaman, memberi contoh tanpa memaksa, mendorong keberanian untuk mencoba berkreasi, memberikan penghargaan atau pujian atas keberhasilan atau perilaku yang baik, memberikan koreksi bukan ancaman atau hukuman bila anak tidak dapat melakukan sesuatu atau ketika melakukan kesalahan.
Mengapa stimulasi dini bisa merangsang kecerdasan multipel ?
Sel-sel otak janin dibentuk sejak 3 – 4 bulan di dalam kandungan ibu, kemudian setelah lahir sampai umur 3 – 4 tahun jumlahnya bertambah dengan cepat mencapai milyaran sel, tetapi belum ada hubungan antar sel-sel tersebut. Mulai kehamilan 6 bulan, dibentuklah hubungan antar sel, sehingga membentuk rangkaian fungsi-fungsi. Kualitas dan kompleksitas rangkaian hubungan antar sel-sel otak ditentukan oleh stimulasi (rangsangan) yang dilakukan oleh lingkungan kepada bayi-balita tersebut.
Semakin bervariasi rangsangan yang diterima bayi-balita maka semakin kompleks hubungan antar sel-sel otak. Semakin sering dan teratur rangsangan yang diterima, maka semakin kuat maka hubungan antar sel-sel otak tersebut. Semakin kompleks dan kuat hubungan antar sel-sel otak, maka semakin tinggi dan bervariasi kecerdasan anak di kemudian hari, bila dikembangkan terus menerus, sehingga anak akan mempunyai banyak variasi kecerdasan (multiple inteligensia).
Bagaimana cara merangsang kecerdasan multipel ?
Untuk merangsang kecerdasan berbahasa verbal ajaklah bercakap-cakap, bacakan cerita berulang-ulang, rangsang untuk berbicara dan bercerita, menyanyikan lagu anak-anak dll.
Latih kecerdasan logika-matematik dengan mengelompokkan, menyusun, merangkai, menghitung mainan, bermain angka, halma, congklak, sempoa, catur, kartu, teka-teki, puzzle, monopoli, permainan komputer dll.
Kembangkan kecerdasan visual-spatial dengan mengamati gambar, foto, merangkai dan membongkar lego, menggunting, melipat, menggambar, halma, puzzle, rumah-rumahan, permainan komputer dll.
Melatih kecerdasan gerak tubuh dengan berdiri satu kaki, jongkok, membungkuk, berjalan di atas satu garis, berlari, melompat, melempar, menangkap, latihan senam, menari, olahraga permainan dll.
Merangsang kecerdasan musikal dengan mendengarkan musik, bernyanyi, memainkan alat musik, mengikuti irama dan nada.
Melatih kecerdasan emosi inter-personal dengan bermain bersama dengan anak yang lebih tua dan lebih muda, saling berbagi kue, mengalah, meminjamkan mainan, bekerjasama membuat sesuatu, permainan mengendalikan diri, mengenal berbagai suku, bangsa, budaya, agama melalui buku, TV dll.
Melatih kecerdasan emosi intra-personal dengan menceritakan perasaan, keinginan, cita-cita, pengalaman, berkhayal, mengarang ceritera dll.
Merangsang kecerdasan naturalis dengan menanam biji hingga tumbuh, memelihara tanaman dalam pot, memelihara binatang, berkebun, wisata di hutan, gunung, sungai, pantai, mengamati langit, awan, bulan, bintang dll.
Bila anak mempunyai potensi bawaan berbagai kecerdasan dan dirangsang terus menerus sejak kecil dengan cara yang menyenangkan dan jenis yang bervariasi maka anak kita akan mempunyai kecerdasan yang multipel.
Bagaimana cara mengembangkan kreativitas anak ?
Kreativitas dibutuhkan oleh manusia untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari. Kreativitas harus dikembangkan sejak dini. Banyak keluarga yang tidak menyadari bahwa sikap orangtua yang otoriter (diktator) terhadap anak akan mematikan bibit-bibit kreativitas anak, sehingga ketika menjadi dewasa hanya mempunyai kreativitas yang sangat terbatas.
Bagaimana peran orangtua utk mengembangkan kreativitas anak ?
Kreativitas anak akan berkembang jika orangtua selalu bersikap otoritatif (demokratik), yaitu : mau mendengarkan omongan anak, menghargai pendapat anak, mendorong anak untuk berani mengungkapkannya. Jangan memotong pembicaraan anak ketika ia ingin mengungkapkan pikirannya. Jangan memaksakan pada anak bahwa pendapat orangtua paling benar, atau melecehkan pendapat anak
Orangtua harus mendorong anak untuk berani mencoba mengemukakan pendapat, gagasan, melakukan sesuatu atau mengambil keputusan sendiri (asalkan tidak membahayakan atau merugikan oranglain atau diri sendiri). Jangan mengancam atau menghukum anak kalau pendapat atau perbuatannya dianggap salah oleh orangtua. Anak tidaklah salah, mereka umumnya belum tahu, dalam tahap belajar. Oleh karena itu tanyakan mengapa mereka berpendapat atau berbuat demikian, beri kesempatan untuk mengemukan alasan-alasan. Berikanlah contoh-contoh, ajaklah berpikir, jangan didikte atau dipaksa, biarkan mereka yang memperbaikinya dengan caranya sendiri. Dengan demikian tidak mematikan keberanian mereka untuk mengemukakan pikiran, gagasan, pendapat atau melakukan sesuatu.
Selain itu orangtua harus mendorong kemandirian anak dalam melakukan sesuatu, menghargai usaha-usaha yang telah dilakukannya, memberikan pujian untuk hasil yang telah dicapainya walau sekecil apapun. Cara-cara ini merupakan salah satu unsur penting pengembangan kreativitas anak.
Keluarga harus merangsang anak untuk tertarik mengamati dan mempertanyakan tentang berbagai benda atau kejadian disekeliling kita, yang mereka dengar, lihat, rasakan atau mereka pikirkan dalam kehidupan sehari-hari. Orangtua harus menjawab dengan cara menyediakan sarana yang semakin merangsang anak berpikir lebih dalam, misalnya dengan memberikan gambar-gambar, buku-buku. Jangan menolak, melarang atau menghentikan rasa ingin tahu anak, asalkan tidak membahayakan dirinya atau orang lain.
Orangtua harus memberi kesempatan anak untuk mengembangkan khayalan, merenung, berfikir dan mewujudkan gagasan anak dengan cara masing-masing. Biarkan mereka bermain, menggambar, membuat bentuk-bentuk atau warna-warna dengan cara yang tidak lazim, tidak logis, tidak realistis atau belum pernah ada. Biarkan mereka menggambar sepeda dengan roda segi empat, langit berwarna merah, daun berwarna biru. Jangan banyak melarang, mendikte, mencela, mengecam, atau membatasi anak. Berilah kebebasan, kesempatan, dorongan, penghargaan atau pujian untuk mencoba suatu gagasan, asalkan tidak membahayakan dirinya atau orang lain.
Semua hal-hal tersebut akan merangsang perkembangan fungsi otak kanan yang penting untuk kreativitas anak yaitu: berfikir divergen (meluas), intuitif (berdasarkan intuisi), abstrak, bebas, simultan.
Ringkasan
Jika menginginkan anak dengan kecerdasan multipel harus dilakukan perangsangan sejak bayi setiap hari pada semua sistem indera (pendengaran, penglihatan, perabaan, pembauan, pengecapan), dengan mengajak berbicara, bermain untuk merangsang perasaan dan pikiran, merangsang gerak kasar dan halus pada leher, tubuh, kaki, tangan dan jari-jari.
Cara melakukan stimulasi harus disesuaikan dengan umur dan tahapan tumbuh -kembang anak. Stimulasi dilakukan setiap kali ada kesempatan berinteraksi dengan bayi/balita, misalnya ketika memandikan, mengganti popok, menyusui, menyuapi makanan, menggendong, mengajak berjalan-jalan, bermain, menonton TV, di dalam kendaraan, menjelang tidur, atau kapanpun dan dimanapun ketika anda dapat berinteraksi dengan balita anda. Selanjutnya dapat ditambah melalui Kelompok Bermain, Taman Kanak-Kanak dan sejenisnya.
Stimulasi harus dilakukan dalam suasana yang menyenangkan, yaitu pola asuh yang otoritatif (demokratik). Artinya : pengasuh harus peka terhadap isyarat-isyarat bayi, memperhatikan minat, keinginan atau pendapat anak, tidak memaksakan kehendak pengasuh, penuh kasih sayang, dan kegembiraan, menciptakan rasa aman dan nyaman, memberi contoh tanpa memaksa, mendorong keberanian untuk mencoba berkreasi, memberikan penghargaan atau pujian atas keberhasilan atau perilaku yang baik, memberikan koreksi bukan ancaman atau hukuman bila anak tidak dapat melakukan sesuatu atau ketika melakukan kesalahan.
Pola asuh otoritatif penting untuk mengembangkan kreativitas anak.
Dengarkan omongan anak, dorong anak untuk berani mengucapkan pendapatnya, hargai pendapat anak, jangan memotong pembicaraan anak, jangan memaksakan pendapat orangtua atau melecehkan pendapat anak.
Rangsanglah anak untuk tertarik mengamati dan mempertanyakan tentang berbagai hal dilingkungannya, beri kebebasan dan dorongan untuk mengembangkan khayalan, merenung, berfikir, mencoba dan mewujudkan gagasan. Berikan pujian untuk hasil yang telah dicapainya walau sekecil apapun.
Jangan menghentikan rasa ingin tahu anak, jangan banyak mengancam atau menghukum, beri kesempatan untuk mencoba, asalkan tidak membahayakan dirinya atau orang lain. (iis)

Kunci Pendidikan yang Baik

Sekolah telah menyediakan serangkaian materi untuk mendidik seorang anak hingga dewasa termasuk perkembangan dirinya. Namun, tanggung jawab pendidikan bukan semata-mata menjadi tanggung jawab sekolah. Kunci menuju pendidikan yang baik adalah keterlibatan orang dewasa yaitu orang-tua yang penuh perhatian. Jika orang-tua terlibat langsung dalam pendidikan anak-anak di sekolah, maka prestasi anak tersebut akan meningkat. Setiap siswa yang berprestasi dan berhasil menamatkan pendidikan dengan hasil baik selalu memiliki orang-tua yang selalu bersikap mendukung. Apa yang dapat dilakukan oleh orang-tua bagi anaknya setelah mereka memasuki pendidikan di sekolah? Berikut ini beberapa hal yang perlu dilakukan oleh orang-tua agar anaknya dapat berprestasi di sekolah.
  • Dukungan Orang-Tua

    Orang-tua sebaiknya memberi perhatian kepada anak-anak mereka dan menanamkan kepada mereka nilai dan tujuan pendidikan. Mereka juga berupaya mengetahui perkembangan anak mereka di sekolah. Caranya adalah dengan berkunjung ke sekolah untuk melihat situasi dan lingkungan pendidikan di sekolah. Menaruh minat terhadap aktivitas sekolah akan secara langsung mempengaruhi pendidikan anak Anda.
  • Kerja Sama dengan Guru

    Biasanya apabila timbul masalah-masalah gawat, barulah beberapa orang-tua menghubungi guru anak-anak mereka. Sebaiknya, orang-tua perlu mengenal guru di sekolah dan menjalin hubungan yang baik dengan mereka. Berkomunikasilah dengan guru untuk perkembangan anak Anda. Guru juga perlu diberitahu bahwa Anda memandang penting pendidikan anak Anda di sekolah sebagai bagian kehidupannya. Ini akan membuat guru lebih memperhatikan anak Anda. Hadirilah pertemuan orang-tua murid dan guru yang diselenggarakan oleh sekolah. Pada pertemuan ini, Anda memiliki kesempatan untuk mengetahui prestasi akademis anak Anda serta perkembangan anak Anda di sekolah.
    Jika seorang guru mengatakan hal yang buruk mengenai anak Anda, dengarkan guru tersebut dengan penuh respek, dan selidiki apa yang ia katakan. Anda juga dapat menanyai guru-guru di sekolah mengenai prestasi, sikap, dan kehadiran anak di sekolah. Jika seorang anak sering bermuka dua, maka penjelasan dari guru bisa jadi mengungkap hal-hal yang disembunyikan anak Anda saat bersikap manis di rumah.
  • Sediakan waktu untuk anak

    Selalu sediakan waktu yang cukup banyak bagi anak Anda. Jika anak pulang sekolah, umumnya mereka cukup stres dengan beban pekerjaan rumah, ulangan, maupun problem lainnya. Sungguh ideal jika orang-tua misalnya seorang ibu berada di rumah pada saat anak-anak di rumah. Seorang anak akan senang bercerita ketika pulang sekolah seraya mengeluarkan semua keluhan dan bebannya kepada orang-tua. Bisa jadi mereka mulai menceritakan teman-temannya yang nakal yang mulai menawari rokok dan narkoba. Anda bisa segera tanggap dengan hal tersebut jika Anda menyediakan waktu bagi anak-anak Anda.
  • Awasi kegiatan belajar di rumah

    Tunjukkan Anda berminat pada pendidikan anak Anda. Pastikan anak-anak Anda sudah mengerjakan pekerjaan rumah (PR) mereka. Wajibkan diri Anda untuk mempelajari sesuatu bersama anak-anak Anda. Membacalah bersama-sama mereka. Jangan lupa jadwalkan waktu setiap hari untuk memeriksa pekerjaan rumah anak Anda. Kendalikan waktu menonton TV, Internet dan bermain game dari anak-anak Anda.
  • Ajari tanggung jawab

    Sekolah umumnya akan memberi banyak tugas untuk dipersiapkan anak di rumah dan di sekolah. Apakah mereka mengerjakan tugas-tugas itu dengan benar dan baik? Seorang anak dapat bertanggung jawab mengerjakan tugas mereka di sekolah jika Anda telah mengajar mereka untuk mengerjakan tanggung jawab di rumah. Cobalah mulai memberikan anak Anda pekerjaan rumah tangga rutin setiap hari seperti membersihkan tempat tidur sendiri menurut jadwal yang spesifik. Pelatihan di rumah seperti itu akan membutuhkan banyak upaya di pihak Anda karena perlu diawasi. Tetapi hal itu akan mengajar anak Anda rasa tanggung jawab yang mereka butuhkan agar berhasil di sekolah dan di kemudian hari dalam kehidupan.
  • Disiplin

    Jalankan disiplin dengan tegas namun dengan penuh kasih sayang. Jika Anda selalu menuruti keinginan anak, maka mereka akan menjadi manja dan tidak bertanggung jawab. Problem lain bisa muncul jika Anda terlalu memanjakan anak Anda seperti seks remaja, narkoba, prestasi yang buruk, dan masalah lainnya.
  • Kesehatan

    Jaga kesehatan anak Anda agar prestasi belajarnya tidak terganggu. Buat jadwal tidur yang cukup untuk anak Anda. Anak-anak yang kelelahan tidak dapat belajar dengan baik. Lalu hindari makanan seperti junk food, karena selain menyebabkan problem obesitas, juga mendatangkan pengaruh yang buruk terhadap kesanggupannya untuk berkonsentrasi.
  • Jadi teman terbaik

    Jadilah teman terbaik bagi anak Anda. Luangkan waktu untuk berbagi berbagai hal dengan mereka. Seorang anak membutuhkan semua teman yang matang yang bisa ia dapatkan.
Sebagai orang-tua, Anda dapat menghindari banyak problem dan kekhawatiran atas pendidikan anak Anda dengan mengingat bahwa kerja sama yang sukses dibangun di atas komunikasi yang baik. Kerja sama yang baik dengan para pendidik di sekolah juga dapat membantu melindungi anak Anda.

Memiliki Anak Cerdas adalah Dambaan Setiap Orangtua

Hanya mengharapkan tanpa mau mendukung atau mengusahakan dengan sungguh-sungguh adalah sesuatu yang sulit untuk dicapai. Seperti halnya yang terjadi pada sebagian banyak orangtua. Mereka pada umumnya hanya mengharapkan anak mereka tumbuh dengan cerdas tanpa mau mendukung dan mengusahakan supaya anak tersebut mampu meraih harapan tersebut. Hal seperti itu tentu akan sulit terealisasikan apalagi jika ditambah dengan sikap orangtua yang selalu membanding-bandingkan antara anak mereka dengan anak orang lain yang lebih baik tingkat kecerdasannya.
Sikap orangtua yang selalu membanding-bandingkan seperti di atas adalah tentu tidak bijaksana. Sikap seperti itu tidak akan mampu mebuat anak menjadi lebih kreatif dan lebih cerdas, tetapi mungkin sebaliknya justru tindakan orangtua seperti itu hanya akan membuat anak semakin tertekan, tidak percaya diri, merasa diri semakin tidak mampu, dan ia pun akan semakin tidak bersemangat untuk menunjukkan kepada orangtua dan lingkungannya bahwa ia mampu melakukan sesuatu yang lebih baik.
Membantu anak supaya menjadi seseorang yang cerdas bukan hanya dengan mengantarkannya ke sekolah yang terkenal atau memberikan makanan yang banyak dan beraneka ragam. Supaya anak dapat tumbuh menjadi orang yang cerdas maka setidaknya perlu orangtua memberikan tiga kebutuhan pokok di bawah ini kepada anak (Soedjatmiko dalam Nutrisibalitacerdas.com,2007), yaitu:
  1. Kebutuhan fisik-biolagis misalnya kebutuhan akan ASI, imunisasi, dan kebersihan fisik serta lingkungan.
  2. Kebutuhan emosi berupa kasih sayang, rasa aman, dan nyaman. Anak sangat mengharapkan dirinya dihargai, diperhatikan, didengarkan keinginan dan pendapatnya.
  3. Kebutuhan akan stimulasi yang mencakup aktivitas bermain untuk merangsang semua indra, mengasah motorik halus dan kasar, melatih keterampilan berkomunikasi, kemandirian berpikir, dan berkreasi.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mendukung anak supaya ia dapat tumbuh cerdas adalah selain dengan memenuhi kebutuhan jasmani (fisik) juga sangat penting memenuhi kebutuhan rohaninya. Hanya makanan dan fasilitas saja anak akan sulit mengembangkan kecerdasannya. Anak membutuhkan limpahan kasih sayang, cinta, perhatian, motivasi, dan pengertian dari kedua orangtuanya. Begitu juga sebaliknya, kasih sayang tanpa fasilitas dan makanan yang baik akan membuat anak lambat dalam mengembangkan kecerdasannya. Oleh karena itu, untuk membantu anak megembangkan kecerdasannya secara optimal maka penting bagi orangtua untuk memberikan tiga kebutuhan pokok di atas kepadanya. Dengan demikian, baik secara emosional maupun secara intelektual anak akan tumbuh lebih baik dan maksimal. Semakin anak merasa dirinya disayangi dan didukung orangtua maka akan semakin termotivasi dirinya untuk selalu menyenangkan kedua orangtuanya dengan cara memperlihatkan kemampuan, kreativitas, dan kecerdasannya

Stimulasi Dini untuk Mengembangkan Kecerdasan Jamak dan Kreativitas Anak

Apa yang dimaksud dengan kecerdasan multipel ?
Kecerdasan multipel (multiple inteligensia) adalah berbagai jenis kecerdasan yang dapat dikembangkan pada anak, antara lain verbal-linguistic (kemampuan menguraikan pikiran dalam kalimat-kalimat, presentasi, pidato, diskusi, tulisan), logical–mathematical (kemampuan menggunakan logika-matematik dalam memecahkan berbagai masalah), visual spatial (kemampuan berpikir tiga dimensi), bodily-kinesthetic (ketrampilan gerak, menari, olahraga), musical (kepekaan dan kemampuan berekspresi dengan bunyi, nada, melodi, irama), intrapersonal (kemampuan memahami dan mengendalikan diri sendiri), interpersonal (kemampuan memahami dan menyesuaikan diri dengan orang lain), naturalist (kemampuan memahami dan memanfaatkan lingkungan).
Faktor-faktor apa yang mempengaruhi kualitas kecerdasan ?
Kecerdasan multipel dipengaruhi 2 faktor utama yang saling terkait yaitu faktor keturunan (bawaan, genetik) dan faktor lingkungan. Seorang anak dapat mengembangkan berbagai kecerdasan jika mempunyai faktor keturunan dan dirangsang oleh lingkungan terus menerus.
Orangtua yang cerdas anaknya cenderung akan cerdas pula jika faktor lingkungan mendukung pengembangan kecerdasaannnya sejak didalam kandungan, masa bayi dan balita. Walaupun kedua orangtuanya cerdas tetapi jika lingkungannya tidak menyediakan kebutuhan pokok untuk pengembangan kecerdasannya, maka potensi kecerdasan anak tidak akan berkembang optimal. Sedangkan orangtua yang kebetulan tidak berkesempatan mengikuti pendidikan tinggi (belum tentu mereka tidak cerdas, mungkin karena tidak ada kesempatan atau hambatan ekonomi) anaknya bisa cerdas jika dicukupi kebutuhan untuk pengembangan kecerdasan sejak di dalam kandungan sampai usia sekolah dan remaja.
Apa kebutuhan pokok untuk mengembangkan kecerdasan ?
Tiga kebutuhan pokok untuk mengembangkan kecerdasan antara lain adalah kebutuhan FISIK-BIOLOGIS (terutama untuk pertumbuhan otak, sistem sensorik dan motorik), EMOSI-KASIH SAYANG (mempengaruhi kecerdasan emosi, inter dan intrapersonal) dan STIMULASI DINI (merangsang kecerdasan-kecerdasan lain).
Kebutuhan FISIK-BIOLOGIS terutama gizi yang baik sejak di dalam kandungan sampai remaja terutama untuk perkembangan otak, pencegahan dan pengobatan penyakit-penyakit yang dapat mempengaruhi perkembangan kecerdasan, dan ketrampilan fisik untukmelakukanaktivitassehari-hari.
Kebutuhan EMOSI-KASIH SAYANG : terutama dengan melindungi, menimbulkan rasa aman dan nyaman, memperhatikan dan menghargai anak, tidak mengutamakan hukuman dengan kemarahan tetapi lebih banyak memberikan contoh-contoh dengan penuh kasih sayang. Kebutuhan STIMULASI meliputi rangsangan yang terus menerus dengan berbagai cara untuk merangsang semua system sensorik dan motorik.
Ketiga kebutuhan pokok tersebut harus diberikan secara bersamaan sejak janin didalam kandungan karena akan saling berpengaruh. Bila kebutuhan biofisik tidak tercukupi, gizinya kurang, sering sakit, maka perkembangan otaknya tidak optimal. Bila kebutuhan emosi dan kasih sayang tidak tercukupi maka kecerdasan inter dan antar personal juga rendah. Bila stimulasi dalam interaksi sehari-hari kurang bervariasi maka perkembangan kecerdasan juga kurang bervariasi.
Apa itu STIMULASI DINI ? Apa manfaatnya ?
Stimulasi dini adalah rangsangan yang dilakukan sejak bayi baru lahir (bahkan sebaiknya sejak janin 6 bulan di dalam kandungan) dilakukan setiap hari, untuk merangsang semua sistem indera (pendengaran, penglihatan, perabaan, pembauan, pengecapan). Selain itu harus pula merangsang gerak kasar dan halus kaki, tangan dan jari-jari, mengajak berkomunikasi, serta merangsang perasaan yang menyenangkan dan pikiran bayi dan balita. Rangsangan yang dilakukan sejak lahir, terus menerus, bervariasi, dengan suasana bermain dan kasih sayang, akan memacu berbagai aspek kecerdasan anak (kecerdasan multipel) yaitu kecerdasan : logiko-matematik, emosi, komunikasi bahasa (lingusitik), kecerdasan musikal, gerak (kinestetik), visuo-spasial, senirupa dll.
Cara melakukan stimulasi dini
Stimulasi sebaiknya dilakukan setiap kali ada kesempatan berinteraksi dengan bayi/balita. misalnya ketika memandikan, mengganti popok, menyusui, menyuapi makanan, menggendong, mengajak berjalan-jalan, bermain, menonton TV, di dalam kendaraan, menjelang tidur.
Stimulasi untuk bayi 0 – 3 bulan dengan cara : mengusahakan rasa nyaman, aman dan menyenangkan, memeluk, menggendong, menatap mata bayi, mengajak tersenyum, berbicara, membunyikan berbagai suara atau musik bergantian, menggantung dan menggerakkan benda berwarna mencolok (lingkaran atau kotak-kotak hitam-putih), benda-benda berbunyi, mengulingkan bayi kekanan-kekiri, tengkurap-telentang, dirangsang untuk meraih dan memegang mainan
Umur 3 – 6 bulan ditambah dengan bermain ‘cilukba’, melihat wajah bayi dan pengasuh di cermin, dirangsang untuk tengkurap, telentang bolak-balik, duduk.
Umur 6 – 9 bulan ditambah dengan memanggil namanya, mengajak bersalaman, tepuk tangan, membacakan dongeng, merangsang duduk, dilatih berdiri berpegangan.
Umur 9 – 12 bulan ditambah dengan mengulang-ulang menyebutkan mama-papa, kakak, memasukkan mainan ke dalam wadah, minum dari gelas, menggelindingkan bola, dilatih berdiri, berjalan dengan berpegangan.
Umur 12 – 18 bulan ditambah dengan latihan mencoret-coret menggunakan pensil warna, menyusun kubus, balok-balok, potongan gambar sederhana (puzzle) memasukkan dan mengeluarkan benda-benda kecil dari wadahnya, bermain dengan boneka, sendok, piring, gelas, teko, sapu, lap. Latihlah berjalan tanpa berpegangan, berjalan mundur, memanjat tangga, menendang bola, melepas celana, mengerti dan melakukan perintah-perintah sederhana (mana bola, pegang ini, masukan itu, ambil itu), menyebutkan nama atau menunjukkan benda-benda.
Umur 18 – 24 bulan ditambah dengan menanyakan, menyebutkan dan menunjukkan bagian-bagian tubuh (mana mata ? hidung?, telinga?, mulut ? dll), menanyakan gambar atau menyebutkan nama binatang & benda-benda di sekitar rumah, mengajak bicara tentang kegiatan sehari-hari (makan, minum mandi, main, minta dll), latihan menggambar garis-garis, mencuci tangan, memakai celana – baju, bermain melempar bola, melompat.
Umur 2 – 3 tahun ditambah dengan mengenal dan menyebutkan warna, menggunakan kata sifat (besar-kecil, panas-dingin, tinggi-rendah, banyak-sedikit dll), menyebutkan nama-nama teman, menghitung benda-benda, memakai baju, menyikat gigi, bermain kartu, boneka, masak-masakan, menggambar garis, lingkaran, manusia, latihan berdiri di satu kaki, buang air kecil / besar di toilet.
Setelah umur 3 tahun selain mengembangkan kemampuan-kemampuan umur sebelumnya, stimulasi juga di arahkan untuk kesiapan bersekolah antara lain : memegang pensil dengan baik, menulis, mengenal huruf dan angka, berhitung sederhana, mengerti perintah sederhana (buang air kecil / besar di toilet), dan kemandirian (ditinggalkan di sekolah), berbagi dengan teman dll. Perangsangan dapat dilakukan di rumah (oleh pengasuh dan keluarga) namun dapat pula di Kelompok Bermain, Taman Kanak-Kanak atau sejenisnya.
Pentingnya suasana ketika stimulasi
Stimulasi dilakukan setiap ada kesempatan berinteraksi dengan bayi-balita, setiap hari, terus menerus, bervariasi, disesuaikan dengan umur perkembangan kemampuannya, dilakukan oleh keluarga (terutama ibu atau pengganti ibu).
Stimulasi harus dilakukan dalam suasana yang menyenangkan dan kegembiraan antara pengasuh dan bayi/balitanya. Jangan memberikan stimulasi dengan terburu-terburu, memaksakan kehendak pengasuh, tidak memperhatikan minat atau keinginan bayi/balita, atau bayi-balita sedang mengantuk, bosan atau ingin bermain yang lain. Pengasuh yang sering marah, bosan, sebal, maka tanpa disadari pengasuh justru memberikan rangsang emosional yang negatif. Karena pada prinsipnya semua ucapan, sikap dan perbuatan pengasuh adalah merupakan stimulasi yang direkam, diingat dan akan ditiru atau justru menimbulkan ketakutan bayi-balita.
Pentingnya pola pengasuhan yang demokratik (otoritatif)
Oleh karena itu interaksi antara pengasuh dan bayi atau balita harus dilakukan dalam suasana pola asuh yang demokratik (otoritatif). Yaitu pengasuh harus peka terhadap isyarat-isyarat bayi, artinya memperhatikan minat, keinginan atau pendapat anak, tidak memaksakan kehendak pengasuh, penuh kasih sayang, dan kegembiraan, menciptakan rasa aman dan nyaman, memberi contoh tanpa memaksa, mendorong keberanian untuk mencoba berkreasi, memberikan penghargaan atau pujian atas keberhasilan atau perilaku yang baik, memberikan koreksi bukan ancaman atau hukuman bila anak tidak dapat melakukan sesuatu atau ketika melakukan kesalahan.
Mengapa stimulasi dini bisa merangsang kecerdasan multipel ?
Sel-sel otak janin dibentuk sejak 3 – 4 bulan di dalam kandungan ibu, kemudian setelah lahir sampai umur 3 – 4 tahun jumlahnya bertambah dengan cepat mencapai milyaran sel, tetapi belum ada hubungan antar sel-sel tersebut. Mulai kehamilan 6 bulan, dibentuklah hubungan antar sel, sehingga membentuk rangkaian fungsi-fungsi. Kualitas dan kompleksitas rangkaian hubungan antar sel-sel otak ditentukan oleh stimulasi (rangsangan) yang dilakukan oleh lingkungan kepada bayi-balita tersebut.
Semakin bervariasi rangsangan yang diterima bayi-balita maka semakin kompleks hubungan antar sel-sel otak. Semakin sering dan teratur rangsangan yang diterima, maka semakin kuat maka hubungan antar sel-sel otak tersebut. Semakin kompleks dan kuat hubungan antar sel-sel otak, maka semakin tinggi dan bervariasi kecerdasan anak di kemudian hari, bila dikembangkan terus menerus, sehingga anak akan mempunyai banyak variasi kecerdasan (multiple inteligensia).
Bagaimana cara merangsang kecerdasan multipel ?
Untuk merangsang kecerdasan berbahasa verbal ajaklah bercakap-cakap, bacakan cerita berulang-ulang, rangsang untuk berbicara dan bercerita, menyanyikan lagu anak-anak dll.
Latih kecerdasan logika-matematik dengan mengelompokkan, menyusun, merangkai, menghitung mainan, bermain angka, halma, congklak, sempoa, catur, kartu, teka-teki, puzzle, monopoli, permainan komputer dll.
Kembangkan kecerdasan visual-spatial dengan mengamati gambar, foto, merangkai dan membongkar lego, menggunting, melipat, menggambar, halma, puzzle, rumah-rumahan, permainan komputer dll.
Melatih kecerdasan gerak tubuh dengan berdiri satu kaki, jongkok, membungkuk, berjalan di atas satu garis, berlari, melompat, melempar, menangkap, latihan senam, menari, olahraga permainan dll.
Merangsang kecerdasan musikal dengan mendengarkan musik, bernyanyi, memainkan alat musik, mengikuti irama dan nada.
Melatih kecerdasan emosi inter-personal dengan bermain bersama dengan anak yang lebih tua dan lebih muda, saling berbagi kue, mengalah, meminjamkan mainan, bekerjasama membuat sesuatu, permainan mengendalikan diri, mengenal berbagai suku, bangsa, budaya, agama melalui buku, TV dll.
Melatih kecerdasan emosi intra-personal dengan menceritakan perasaan, keinginan, cita-cita, pengalaman, berkhayal, mengarang ceritera dll.
Merangsang kecerdasan naturalis dengan menanam biji hingga tumbuh, memelihara tanaman dalam pot, memelihara binatang, berkebun, wisata di hutan, gunung, sungai, pantai, mengamati langit, awan, bulan, bintang dll.
Bila anak mempunyai potensi bawaan berbagai kecerdasan dan dirangsang terus menerus sejak kecil dengan cara yang menyenangkan dan jenis yang bervariasi maka anak kita akan mempunyai kecerdasan yang multipel.
Bagaimana cara mengembangkan kreativitas anak ?
Kreativitas dibutuhkan oleh manusia untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari. Kreativitas harus dikembangkan sejak dini. Banyak keluarga yang tidak menyadari bahwa sikap orangtua yang otoriter (diktator) terhadap anak akan mematikan bibit-bibit kreativitas anak, sehingga ketika menjadi dewasa hanya mempunyai kreativitas yang sangat terbatas.
Bagaimana peran orangtua utk mengembangkan kreativitas anak ?
Kreativitas anak akan berkembang jika orangtua selalu bersikap otoritatif (demokratik), yaitu : mau mendengarkan omongan anak, menghargai pendapat anak, mendorong anak untuk berani mengungkapkannya. Jangan memotong pembicaraan anak ketika ia ingin mengungkapkan pikirannya. Jangan memaksakan pada anak bahwa pendapat orangtua paling benar, atau melecehkan pendapat anak
Orangtua harus mendorong anak untuk berani mencoba mengemukakan pendapat, gagasan, melakukan sesuatu atau mengambil keputusan sendiri (asalkan tidak membahayakan atau merugikan oranglain atau diri sendiri). Jangan mengancam atau menghukum anak kalau pendapat atau perbuatannya dianggap salah oleh orangtua. Anak tidaklah salah, mereka umumnya belum tahu, dalam tahap belajar. Oleh karena itu tanyakan mengapa mereka berpendapat atau berbuat demikian, beri kesempatan untuk mengemukan alasan-alasan. Berikanlah contoh-contoh, ajaklah berpikir, jangan didikte atau dipaksa, biarkan mereka yang memperbaikinya dengan caranya sendiri. Dengan demikian tidak mematikan keberanian mereka untuk mengemukakan pikiran, gagasan, pendapat atau melakukan sesuatu.
Selain itu orangtua harus mendorong kemandirian anak dalam melakukan sesuatu, menghargai usaha-usaha yang telah dilakukannya, memberikan pujian untuk hasil yang telah dicapainya walau sekecil apapun. Cara-cara ini merupakan salah satu unsur penting pengembangan kreativitas anak.
Keluarga harus merangsang anak untuk tertarik mengamati dan mempertanyakan tentang berbagai benda atau kejadian disekeliling kita, yang mereka dengar, lihat, rasakan atau mereka pikirkan dalam kehidupan sehari-hari. Orangtua harus menjawab dengan cara menyediakan sarana yang semakin merangsang anak berpikir lebih dalam, misalnya dengan memberikan gambar-gambar, buku-buku. Jangan menolak, melarang atau menghentikan rasa ingin tahu anak, asalkan tidak membahayakan dirinya atau orang lain.
Orangtua harus memberi kesempatan anak untuk mengembangkan khayalan, merenung, berfikir dan mewujudkan gagasan anak dengan cara masing-masing. Biarkan mereka bermain, menggambar, membuat bentuk-bentuk atau warna-warna dengan cara yang tidak lazim, tidak logis, tidak realistis atau belum pernah ada. Biarkan mereka menggambar sepeda dengan roda segi empat, langit berwarna merah, daun berwarna biru. Jangan banyak melarang, mendikte, mencela, mengecam, atau membatasi anak. Berilah kebebasan, kesempatan, dorongan, penghargaan atau pujian untuk mencoba suatu gagasan, asalkan tidak membahayakan dirinya atau orang lain.
Semua hal-hal tersebut akan merangsang perkembangan fungsi otak kanan yang penting untuk kreativitas anak yaitu: berfikir divergen (meluas), intuitif (berdasarkan intuisi), abstrak, bebas, simultan.
Ringkasan
Jika menginginkan anak dengan kecerdasan multipel harus dilakukan perangsangan sejak bayi setiap hari pada semua sistem indera (pendengaran, penglihatan, perabaan, pembauan, pengecapan), dengan mengajak berbicara, bermain untuk merangsang perasaan dan pikiran, merangsang gerak kasar dan halus pada leher, tubuh, kaki, tangan dan jari-jari.
Cara melakukan stimulasi harus disesuaikan dengan umur dan tahapan tumbuh -kembang anak. Stimulasi dilakukan setiap kali ada kesempatan berinteraksi dengan bayi/balita, misalnya ketika memandikan, mengganti popok, menyusui, menyuapi makanan, menggendong, mengajak berjalan-jalan, bermain, menonton TV, di dalam kendaraan, menjelang tidur, atau kapanpun dan dimanapun ketika anda dapat berinteraksi dengan balita anda. Selanjutnya dapat ditambah melalui Kelompok Bermain, Taman Kanak-Kanak dan sejenisnya.
Stimulasi harus dilakukan dalam suasana yang menyenangkan, yaitu pola asuh yang otoritatif (demokratik). Artinya : pengasuh harus peka terhadap isyarat-isyarat bayi, memperhatikan minat, keinginan atau pendapat anak, tidak memaksakan kehendak pengasuh, penuh kasih sayang, dan kegembiraan, menciptakan rasa aman dan nyaman, memberi contoh tanpa memaksa, mendorong keberanian untuk mencoba berkreasi, memberikan penghargaan atau pujian atas keberhasilan atau perilaku yang baik, memberikan koreksi bukan ancaman atau hukuman bila anak tidak dapat melakukan sesuatu atau ketika melakukan kesalahan.
Pola asuh otoritatif penting untuk mengembangkan kreativitas anak.
Dengarkan omongan anak, dorong anak untuk berani mengucapkan pendapatnya, hargai pendapat anak, jangan memotong pembicaraan anak, jangan memaksakan pendapat orangtua atau melecehkan pendapat anak.
Rangsanglah anak untuk tertarik mengamati dan mempertanyakan tentang berbagai hal dilingkungannya, beri kebebasan dan dorongan untuk mengembangkan khayalan, merenung, berfikir, mencoba dan mewujudkan gagasan. Berikan pujian untuk hasil yang telah dicapainya walau sekecil apapun.
Jangan menghentikan rasa ingin tahu anak, jangan banyak mengancam atau menghukum, beri kesempatan untuk mencoba, asalkan tidak membahayakan dirinya atau orang lain. (iis)

Mengelola Kecerdasan Otak Bayi

Stimulasi dan nutrisi saat bayi dalam kandungan ialah dua hal yang saling terkait dan tidak bisa lepas di balik rahasia pertumbuhan dan perkembangan otak ana. Begitu ajaibnya perkembangan otak bayi karena semua sel otak dibentuk di dua trimester awal kehidupan. Dan pada akhir trimester kedua yaitu saat usia kehamilan memasuki akhir minggu ke-26, bayi memiliki sekitar 150 milyar sel otak.
Jumlah sel ini memang sangat banyak, tapi mulai dari saat itu hingga bayi lahir tiga bulan setelahnya, lebih dari 100 milyar atau sekitar dua pertiga dari sel otak itu mati. Para dokter percaya bahwa ini terjadi karena sel otak harus terhubung satu sama lainnya untuk terus hidup. Sel-sel otak yang tidak terhubung akan dibuang dan terpangkas karena mereka tidak memiliki fungsi. Maka, disinilah letak pentingnya stimulasi bagi otak saat bayi dalam kandungan atau pada fase prenatal.
Faktor stimulasi bagi otak akan lebih mengarah pada ketajaman fungsi dan kecerdasan. Semakin sering distimulasi maka semakin kuat koneksi antarsel saraf otak. Stimulasi yang dilakukan pada fase ini, yaitu saat bayi dalam kandungan, membuat bayi lebih cepat mengembangkan indera penglihatan, pendengaran, maupun syaraf motorik.
Dengan memberikan suatu kondisi lingkungan prenatal yang kaya dengan rangsangan, bayi dikondisikan untuk mengembangkan sel-sel otaknya sehingga jaringan otak yang lebih kuat dapat terbentuk. Rangsangan-rangsangan ini bertujuan untuk menyambungkan sel-sel otak sehingga tingkat kesadaran dan persepsi bayi semakin tinggi.
Salah satu alasan penting untuk rangsangan sebelum kelahiran dan mendukung pembangunan jaringan saraf adalah bahwa pada saat minggu ke-29 masa kehamilan, proses apoptosis terjadi. Apa yang dimaksud dengan apoptosis? Ini adalah proses sebagai bagian dari mekanisme biologi tubuh manusia, dimana proses ini memangkas jaringan yang tidak diperlukan atau tidak diinginkan sehingga jaringan sel otak yang lain dapat bekerja dengan lebih baik.
Jika bayi menggunakan otaknya lebih sering pada tri semester terakhir, maka semakin banyak sel otaknya yang akan terus hidup. Riset menemukan bahwa rangsangan dari orang tua – baik ayah dan ibu akan semakin merangsang sel otak untuk berhubungan satu dengan yang lainnya.

Manfaat stimulasi prenatal

Dengan memberikan rangsangan pada kandungan, jumlah neuron atau sel otak yang dipangkas dapat diminimalisasi. Tapi patut diingat, bahwa sang ibu harus terus megonsumsi makanan sehat dengan kecukupan gizi sesuai dengan aktivitasnya, istirahat yang cukup, dan tidak mengonsumsi alcohol, obat-obatan, rokok, atau racun lainnya yang data membahayakan si bayi.
Menilik beberapa manfaat stimulasi prenatal secara tidak langsung ini juga memiliki banyak manfaat tidak langsung, seperti, membangun hubungan special yang mendekatkan ibu dengan bayi yang baru lahir, serta meningkatkan kesehatan ibu dan anak melalui makanan sehat untuk perkembangan otak bayi.
Kesuksesan menyusui juga dapat ditingkatkan setidaknya pada empat hingga enam bulan pertama dipicu dari pemikiran pentingnya memberikan yang terbaik untuk bayi. Stimulasi saat prenatal turut membantu meningkatkan kekuatan saraf bayi.
Meningkatkan jumlah sel otak bayi dan jumlah jaringan sel otak karena rangsangan yang diberikan kepada bayi saat ia dalam kandungan, adalah salah satu manfaat dan tujuan utama dari stimulasi bati saat dalam kandungan. Yang paling penting dari semua rangkaian stimulasi itu, tingkat kepandaian bayi akan meningkat dan dasar-dasar, karakter penting seperti kepercayaan diri dan optimisme akan muncul.
Tentu saja proses ini akan menyenangkan dan membantu seluruh anggota keluarga untuk memiliki hubungan dekat dengan si bayi yang akan segera lahir dan siap menyambutnya menjadi anggota keluarga baru. Riset membuktikan bahwa mengikuti program ini membantu membuat ikatan kekeluargaan yang kuat dengan bayi. Program ini juga membantu ayah dan kakak-kakak untuk membentuk ikatan dengan bayi yang lebih penuh kasih dan pengertian.
Fungsi bunyi dan sentuhan
Ada banyak program prenatal yang dapat dilakukan, namun pada kenyataannya terdapat banyak kesamaan dasar, yaitu dengan menggunakan bunyi dan sentuhan. Lewat penggunaan suara, hal ini dapat dilakukan dengan aktifitas sederhana seprti berbicara seperti biasa kepada bayi dalam kandungan, atau dengan menceritakan kisah anak-anak misalnya. Orang tua juga bisa menstimulasi misalnya dengan bernyanyi lagu-lagu terutama yang banyak pengulangan.
Lewat penggunaan musik, turut memegang peranan dalam menstimulasi perkembangan otak bayi, misalnya memakinkan musik sederhana kepada bayi, atau musik klasik sekalipun, atau orang tua yang juga bisa memakinkan alat musik. Sentuhan pun dipercaya dapat memberikan kedekatan natural orang tua dnegan si bayi. Menyentuh sebaiknya harus lembut dan memiliki ritme khusus, dan tidak mengagetkan sang bayi. Para ibu dapat memijat secara lembut dan lama saat usia kehamilan tinggal enam minggu.
Sebaiknya jangan terlalu berlebihan untuk melakukan aktivitas prenatal ini, sebab bayi masih membutuhkan tidur layaknya orang dewasa. Bahkan, bayi dalam kandungan dapat tidur hingga 95 persen waktunya, tergantung periode perkembangannya. Akan lebih baik jika dilakukan rutinitas dengan aktifitas lain sehingga bayi dalam kandungan mampu mengantisipasi periode aktivitas prenatal yang dilakukan.

Otak kiri dan otak kanan

Ada baiknya untuk turut mengetahui perkembangan otak kanan dan kiri dalam kaitannya dengan kegiatan menstimulasi otak anak. Otak merupakan pusat persaratan yang terbagi menjadi kanan dan belahan kiri. Apabila otak kanan berkaitan denngan kreativitas, intuisi, dan seni, otak kiri lebih terkait dengan kemampuan menganalisis, berpikir logis serta mengarah pada sesuatu yang dihafal dan bersifat rutin.
Masing-masing sisi mengontrol hal-hal yang berbeda. Misalnya saat otak kanan kita mengontrol sisi kiri tubuh kita yang lebih kreatif dan emosional, otak kiri mengontrol analisis dan penilaian serta bagian kanan tubuh kita. Ketika kita mempelajari sesuatu yang baru, kita menggunakan bagian kanan otak, dan saat kita mengerjakan sesuatu yang sudah kita ketahui atau pernah kita lakukan, otak kiri kitalah yang bekerja.
Kepribadian kita bisa jadi merupakan hasil dari kecondongan otak kita untuk berpikir dnegan menggunakan otak kiri atau otak kanan dan bagaimana dua sisi ini berinteraksi. Telalu menyederhanakan, apabila terdapat opini bahwa mereka yang menggunakan otak kiri memiliki sifat analistis dan sangat rapi. Kita juga mengenal otak kanan yangsangat artistic, tidak dapat diduga, dan kreatif.
Sebenarnya, setiap orang menggunakan masing-masing sisi otak untuk begitu banyak aktivitas sehari-hari, dan itu bergantung pula pada usia, tingkat pendidikan, dan pengalaman dalam kehidupan. Saat kita harus memilih menggunakan sisi otak yang mana merupakan saat untuk membentuk karakteristik dan kepribadian kita. Maka, kembali lagi kepada peran pemberian nutrisis dan stimulasi sejak dini, akan mendukung perkembangan otak yang cerdas.

Senam OTAK untuk Merangsang Kecerdasan Bayi

SELAIN faktor genetik, kecerdasan seorang bayi atau anak juga tergantung pada faktor lingkungan. Di antaranya, nutrisi yang baik, imunisasi, dan stimulasi atau rangsangan.
Bayi yang mendapat rangsangan secara tepat dan berkesinambungan tentu akan mempengaruhi perkembangan otaknya. Dengan begitu diharapkan perkembangan fisik, mental, dan intelektualnya akan melampaui kemampuan dasar atau potensi genetiknya.
PENELITIAN membuktikan bahwa pengalaman dan rangsangan yang diterima pada tahun pertama kehidupan akan berpengaruh pada perkembangan dan fungsi otaknya di kemudian hari.
Kartini Sapardjiman, Ketua Senam Otak Indonesia, mengatakan, kecerdasan bayi juga bisa dioptimalkan dengan senam otak. Senam otak adalah latihan yang terangkai atas gerakan-gerakan tubuh yang dinamis dan menyilang. Senam ini mendorong keseimbangan aktivitas kedua belahan otak secara bersamaan. Diharapkan, potensi kedua belahan otak akan seimbang sehingga kecerdasan anak pun menjadi maksimal.
“Selama ini banyak orang hanya menggunakan otak kirinya saja sehingga potensi otak kanannya tidak dimanfaatkan secara maksimal,” kata Kartini, dalam seminar “Senam Otak Ibu Hamil dan Bayi Merangsang Potensi Otak Sejak Dini” yang diselenggarakan atas kerja sama Klub Brain Gym Omni Medical Center (OMC) Kelapa Gading dan RS OMC Pulomas, Jakarta.
Pada kesempatan yang sama, ahli anak RS Omni Medical Center, dr Caroline Mulawi, mengatakan, stimulasi pada bayi bisa dilakukan sejak bayi dalam kandungan, yaitu sejak usia kehamilan tiga bulan.
“Stimulasi bisa berupa suara dan taktil (rabaan). Dari beberapa penelitian menunjukkan, bayi yang mendapat stimulasi ketika dalam kandungan memiliki tingkat inteligensia lebih tinggi 14 poin daripada yang tidak mendapatkan stimulasi,” kata Caroline.
Stimulasi harus dilakukan tiap hari pada setiap kesempatan berinteraksi dengan bayi, misalnya ketika memandikan, mengganti popok, menyusui, menyuapi makanan, menggendong, mengajak berjalan-jalan, bermain, menonton TV, bahkan menjelang tidur. Stimulasi harus dilakukan dalam suasana aman, nyaman, menyenangkan, penuh kasih sayang, dan gembira.
Pada prinsipnya, semua ucapan, sikap, dan perbuatan ibu atau pengasuh yang berulang-ulang akan terekam dalam otak bayi sehingga akan berisiko ditiru oleh bayi. Apa yang bayi lihat, dengar, atau rasakan akan menjadi pengalaman baru bagi bayi sehingga dia akan mencoba melakukannya sendiri.
SEJAK tahun 2001 sudah ditemukan senam otak yang bisa mengoptimalkan perkembangan dan potensi otak. Otak terbagi menjadi dua, otak belahan kanan dan otak belahan kiri. Otak kanan berfungsi untuk intuitif, merasakan, bermusik, menari, kreatif, melihat keseluruhan, dan ekspresi badan. Sedangkan otak belahan kiri bertugas untuk berpikir logis dan rasional, menganalisa, bicara, berorientasi pada waktu, dan hal-hal rinci.
Senam otak dengan metode latihan Edu-K atau pelatihan dan kinesis (gerakan) akan menggunakan seluruh otak melalui pembaruan pola gerakan tertentu untuk membuka bagian-bagian otak yang sebelumnya tertutup atau terhambat.
Senam otak ini bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk bayi. Senam otak pada bayi sebenarnya sangat sederhana. Contohnya, menggerakkan anggota badan secara menyilang dengan perantara mainan. Bisa berbentuk robot, boneka, bola, balon, atau apa saja yang sesuai dengan usia anak. Hal yang penting, gerakan yang dilakukan anak melewati garis tengah antara tubuh bagian kanan dan tubuh bagian kiri.
Kemampuan belajar paling tinggi tercapai jika dua belah otak, dua mata, dan dua telinga aktif serta bisa bekerja sama dengan baik. Selain itu, gerak badan juga terkoordinasi dan seimbang. Pertemuan gerakan yang menyilang ini merupakan pusat dari senam otak.
Senam otak dilakukan melalui tiga dimensi, yakni lateralitas komunikasi, pemfokusan pemahaman, dan pemusatan pengaturan. Lateralitas komunikasi (dimensi kiri-kanan) bertujuan untuk mengoptimalkan kemampuan belajar. Gerakannya menyangkut mendengar, melihat, menulis, bergerak, dan sikap positif. Gerakan-gerakan itu menyerap kemampuan komunikasi yang lebih cepat.
Misalnya, bola digerakkan ke kiri ke kanan di depan bayi, atau bayi memegang mainan lalu digerakkan ke kiri ke kanan. Bisa juga mainan yang berbunyi digerakkan ke kiri ke kanan secara menyilang. Bertepuk-tepuk tangan juga melatih pendengaran bayi. Bayi memegang jari kita lalu digerakkan ke kiri ke kanan, atau membentuk angka delapan tidur. Apa pun gerakannya asal berdimensi ke kiri ke kanan.
Pemfokusan pemahaman (dimensi muka-belakang) bermanfaat membantu kesiapan dan konsentrasi untuk menerima hal-hal baru dan mengekspresikan apa yang sudah diketahui. Gerakan berupa latihan meregangkan otot menyangkut konsentrasi, pengertian, dan pemahaman. Misalnya dengan melipat lutut dan sikut bayi berulang kali atau mengangkat tangan ke atas lalu digerakkan ke muka ke belakang.
Pemusatan pengaturan (dimensi atas-bawah) membantu meningkatkan energi yang menyangkut berjalan, mengorganisasi, tes atau ujian. Hal ini bermanfaat untuk membantu seluruh potensi dan keterampilan yang dimiliki serta mengontrol emosi, seperti menggerakkan kepala ke atas ke bawah, mengangkat beban ringan atau benda lainnya, kemudian digerakkan ke atas ke bawah.
sumber : http://m4rt3n.multiply.com/journal/item/6

Perlu Keseimbangan Otak Kiri dan Kanan

Masyarakat sering kali menilai IQ (intelligence quotient) disamakan dengan intelegensi atau kecakapan. Padahal, IQ hanya mengukur sebagian kecil dari kecakapan.
”Justru anak yang cerdas itu adalah anak yang bisa bereaksi secara logis dan berguna terhadap apa yang dialami di lingkungannya,” jelas Eileen Rachman, psikolog yang juga Direktur Experd, konsultan sumber daya manusia pada seminar 10 Cara Mempertajam IQ dan EQ (emotional quotient) Anak, Sabtu (27/8) di Jakarta. Pada seminar yang sama juga diluncurkan buku berjudul Mengoptimalkan Kecerdasan Anak.
Eileen menjelaskan, IQ merupakan angka yang dipakai untuk menggambarkan kapasitas berpikir seseorang dibandingkan dengan rata-rata orang lain. Pada umumnya IQ rata-rata orang diberi angka 100.
“IQ hanya digunakan antara lain membayangkan ruang, melihat lingkungan sekeliling secara runtut dan mencari hubungan antara satu bentuk dan bentuk lainnya. Tetapi IQ tidak mengukur kreativitas, kemampuan sosial, dan kearifannya,” katanya.
Sementara itu, kecerdasan anak dilihat dari pemahaman dan kesadaran terhadap apa yang dialaminya. Kemudian di dalam pikirannya, pengalaman itu diubah menjadi kata-kata atau angka. Karena itu, Eileen menekankan pentingnya pemahaman. ”Karena pemahaman adalah kombinasi antara upaya memperbanyak masukan melalui pancaindra dan pengetahuan yang sudah dimiliki,” jelas Eileen.
Bagaimana mengoptimalkan kecerdasan anak? Eileen menyarankan agar para orang tua meningkatkan cara belajar, membaca, dan mengulang. Misalnya, untuk memperkenalkan cara membaca, ibu membantu anak dengan memberi garis di bawah kata-kata yang penting, meminta anak membaca dengan suara keras dan menjelaskan makna bacaannya.
Selain itu, orang tua juga mengenalkan strategi, mengambil keputusan yang rasional, mencetuskan ide selancar mungkin, midmapping, meningkatkan perbendaharaan kata-kata, berpikir sambil membayangkan, humor, berpikir kritis, dan bermain. Tujuannya menyeimbangkan kerja otak kiri dan kanan, karena struktur otak belahan kiri dan kanan mempunyai tugas yang berbeda.
Kenapa perlu menyeimbangkan kerja otak kiri dan kanan? Eileen mengatakan agar anak bisa membaca lancar dengan pemahaman penuh, menulis secara kreatif, mengeja, mengingat, mendengar, berpikir sekaligus pada saat yang sama atau menjadi juara pada cabang olahraga tertentu. Semua itu dibutuhkan koordinasi otak kiri dan kanan dengan baik serta terlatih.
Tetapi menyeimbangkan kerja otak kiri dan kanan bisa pula melalui kebiasaan. Eileen menjelaskan, misalnya dengan menikmati musik dan kesenian, menikmati warna, ruang dan bentuk, menghargai kreativitas dan menghargai kepekaan perasaan.
Sementara itu, dr Andre Meaza mengatakan bahwa masa usia dini merupakan periode emas untuk melakukan proses stimulasi aktif melalui proses pengindraan dengan tujuan membentuk wiring system. ”Tahapan awal kehidupan anak merupakan tahapan penting karena anak sudah mampu menerima keterampilan dan pengajaran sebagai dasar pengetahuan dan proses berpikir.”
Andre juga menjelaskan, separuh perkembangan intelektual anak berlangsung sebelum memasuki usia 4 tahun. Justru perkembangan kognitif usia 17 tahun merupakan akumulasi perkembangan dari anak lahir.
Menurut Andre, anak berusia 0-4 tahun memiliki perkembangan kognitif sebesar 50%, 4-8 tahun sebesar 30% dan 9-17 tahun sebesar 20%. ”Memang perkembangan otak sebelum usia 1 tahun lebih cepat, tetapi kematangan otak berlangsung sesudah anak lahir,” katanya.
Dia mengingatkan bahwa pengaruh lingkungan awal pada perkembangan otak akan berdampak lama. Oleh karena itu, anak yang mendapat stimulasi lingkungan yang baik, fungsi otaknya akan berkembang lebih baik.

Termasuk otak kiri atau otak kanan kah anda

sebenernya ada cara lain loh untuk mengetahui kita cenderung otak kiri atau otak kanan

Sebagaimana yang kita tahu, manusia mempunyai satu otak besar, yang mana dibagi menjadi otak bagian kanan dan otak bagian kiri. Berikut ini akan saya lampirkan ciri-ciri orang yang karakternya bisa di ketahui berdasarkan fungsi otak ini.

Karakter Orang "Berotak Kiri"

Subjudul di atas tentunya untuk mereka yang memiliki fungsi kerja otak kirilebih dominan. Beberrapa fakta menarik pun di temukan.

Orang-orang dengan fungsi otak kiri dominan cenderung lebih mengedepankan logika dan fakta.n Mereka lebih berpikir rasional daripada emosional. Mereka lebih menggunakan otak daripada hati. Sesuatu yang tidak dapat dijelaskan dengan logis tidak akan dapat menjadi konsumsi pikiran mereka. Singkatnya, hal yang menarik mereka adalah ilmu-ilmu pasti (eksakta).

Kemudian mereka juga sangat mahir di bidang bahasa; sangat kritis terhadap pilihan kata (diksi) saat berkomunikasi walaupun ketika menyampaikannya dengan tidak seluwes mereka yang "berotak kanan".
Bagi mereka yang cenderung dengan fungsi otak kiri, biasanya mereka akan tampil dengan rapi, dan cenderung beroriental pada masa lalu dan sekarang. Mereka akan selalu menggunakan masa lalu untuk melangkah ke masa depan.

Sebagai tambahan, orang yang fungsi otak kirinya lebih dominan cenderung agak kaku karena mereka lebih mengutamakan logika berpikir mereka dibandingkan dengan fenomena sosial yang ada di masyarakat.

Gaya Komunikasi dengan orang berotak kiri
- Berbicaralah seperlunya, Mereka tidak suka kata-kata yang berlebihan.
- Gunakan Sistematika berbicara yang memenuhi persyaratan : Pembukaan, isi dan penutup.
- Sediakan fakta dan data secukupnya.
- Pilih kata-kata yang sesuai dengan topik karena kata-kata ini akan menjadi bahan analisa mereka terhadap kecakapan kita dalam bidang terteentu.
- Jangan terlalu banyak menggunakan bahasa tubuh
- Gunakan Kerangka berpikir alami..
- Jangan terlalu ceria dalam menyampaikan sesuatu (namun tidak berarti anda harus cemberut atau sedih --a )
- Beri mereka waktu untuk mencerna apa yang kita katakan.
- Biarkan mereka menanggapi terlebih dahulu baru teruskan kalimat berikut.

Karakter Orang "Berotak Kanan"

Karakter orang-orang dengan fungsi otak kanan lebih dominan adalah kebalikan dari mereka yang berfungsi otak kiri dominan.
Jika orang-orang dengan fungsi "otak kiri" lebih mengutamakan otak/rasio, maka mereka yang memiliki fungsi "otak kanan" lebih menggunakan perasaan. Mereka sangat perasa dan lebih suka apabila fungsi-fungsi sosial dalam kehidupan bermasyarakat di utamakan.

Mereka juga cenderung berorientasi pada garis besar dan imajinasi. Rincian yang sangat rumit tidak akan mendapatkan ruang dalam diri mereka. Mereka lebih suka membicarakan segala sesuatu tentang makro, berbeda dengan orang berotak kiri yang lebih suka pada hal-hal mikro.

Orang-orang berotak kanan lebih suka pada simbol-simbol atau gambar. mereka lebih cepat belahar melalui media tersebut, kemudian mereka juga berorientasi pada masa kini dan masa depan, apa yang sudah berlalu bagi mereka hanyalah sebuah kenangan yang tidak tidak perlu mendapatkan pertahian utama. Topik yang mereka suka adalah segala sesuatu yang bersifat sosial dan religi.

Pendek kata saja dah, hehehehe...
orang dengan fungsi otak kanan dominan biasanya sangat ramah, hangat, namun terkadang temperamental. Mereka dapat menghidupkan sebuah kekakuan dalam situasi tertentu. Mereka menjadi juru kunci penyelesaian pertikaian melalui pendekatan hunaistik yang memang mereka miliki.

Gaya komunikasi dengan orang "Berotak Kanan"
- Imbangi pembicaraan mereka dengan ceria.
- Berbicara topik-topik sosial, bukan eksak.
- Gunakan kata-kata bernuansa humanistik dan sosial.
- Jangan menyodorkan fakta dan data.
- Gunakan kata-kata yang berkaitan dengan perasaan
- Berikan gambaran tentang sesuatu karena mereka dapat membayangkan dengan baik.
- Pujilah mereka dan biasanya mereka akan sangat menyukainya.
- Jangan bicarakan tentang sesuatu yang lampau karena itu hanyalah sebuah kenangan bagi mereka.
- Jangan terlalu masuk ke persoalan mikro dan detil.

Nah.. Sekarang anda sudah mengetahui kan ciri-ciri orang berotak kanan maupun kiri, gimana.. mau test anda termasuk orang berotak kanan atau kiri?
Ikuti quiz-quiz ini

Kuis untuk menentukan fungsi dominan otak kanan dan kiri.

Dr.Leo Wollman membuat sebuah quiz untuk menentukan fungsi otak yang mana yang lebih dominan bekerja. Hal ini sangat bermanfaat untuk mengefektifkan komunikasi antarsesama.

Jawablah pertanyaan berikut dengan Benar (B) atau Salah (S)
1. Berkhayal menghabiskan waktu (...)
2. Aku percaya pada firasatku (...)
3. Aku mengamati opsi-opsi yang ada sebelum membuat keputusan (...)
4. Aku memiliki tujuan spesifik (...)
5. Aku suka dengan Angka (...)
6. Aku rapi dan teratur (...)
7. Aku dapat mengungkapkan diri dengan baik (...)
8. Aku dapat memberitahukan waktu tanpa jam tangan (...)
9. Aku lebih suka bekerja sendiri (...)
10. Aku mudah mengingat wajah (...)
11. Aku suka mengunjungi tempat-tempat baru (...)
12. Aku suka mengambil resiko (...)

SKORING

- Berilah Nilai 3 jika anda memberikan jawaban Salah (S) pada pertanyaan 1,3,4,5,6 dan 8 dan nilai 2 untuk jawab Salah (S) pada pertanyaan 7,9, dan 10.

- Berilah nilai 3 jika Anda memberikan jawaban Benar (B) pada pertanyaan 2 dan 11 dan nilai 2 untuk jawab Benar (B) pada pertanyaan 12.

- Kemudian jumlahkan nilai yang telah ada sesuai dengan jawaban.

Analisisnya Sebagai berikut :
Untuk Nilai 23-33
Anda adalah orang dengan fungsi otak kanan lebih dominan. Anda adalah orang yang mengesankan, intuitif, kreatif, tidak sabaran, namun memiliki jiwa sosial yang baik.

Untuk Nilai 11-22
Anda menikmati keseimbangan otak kanan dan kiri walaupun memiliki kecenderungan ke kiri yang lebih besar. Anda akan dapat berfungsi dengan baik dalam hampir semua situasi

Untuk Nilai 0-11 
Anda adalah orang dengan fungsi otak kiri lebih dominan. Anda adalah orang yang sangat logis, analitis, teratur, berorientasi tujuan, dan seseorang yang kesepian. Anda akan menikmati hidup secara lebih baik jika bertemu dengan banyak orang baru dan bercengkerama dengan mereka. 

Sarapan Pagi Sarat Gizi, kunci kesehatan si kecil

Para praktisi gizi mengaku miris melihat kenyataan ini. Sarapan dianggap sebagai kebutuhan sekunder. Padahal, sejumlah penelitian sudah membuktikan bahwa sarapan adalah waktu makan yang paling penting, baik bagi orang dewasa maupun bagi anak-anak. Bahkan, sebuah riset membuktikan bahwa prestasi akademis anak lebih baik bila mereka mengawali hari dengan sarapan
Mengapa sarapan begitu penting menurut para ahli, sarapan bisa diibaratkan sebagai waktu ”berbuka puasa”. Selama kita tertidur, asupan makanan terhenti. Karena itu, pada pagi hari kita perlu sarapan agar tubuh siap menjalani aktivitas padat sepanjang hari. Disamping itu juga sarapan memiliki beragam manfaat lain yaitu antara lain.

Sarapan mempercepat proses pemanasan otak
Sarapan dapat memberikan energi bagi otak si kecil. Sebuah penelitian juga sudah membuktikan bahwa sarapan membuat si kecil lebih sigap, sehingga sangat membantu proses penyerapan ilmunya. Selain itu sarapan juga mengembalikan simpanan glukosa pada tubuh anak yang merupakan satu-satunya sumber energi bagi otak.

Untuk hasil yang optimal pilihlah menu yang mengandung karbohidrat dari gandum ituh yang lambat dicerna. Seperti oatmeal. Selain itu roti tawar yang dibuat 100% dari gandum utuh juga bisa menjadi makanan otak yang sangat baik yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir dan berkomunikasi anak.

Sarapan membuat anak berpikir lebih cerdas
Dibandingkan dengan anak yang jarang sarapan, anak yang rajin sarapan memiliki daya konsentrasi dan daya ingat yang lebih baik. Setelah puasa sepanjang malam mengawali hari dengan menyantap makanan dan bergelut dengan aneka aktivitas fisik sepanjang hari
Sedangkan anak yang tidak pernah sarapan cenderung mudah letih dan sulit memfokuskan diri. Kemampuan mengingat dan tingkat pemahaman juga cenderung lebih rendah.

Sarapan membuat anak tumbuh lebih sehat
Sarapan dapat membantu mencukupi kebutuhan anak akan berbagai nutrisi yang penting bagi tumbuh kembangnya. Misalnya protein yang dapat membantu membangun dan mempertahankan massa otot. Karbohidrat yang dapat melimpahi anak dengan energi.n kalsium yang dapat menjaga kekuatan tulang. Serta aneka vitamin dan mineral penting lainnya. Sementara itu anak yang jarang sarapan cenderung sulit memenuhi kekurangan nutrisi-nutrisi penting itu di kemudian hari.

Ayo siapkan sarapanmu
Agar bisa merasakan segudang manfaat di atas menu sarapan harus dipilih dengan seksama. Yang terutama. Pilihlah bahan makanan yang mengandung gizi seimbang pelengkap seperti selai juga harus dipilih dengan seksama agar jangan sampai menjadi pagar makan tanaman.

Mempersiapkan sarapan sehat sebenarnya tidak selalu membutuhkan waktu yang panjang. Waktu memasak bisa dioersingkat bila anda mempersiapkan segala bahan bakunya terlebih dahulu.
Belilah bahan baku pada akhir pekan setelah semua bahan siap saatnya mengolah menjadi santapan pagi yang lezat dan bergizi mulailah menolah sarapan pada malam sebelumnya sehingga pada pagi hari anda tidak perlu terlalu repot menyiapkan segala sesuatunya anda juga bisa menjadikan memon ini sebagai pengakrab suasana dengan si kecil.
Selain itu siapkan juga alat-alat sekolah seperti seragam tas buku-buku pelajaran dan sepati si kecil pada malam sebelumnya agar pada pagi hari anda dan si kecil memiliki waktu untuk menikmati sarapan
Mengenai menu yang bisa disajikan untuk sarapan praktisi gizi menyebutkan beberapa contohnya
-          roti yang terbuat dari gandum utuh. Dikombinasikan dengan aneka isian dan pelengkap yang sarat gizi
-          potongan buah yang diolesi dengan selai kacang ditambah dengan segelas susu
-          krim keju rendah lemak yang dicampurkan dengan kismis dilengkapi dengan segelas susu
-          selembar keju diletakkan di roti gandum utuh
-          roti lapis keju dan telur telur nya bisa diolah dulu pada malam sebelumnya dan dihangatkan kembali
-          yogurt yang dicampurkan dengan buah segar buah yang sudah dikeringkan atau sereal tanpa pemanis
-          sereal tanpa pemanus dan susu yang dsajikan dengan buah buahan
-          campuran sereal buah kering dan cacahan kacang

sebagai pelengkap anda bisa menambahkan buah segar, jus buah susumurni atau minuman non susu yang telah ditambahkan dengan suplemem kalsium agar santapan pagi anda semakin bergisi
yang harus digaris bahwahi sarapan adalah waktu makan yang paling penting dan harus dipraktekkan setiap hari sebagai bagian dari pola hidup sehat juka anda dan si kecil tidak terbiasa bersantap pagi jangan memaksakan diri. Mulailah dengan perlahan misalnya dengan memakan roti tawar gandum utuh yang dilengkapi keju. Setelah anda terbiasa barulah tingkatkan menu dan porsi sarapan secara bertahap
terutama bagi si kecil sarapan sangatlah penting karena itu jangan menunda nunda menerapkan kebiasaan baik ini agar si kecil bisa segera menikmati manfaatnya.