gmc dewasa

gmc dewasa

Method & Privilege

GMC INDONESIA® Pertama & Satu-Satunya di Indonesia yang memegang Lisensi International penyelenggaraan program pelatihan yang berbasis Brain Stimulation dengan menggunakan Sound dan Optical Acoustical Brain Wave Conditioning, dari institusi sebagai berikut :
  • GMC INTERNATIONAL®
    GMC Indonesia sebagai pemegang satu-satunya Lisensi di Indonesia untuk program GMC International
    www.gmcinternational.org
  • ALPHALEARNING INSTITUTE
    GMC Indonesia sebagai pemegang Lisensi Asia dan Indonesia untuk program Alphalearning Institute, Switzerlandwww.alphalearning.com
GMC INDONESIA® memiliki Lisensi International penyelenggaraan program pelatihan yang berbasis Brain Development yaitu Mind Mapping, Speed Reading dan Memory, sebagai berikut :
  • THINK BUZAN INTERNATIONALMaster Coach GMC INDONESIA® memiliki Lisensi International untuk menyelenggarakan berbagai program Think Buzan di kelas pelatihan GMC INDONESIA® www.thinkbuzan.com
Inilah komitmen GMC Indonesia® terhadap dunia pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia dengan hanya mempersembahkan program dengan lisensi dan kredibilitas internasional yang jelas dan teruji.

KEUNGGULAN GMC INDONESIA®

  • Metode pelatihan berbasis “brain stimulation” dengan menggunakan GMC’s Genius Wave (GGW) yaitu inovasi musik gelombang suara yang sesuai dengan human brainwave untuk membuka potensi otak bawaan yang dapat merangsang berbagai modalitas fungsional otak
    “Tidak semua musik mempunyai gelombang suara yang mempunyai efek stimulasi pada otak untuk meningkatkan potensi otak”

  • Metode GMC INDONESIA® bukanlah untuk mengajarkan pengetahuan atau what to learn, tetapi mengajarkan how to learn untuk menciptakan sumber daya manusia  yang tahu bagaimana menggunakan seluruh potensi otak bawaan secara optimal
  • Mengimplementasikan sistem pembelajaran  yang sesuai dengan representational system peserta yaitu auditory, visual dan kinestetik dalam penyampaian materi dengan menggunakan pendekatan whole brain teaching, accelerated learning method dan experience learning. Pendekatan ini sangat efektif dan telah diakui oleh sebagian besar alumni mulai dari games, case study, role play dan group activity.
  • Menyadari bahwa proses sama pentingnya dengan hasil akhir, GMC Indonesia berkomitmen untuk terus bergerak berbenah diri dan mengembangkan teknologi pembelajaran, karena sistem pembelajaran dan pengetahuan terus berkembang dan tidak pernah berhenti.
Seluruh modul training menggunakan 100% modul berlisensi dan bukan merupakan hasil duplikasi pelatihan lain dalam rangka menjaga orisinalitas dan mutu pelatihan

Management & Team Training


 










 Donny Satiya, CEO & Master Coach
Certified Master Trainer of GMC International
Diploma EEG & Optical - Acoustical Brain Wave Conditioning of ALPHALEARNING INSTITUTE, Switzerland
The 1st ThinkBuzan Memory Licensed Memory Instructor in Indonesia
Licensed Practitioner of NLP™ from Society of NLP, USA

















 Lenny Marlina Bahoesin Putri, Business & Training Development Director & Master Coach
Certified Master Trainer of GMC International
Certified Instructor EEG & Optical - Acoustical Brain Wave Conditioning of ALPHALEARNING INSTITUTE, Switzerland
The 1st Certified Instructor of De Bono’s CoRT® Program in Indonesia.
Licensed Master Practitioner of NLP™ from Society of NLP, USA
Certified Instructor of Hynotherapy from IBH, Indonesia 














Dikky Satia, ICT Director & Master Coach
Certified Master Trainer of GMC International
Certified Instructor EEG & Optical - Acoustical Brain Wave Conditioning of ALPHALEARNING INSTITUTE, Switzerland
Licensed Master Practitioner of NLP™ from Society of NLP, USA
 

Anak Sulit Diatur? Lihat Dulu Perilaku Anda!

Anak Anda sulit diatur, tak mau belajar, egois, manja, atau suka melawan? Jangan langsung menyalahkan anak, orang-orang di sekitarnya, atau "keadaan" bila si kecil menjadi anak yang bermasalah. Sebab, apa pun yang menjadi keluhan orangtua tentang anaknya, sebenarnya adalah kesalahan orang tua itu sendiri.

"Kebanyakan orangtua menyalahkan anak-anak mereka. Padahal, orangtua seharusnya mau melihat ke dalam dirinya, apa yang salah sehingga anak sulit diatur," ujar Melly Kiong, penulis buku Cara Kreatif Mendidik Anak dalam talkhow bertema "Menjadi Orangtua Idaman bagi Putra-Putri Tercinta" di Kidzania, Pacific Place, Jakarta, Sabtu (23/4/2011).

Menurut dia, anak menjadi "bermasalah" karena mereka ingin menunjukkan ketidaksepakatan mengenai sikap orangtua mereka. Bila Anda bertanya kepada anak, adakah hal yang mereka keluhkan mengenai diri Anda, mereka mungkin akan mengatakan bahwa Anda galak, sok tahu, sok sibuk, tukang ngatur, egois, diktator, atau terlalu memanjakan. Oleh karena itulah, Melly menyimpulkan, apa pun yang terjadi pada anak, adalah karena orangtuanya.

"Jangan menyalahkan anak-anak jika mereka senang main game. Yang membelikan game kan orangtuanya," ujar Melly memberi contoh.

Masih banyak contoh perilaku kurang baik dari anak yang sebenarnya dipicu oleh perilaku orangtua yang tidak menyenangkan. Misalnya, Melly menambahkan, anak-anak suka melawan karena orangtuanya diktator. Anak-anak manja karena orangtuanya memang terlalu memanjakan. Anak-anak egois karena orangtuanya pun egois.

"Kita pernah menjadi anak-anak, sedangkan anak-anak tidak pernah menjadi kita, orangtua. Oleh karena itu, dalam mendidik anak, masuklah ke dalam posisi anak kita, bukan memaksakan kehendak kita sendiri," tambah Melly. Kesalahan orangtua lainnya adalah sering terlalu cepat menyimpulkan perilaku anak yang dianggap tidak sesuai nilai-nilai yang dimiliki.

Bila anak-anak menunjukkan sikap yang sulit diatur, Anda bisa mencoba mengatasinya dengan melakukan beberapa cara berikut:
Melibatkan anak untuk membuat aturan bersama. Sehingga ketika ia melanggar, ia bisa diingatkan lagi mengenai aturan-aturan yang telah disepakatinya. Buat konsekuensi dari pelanggaran tersebut berupa hukuman yang juga disetujui oleh anak. Jadi ketika mendapat hukuman, anak tidak kaget lagi karena ia yang menyetujui konsekuensi tersebut.
Bangun mental juang anak-anak. Biasakan agar anak mendapatkan sesuatu dengan perjuangan. Misalnya ia akan mendapatkan mainan apabila dapat membuat prestasi tertentu. Bahkan untuk uang jajan, biasakan memberinya sesuai kebutuhan anak. Jika anak menginginkan lebih, anak harus melakukan sesuatu yang bermanfaat atau membanggakan agar bisa mendapatkan uang lebih tersebut.
Bangun kepercayaan diri mereka. Biasakan untuk memuji setiap perbuatan baik yang dilakukan anak di rumah, sekecil apa pun, untuk membangun kepercayaan dirinya. Berikan sebutan-sebutan yang membuat anak bangga kepada dirinya seperti "si pintar" atau "si cantik" atau "si cerdas".
Bangun "Museum Kasih Ibu". Abadikan setiap momen bersama anak-anak. Misalnya menyimpan tiket bioskop ketika nonton bersama, menyimpan tiket pesawat ketika melakukan liburan bersama, atau menyimpan foto dan video kenangan dengan baik. Semua benda kenangan tersebut dapat dibuka dan dikenang bersama anak-anak suatu hari, untuk mengingatkan anak-anak akan masa-masa bahagia bersama ibu dan ayah.
Buat catatan-catatan yang mendekatkan ibu dengan anak. Misalnya sebelum anak berangkat sekolah, tuliskan catatan-catatatan tentang betapa sayangnya Anda kepada anak, lalu masukkan ke dalam kotak pensil. Atau tempelkan kertas berisi pesan-pesan sayang Anda di kulkas ketika Anda akan bertugas ke luar kota agar anak selalu merasa dekat dengan Anda. Buat pesan-pesan yang menyentuh anak sehingga anak mengerti apa yang boleh dan tidak boleh dilakukannya tanpa merasa diperintah.

Melly juga mengingatkan, hal-hal yang memengaruhi kesuksesan adalah kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual, dan ketahanan menghadapi masalah. "Kecerdasan intelektual bisa dipertajam dengan pendidikan formal di sekolah. Namun kecerdasan emosi, spiritual, dan ketahanan menghadapi masalah adalah tugas ibu untuk melatih anak-anaknya," kata Melly

sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8284199

PERMAINAN yang Dapat Meningkatkan Kemampuan MEMORI ANAK

Seorang Ibu mengeluh bahwa putranya yang berumur 10 tahun memiliki memori yang kurang baik, karena baru 5 menit si Ibu berpesan pada anaknya, sang anak justru lupa dengan pesan ibunya. Lain halnya dengan seorang ayah yang memiliki putri berusia 7 tahun. Setiap hari ayahnya selalu mengingatkan si kecil untuk tidak lupa membawa pulang kotak makannya. Tapi si anak justru sering lupa.

Penelitian di bidang psikologi menemukan bahwa daya ingat dapat dikembangkan. Berbagai strategi dapat diterapkan untuk mengasah memori anak.


Bagaimana Memori Bekerja?

Sistem Penyimpanan memori anak seperti komputer, menyimpan informasi yang saling berhubungan dengan informasi lainnya. Pertama-tama informasi penting akan selalu disimpan di memori jangka pendek, berkisar 10-20 detik.

Itulah sebabnya penyusunan dan pengulangan informasi sangat penting jika orang tua ingin anak mudah mengingat informasi. Kemudian, informasi yang penting dan berkesan bagi anak akan disimpan di memori jangka panjang. Di sini, informasi akan di-arsip dan dihubungkan dengan informasi lain yang berkaitan.

Aspek emosi sangat berperan dalam membantu anak mengingat. Misalnya mengingat saat-saat membahagiakan di masa kecil anda.

Anak belajar dari hal-hal yang sederhana. Misalnya, anak belajar tentang konsep pohon. Maka, anak terus mengumpulkan dan menyimpan informasi tentang pohon, makhluk hidup yang mempunyai batang, akar dan daun. Secara bertahap, kumpulan informasi tentang pohon akan disimpan dan digunakan sewktu-waktu saat dibutuhkan. Ketika jaringan informasi di otak memadai, anak akan bisa membedakan antara tanaman hias, bunga dan pohon.

Dalam hidup sehari-hari orang tua tidak perlu khawatir saat si kecil berkata lupa atau tidak ingat. Ini bukan berarti si kecil tidak menyimak informasi itu. Tetapi informasi tersebut disimpan di otak dan kelak dapat dipergunakan kembali di situasi tertentu. Bahkan orang dewasa saja cenderung hanya sanggup mengingat 30% dari informasi yang didengarnya. Tapi bila kita melihat dan mendengarkan di saat bersamaan, maka informasi tersebut akan lebih terekam di memori otak. Selanjutnya, bila anak melihat, mendengarkan, merasakan (menyentuh) dan melakukan suatu kegiatan, maka mereka akan mengingatnya sekitar 90%. Itu sebabnya, pendidikan yang baik selalu melibatkan aktivitas yang memacu seluruh panca indera anak.

Sebagai contoh, ibu mengajarkan tentang konsep berat dan ringan pada anak. Jauh lebih baik bila kita mengajak anak langsung bereksperimen tentang berat benda daripada menghafalkan satu buku yang tebal tentang berat benda. Melibatkan seluruh panca indera sangat efektif digunakan saat belajar di rumah, yaitu dengan menunjukkan pada si anak suatu tulisan (visual), minta ia menyebut kata itu, lalu mintalah si kecil menyusun alphabet yang sama dengan tulisan itu (sentuhan dan visual). Kemudian ucapkan kata itu (auditori dan visual). Dan akhirnya lakukan pengulangan yang disertai kegiatan sehari-hari dengan kata-kata yang akan mudah diingat oleh anak, karena mengalami pengulangan setiap hari di rumah.

Meningkatkan DAYA INGAT Anak dengan Permainan

Bermain adalah sarana yang sangat efektif untuk meningkatkan daya ingat anak. Beberapa permainan dapat dilakukan tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun. Permainan ini akan bermanfaat untuk mengasah daya ingat dan berguna bagi si kecil saat berkonsentrasi pada pelajaran di sekolah.

Quote:
Mengurutkan Benda

Susun tiga benda berurutan dan minta si kecil menyebutnya satu persatu. Acaklah ketiga benda itu, lalu minta si kecil menyusunnya kembali. Bila si kecil berhasil, tingkatkan kesulitannya dengan menambah jumlah benda Permainan ini sangat menyenangkan bila dilakukan bersama pasangan.
Quote:
Permainan Kim

Taruhlah beberapa benda dalam sebuah kotak. Minta si kecil melihat dan menyebut nama benda itu satu persatu. Lalu minta si kecil memejamkan matanya. Sembunyikan satu benda. Kemudian minta si kecil mengingat benda apa yang hilang dari kotak itu. Bila berhasil, tambah jumlah benda dalam kotak dan sembunyikan lebih dari satu benda.
Quote:
Sentuhan Ajaib

Berjalanlah ke sekeliling ruangan dan sentuhlah beberapa benda secara berurutan sambil menyebut nama benda itu. Lalu mintalah si kecil mengulangi gerakan anda sambil menyebut benda yang anda sentuh sesuai urutan.
Quote:
Mencocokkan Benda Berpasangan

Siapkan kartu yang berjumlah dua set (sama). Susunlah beberapa pasang kartu yang sama dalam posisi terbalik. Mintalah anak menemukan kartu yang bergambar sama dengan cara membalik dua kartu secara bersamaan (dalam posisi acak).
Quote:
Imajinasi

Memerlukan peran orang tua dengan si anak, dengan membuat permainan seolah-olah sedang berada di suatu tempat (mal) lalu mengingat-ingat apa yang akan dilakukan di tempat tersebut secara bergantian sampai akhirnya pemain kewalahan mengingat informasi yang ada.
Tips membantu anak mengingat lebih baik:

1. Pastikan si kecil melihat wajah ibu dan ayah saat berbicara dengannya.

2. Mintalah si kecil mengulangi kembali yang anda ingin dia ingat.

3. Periksa kembali pemahaman anak.

4. Bimbing si kecil untuk menghubungkan informasi yang baru diperolehnya dengan pengetahuan yang sudah diketahuinya.

5. Bila memungkinkan, perbolehkan si kecil melakukan eksperimen (melakukan) kegiatan sehubungan dengan informasi yang harus diingatnya.

6. Pilih tugas yang rumit (kompleks) menjadi tahap-tahap yang sederhana, lalu latih si kecil untuk mengingat sesuai dengan urutan informasi.

7. Tetap tenang, karena anak lebih mudah mengingat bila berada dalam suasana santai dan nyaman. Bila si kecil merasakan ketegangan dan tekanan psikologis dari orang tuanya untuk mengingat, konsentrasinya akan terpengaruh.

8. Tetaplah berlatih dan nikmati saat-saat indah bersama anak.

sumber http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8841846

5 YANG PENTING KALA BAYI BELAJAR JALAN

Latihan berjalan implikasinya sangat luas bagi perkembangan psikologis anak. Antara lain dalam sense of autonomy berikut kemandiriannya. Secara bertahap anak memahami, segala sesuatu yang diinginkannya haruslah diusahakan. Nah, agar latihannya berjalan baik dibutuhkan stimulus dan dukungan dari orangtua. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan kala anak sedang belajar jalan seperti dijelaskan dr. Rini Sekartini, Sp.A., dari bagian Tumbuh Kembang Anak, Departemen Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Quote:
1. CIPTAKAN LINGKUNGAN AMAN
Quote:
Kala bayi mulai tertatih-tatih belajar jalan biasanya selain merasa senang para orangtua pun mulai "senam jantung". Bagaimana tidak? Kini si bayi mulai ingin mengenali dunianya yang lebih luas dengan "menjelajah" hingga ke setiap sudut rumah. Mungkin bila dijumlahkan setiap hari entah sudah berapa belas meter jarak yang ditempuhnya.

Keterampilan barunya ini membuat bayi bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Meski sebatas di dalam rumah, "penjelajahan" ini mengundang situasi yang rawan kecelakaan. Contohnya, bagaimana bila tiba-tiba dengan langkahnya yang masih limbung si kecil nyelonong masuk ke kamar mandi yang lantainya licin, atau tiba-tiba menabrak guci besar di pojok ruang yang dapat mencederai dirinya.

Bila terjadi kecelakaan akibat eksplorasinya tentu saja bayi tidak bisa disalahkan. Ia belum tahu benda apa saja dan mana tempat yang berbahaya ataupun tidak.

Menjadi tugas orangtua untuk meminimalkan segala risiko dengan tidak menempatkan barang-barang yang mengundang bahaya di jalur yang akan dilalui bayi. Selain itu, pastikan pula keamanan daerah "steril" bagi bayi, terutama dapur dan kamar mandi karena di kedua tempat ini terdapat banyak hal yang dapat menyebabkan kecelakaan pada bayi.

Selanjutnya, area menuju lantai atas, dapur, dan ke kamar mandi, sebaiknya dilengkapi dengan pintu pengaman berupa pagar pembatas. Kabel listrik yang tak tertata rapi juga sering menjadi biang keladi tersandungnya si kecil yang sedang "asyik" berjalan. Belum lagi kemungkinan sengatan listrik bila kabelnya sudah terkelupas. Oleh sebab itu, aturlah jalinan kabel dengan baik sehingga tak centang perenang.

Biasanya bayi yang sudah mampu berdiri dan berjalan tertarik pada apa saja yang ada di atas meja. Tak heran kalau dalam sekejap kemudian ia akan menarik benda apa saja yang menarik perhatiannya tadi. Guna meminimalkan risiko bahaya, untuk sementara singkirkan taplak meja. Kalaupun ingin menggunakan taplak meja, pilihlah yang ukurannya lebih kecil dari daun meja sehingga tak sampai menjumbai di sisi meja.

Perabot, terutama meja yang bersudut tajam, sebaiknya juga disingkirkan untuk sementara waktu atau akali dengan memasang pengaman sudut. Soalnya, bayi yang sedang belajar berjalan sangat berisiko terbentur sudut meja yang tajam.

Patut diingat, menciptakan lingkungan yang aman bukanlah dengan membatasi ruang eksplorasi bayi. Yang diperlukan bayi adalah pengawasan orangtua sekaligus area yang dapat membuatnya leluasa berjalan-jalan ke sana dan kemari.
Quote:
2. PILIH SEPATU YANG TEPAT
Quote:
Sepatu berfungsi melindungi kaki bayi dari partikel dan benda yang bisa mencederainya. Di luar lingkungan rumah, sebaiknya pakaikan sepatu yang dapat menunjang kemampuan bayi berjalan.

Pilih sepatu bersol datar dan lembut untuk memudahkan anak berjalan sekaligus tetap mendapat cukup rangsangan dari bawah. Hindari sepatu dengan pengganjal di bagian lekukan kaki karena akan mengganggu pertumbuhan tulang belulangnya. Hindari juga ujung sepatu yang runcing/menyempit yang membuat ruang gerak jari-jemarinya terhambat.

Pastikan sepatu bayi berukuran pas, tidak sempit dan tidak terlalu longgar. Patokannya, lebihkan sedikit (kira-kira satu ruas ibu jari orang dewasa) pada bagian ujung sepatu. Pilih model dengan tali/kancing/perekat yang dapat mengatur kekencangan sepatu secara tepat. Kaus kaki yang akan digunakan juga tidak dianjurkan terlalu ketat karena dapat mengganggu peredaran darah. Pilih bahan katun agar mudah menyerap keringat sekaligus membantu menjaga sirkulasi udara dalam sepatu.

Saat berjalan-jalan di rumah, bayi tak perlu diberi alas kaki. Tanpa sepatu, kaki bayi akan menerima rangsangan-rangsangan dari luar. Kakinya juga akan mendapat tekanan dari bawah sebagai latihan bagi otot-ototnya. Ini dapat mengasah kemampuan koordinasinya menjadi lebih bagus. Berkat tekanan-tekanan pada permukaan telapak kaki, pertumbuhan tulang kaki menjadi lebih baik. Selanjutnya, akan terbentuk kaki yang baik dengan otot-otot yang lebih kuat. Latihan bertelanjang kaki seperti ini sangat diperlukan di rumah mengingat pertumbuhan tulang akan terus berlanjut sampai anak berusia 17-18 tahun.

Untuk menjamin kesehatan dan kenyamanan kakinya, periksa ukuran sepatu secara berkala mengingat pertumbuhan kaki bayi amat cepat, terutama bila ditunjang gizi yang baik. Sepatu yang kekecilan pasti akan membuatnya tak nyaman. Sepatu kekecilan akan meninggalkan warna kemerahan di pinggir jari atau kaki bayi akibat tekanannya dan dapat menyebabkan iritasi.
Quote:
3. TUMBUHKAN KEPERCAYAAN DIRI
Quote:
Pada prinsipnya, selama sudah dipastikan tidak ada gangguan saraf atau kelainan otot, anak pasti bisa berjalan. Memang, sih, usia berjalan pada setiap anak bisa berbeda-beda, namun umumnya rentang waktu yang normal adalah usia 11-18 bulan.

Kecemasan umumnya muncul jika setelah berusia 1 tahun, si kecil belum juga bisa berjalan. Atau biasanya sudah bisa berjalan sebentar, tapi setelah itu mogok. Untuk memastikan ada tidaknya gangguan, tentu harus diperiksakan ke dokter. Bila tak ada gangguan, boleh jadi ia butuh rangsangan agar dapat berjalan tepat pada waktunya.

Anak yang mogok belajar jalan mungkin terlena oleh kemanjaan dari orangtua atau pengasuhnya. Contohnya, kelewat sering digendong sehingga anak tak mendapat stimulasi untuk aktif bergerak. Kemanjaan seperti ini memang bisa menghambat perkembangan kemampuan berjalannya.

Sayangnya, sering kali orangtua tidak menyadari kemanjaan yang mereka limpahkan. Contohnya, lantaran kelewat sayang, orangtua khawatir melihat anaknya limbung. Belum sempat anak melangkah, orangtua sudah langsung mengulurkan bantuan. Kalau semua kebutuhan dan kemudahan sudah ada di depan mata, jangan salahkan kalau si kecil jadi enggan belajar berjalan.

Keengganan latihan berjalan bisa juga lantaran kurangnya rasa percaya diri. Boleh jadi saat pertama kali belajar jalan, ia terjatuh cukup keras. Baik anak maupun orangtua biasanya jadi jera mencoba dan mencoba lagi. Padahal ketakutan berlebih seperti ini harus dikikis. Secara perlahan orangtua mesti meyakinkan anaknya bahwa semuanya akan baik-baik saja. Tunjukkan dengan bukti konkret, semisal dengan terus mendampinginya berlatih dan menyediakan lingkungan yang aman.

Agar anak mau berjalan lagi, dibutuhkan stimulus yang dapat menumbuhkan rasa percaya dirinya. Pancing semangat anak dengan sikap gembira tanpa harus memaksa. Gunakan mainan yang menarik agar anak mau mendatanginya. Letakkan agak ke atas sehingga ia perlu berdiri untuk menjangkaunya. Dengan begitu, sedikit demi sedikit, anak tergerak untuk berani mencoba berjalan sendiri, tanpa ditatih atau berpegangan. Kalaupun sampai terjatuh, jangan tunjukkan sikap panik di hadapannya. Perhatikan apakah ia perlu ditolong saat itu juga atau bisa dibiarkan bangkit sendiri.

Sikap panik orangtua/pengasuh hanya akan membuat rasa percaya dirinya luntur.
Quote:
4. PIJAT PERKUAT OTOT KAKI
Quote:
Selama belajar berjalan, anak mengandalkan otot-otot kakinya untuk menjaga keseimbangan. Dengan rekomendasi dokter anak, orangtua dapat melakukan pijat bayi yang bertujuan menguatkan otot-otot kakinya. Misalnya, dengan cara menelentangkan bayi kemudian minta ia memegang telapak kakinya sambil sedikit didorong. Secara refleks anak akan melakukan gerakan seperti menendang. Latihan yang intens dan tepat terbukti mampu menguatkan otot kakinya.

Tanyakan pada dokter, teknik-teknik pijatan apa yang dapat menguatkan otot kaki. Membawa anak ke tukang pijat tradisional boleh saja asalkan dilakukan dengan hati-hati. Akan lebih baik jika Anda berbekal rekomendasi dokter lalu membawa si bayi ke fisioterapis. Pelajari tekniknya dengan benar. Yang pasti, pijatan yang dilakukan fisioterapis biasanya berlandaskan ilmu yang bisa dipertanggungjawabkan.

5. PERHATIKAN BERAT TUBUH
Quote:
Sering juga terjadi anak malas belajar jalan akibat kegemukan. Bagi bayi dengan berat badan berlebih, menjaga keseimbangan tubuh jelas lebih sulit. Upayakan agar asupan makanannya seimbang, tidak berlebih dan tidak kurang. Selain itu, fisioterapis dapat membantu bayi dengan program yang tepat. Misalnya dengan teknik mendorong bola besar yang biasa digunakan untuk latihan motorik.
Quote:
ALAT BANTU BELAJAR JALAN
Quote:
Beberapa alat diciptakan untuk membantu anak belajar jalan. Prinsip yang tidak boleh absen dari alat ini adalah si bayi tetap perlu ditatih dan menatih. Dengan begitu, setiap kali bayi menjejak ke tanah, maka otot-otot kakinya akan semakin aktif dan kemampuan berjalannya kian terasah.

Nenek moyang kita dulu menggunakan kain yang dililitkan ke dada hingga ketiak bayi. Sisa kain yang menjuntai ke belakang digunakan orangtua untuk membantu mengendalikan keseimbangan tubuh bayi sambil menatihnya. Cara ini tetap aman ditiru hingga sekarang.

Ada juga alat berputar yang bertumpu pada satu poros. Dengan berpegangan pada bilah melintang, secara tidak langsung anak diharuskan untuk berjalan saat mendorong alat tersebut. Atau bisa juga dengan menyediakan hangbar seperti yang ada di pusat-pusat terapi. Intinya, ada satu benda kokoh yang digunakan untuk berpegangan saat keseimbangannya masih labil.

Alat bantu jalan juga dapat difungsikan sebagai mainan, di antaranya kereta dorong. Pastikan dudukan mainan ini cukup mantap sehingga bila anak bertumpu padanya, alat ini tidak mudah terguling. Prinsipnya pun seperti menatih karena bayi "dipaksa" melangkah agar kereta dorong tersebut bisa bergerak.

Yang tidak dianjurkan adalah babywalker karena penggunaan alat ini malah bisa memperlambat kemampuan berjalan si kecil. Posisi duduk dalam babywalker membuat bayi nyaris selalu tersangga sehingga ia tidak cukup terlatih untuk menopang dirinya sendiri. Selain itu, penggunaan babywalker yang berlebihan juga dapat mengakibatkan anak jalan berjingkat/jinjit akibat terbiasa bergerak maju dengan cara mengayuh.
Quote:
TAHAPAN BAYI BERJALAN
Quote:
Proses berjalan bayi umumnya dimulai pada usia 9 bulan dengan tahapan berikut:
Quote:
* Bulan ke-9
Berdiri tegak bila kedua tangan dipegang. Kalau kita biarkan si bayi berdiri (kita hanya pegang kedua tangannya) ia akan berdiri tegak selama beberapa detik di atas kakinya. Ia menahan keseimbangan tubuh yang seluruhnya terletak pada kedua telapak kaki. Berdiri dengan cara demikian hanya sebentar saja dapat dilakukannya karena ia memang belum menguasai keseimbangan badan pada sikap badan tegak lurus.
Quote:
* Bulan ke-10
Bayi bergayut pada perabot rumah dan mengangkat badan sampai berdiri. Seperti halnya pada perkembangan merangkak, bayi 10 bulan sudah dapat mengangkat badannya sampai sikap "empat kaki". Dari sikap ini ia kemudian bergayut pada perabot dan menarik badannya ke atas sampai berdiri. Dari sikap berlutut atau setengah berlutut, ia melangkahkan sebelah kakinya ke depan, menjejak dengan telapak kakinya dan menarik badannya hingga berdiri.
Berdiri sambil berpegang pada sesuatu. Bila bayi dapat berpegang pada perabot rumah atau benda kokoh lainnya, ia dapat berdiri selama 1/2 menit. Pada sikap ini telapak kaki bukan hanya ujung-ujung jari kaki saja, tapi seluruh alas telapak kaki menyentuh permukaan lantai.
Quote:
* Bulan ke-11
Berjalan ke samping sambil merambat pada perabot dalam rumah. Percaya dirinya tumbuh dengan ditandainya melalui sikap berdiri yang memungkinkan anak memindah-mindahkan berat badannya. Mulai pada kaki kiri lalu pindah ke kaki kanan. Dengan kemampuan inilah anak "berjalan di tempat" atau melangkah ke samping.
Berjalan bila kedua tangan dipegang/ditatih. Bila bayi kita pegang kedua tangannya, ia pun mulai mencoba berjalan. Setelah kakinya melangkah maju, pinggul digerakkan ke depan dan berat badan ditopang oleh telapak kaki. Langkahnya memang masih agak tertahan-tahan, belum mantap dengan kaki terbentang lebar.
Quote:
* Bulan ke-12
Berjalan jika sebelah tangannya dipegang. Langkah-langkahnya memang belum mantap dan kedua kaki masih terbentang lebar. Anak masih gampang kehilangan keseimbangan hingga orang dewasa masih harus memegangnya dan selalu siap menangkapnya bila ia terjatuh.
Quote:
* Bulan ke-13 dan seterusnya.
Mulai menjadi "ahli". Kemantapan anak berjalan mulai menunjukkan hasil. Kita akan takjub bila suatu saat dia sudah mampu berjalan dengan cepat. Meski perkembangan setiap anak berbeda-beda, umumnya di usia 18 bulan hingga 2 tahun anak sudah dapat berjalan tegak dengan keseimbangan yang lebih mantap tanpa perlu lagi dipegangi.

Sumber: 365 Hari Pertama Perkembangan Bayi Sehat; Theodor Hellbrugge dan J.H. von Wimpffen, ed.; Pustaka Sinar Harapan; 2002 (milis-nakita)

Ciri-ciri ANAK KREATIF

Anak kreatif adalah anak yang dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya dengan baik. Perkembangan kemampuan dan kecerdasannya, sering kali membuatnya bersikap dan berperilaku cukup aktif, banyak bergerak dan bersuara. Hal ini sering pula diidentifikasi sebagai kenakalan oleh banyak orang tua. Padahal, aktivitas dan mobilitasnya yang berlebih merupakan wujud kemampuan berpikirnya yang serba ingin tahu. Sebelum kita men-judge bahwa anak kita nakal, alangkah bijaknya jika kita mencoba mengetahui dan memahami ciri-ciri anak kreatif berikut ini.

Quote:
Berpikir Lancar

Anak kreatif mampu memberikan banyak jawaban terhadap suatu pertanyaan yang kita berikan. Dalam kejadian sehari-hari, kita sering bertanya “apa”, maka sering pula dijawab dengan banyak jawaban, meskipun kadang-kadang jawabannya agak melenceng alias “ngaco”. Namun, itulah salah satu kehebatan anak kreatif.

Dalam jangka panjang, anak kreatif mampu memberikan banyak solusi atas masalah yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat penting untuk dikembangkan karena di masa depannya hidup akan penuh masalah dan tantangan. Dengan kreativitasnya, maka ia akan lebih mudah menjawab masalah dan tantangan tersebut.
Quote:
Fleksibel dalam Berpikir

Anak kreatif mampu melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang (fleksibel), sehingga ia mampu memberikan jawaban variatif. Hal ini akan memudahkannya menjalani kehidupan dan menyesuaikan diri dalam berbagai keadaan. Seringkali tanpa kita sadari, anak memberikan jawaban atau komentar yang solutif atas pertanyaan dan pernyataan kita. Misalnya, “Si Bibi kemana sih, jam segini belum datang, dasar malas menunda-nunda pekerjaan terus…,” dengan tiba-tiba ia berkata ”Mungkin Bibi sakit, Bu.”
Quote:
Orisinil (Asli) dalam Berpikir

Anak kreatif mampu memberikan jawaban-jawaban yang jarang diberikan anak lain. Jawaban–jawaban baru yang tidak lazim diungkapkan anak-anak atau kadang tak terpikirkan orang lain, di luar perkiraan dan khas. Misalnya, sang Ibu mempertanyakan baju anaknya yang kotor dengan nada sedikit kesal. “Sayang, kenapa bajumu kotor begini sih, Ibu kan sudah bilang jangan kotor-kotoran?” Jawaban si anak. “Tadi kecipratan air hujan, Bu. Teman-teman pada main ciprat-cipratan air hujan sama lumpur. Lagian kalau hujan kan Ibu seneng, banyak air buat nyuci sama mandi.”
Quote:
Elaborasi

Anak kreatif mampu memberikan banyak gagasan dengan menggabungkan beberapa ide atas jawaban yang dikemukakan, sehingga ia mampu untuk mengembangkan, memperkaya jawabannya secara rinci dan detail hingga hal-hal kecil. Misalnya, “Mengapa rumah berantakan?” jawab si anak “Ini risiko, Bu. Aku kan main, bolak-balik ke dapur ngambil makanan dan minuman, lari-lari, ketendang, jadi tumpah deh. Namanya juga main.”
Quote:
Imaginatif

Anak kreatif memiliki daya khayal atau imajinasi, yang ia aplikasikan dalam kegiatannya sehari-hari. Ia menyukai imajinasi dan sering bermain peran imajinasi. Misalnya, ia membayangkan dirinya sebagai Ibu, maka ia akan berperan sebagai ibu dalam segi bicara dan perilakunya. Dalam tataran anak remaja, imajinasi ini biasanya berupa fiksi ilmiah, yakni sudah cukup mampu mengembangkan imajinasinya dalam bentuk-bentuk keilmuan, seperti menulis cerpen atau naskah drama, menciptakan lirik lagu, bermusik dengan genre tertentu, dan lain-lain.
Quote:
Senang menjajaki Lingkungannya

Anak kreatif senang dengan bermain. Bermain dan permainannya itu selain menyenangkannya juga membuatnya banyak belajar. Ia bisa mengumpulkan dan meneliti makhluk hidup, serta benda mati yang ada di lingkungannya. Hal ini tentu saja bermanfaat untuk masa depannya karena ia akan selalu belajar dan mengasah rasa ingin tahunya terhadap sesuatu secara mendalam. Ciri ini juga terkait dengan kecerdasan anak secara naturalis. Msalnya, karena ia senang meneliti makhluk hidup, maka ia senang memelihara binatang atau tanaman yang disukainya dan memberinya nama.
Quote:
Banyak mengajukan Pertanyaan

Anak kreatif sangat suka mengajukan pertanyaan, baik secara spontan yang berkaitan dengan pengalaman barunya maupun hasil ia berpikir. Sering kali pertanyaan yang diajukannya membuat kita sulit dan merasa terjebak. Karena itu, kita harus memiliki strategi yang tepat dengan berhati-hati memberikan pernyataan dan harus siap dengan jawaban yang membuatnya mengerti. Misalnya, kita mengajarkan bahwa Tuhan selalu melihat kita dan tahu segala perbuatan kita karena Tuhan itu ada di mana-mana, maka ia dapat mengajukan pertanyaan “Tuhan itu laki-laki atau perempuan? Tuhan itu ada banyak ya? Kan ada dimana-mana?”. Jika tidak kita berikan jawaban yang memuaskannya, maka ia akan terus mengajukan pertanyaan.
Quote:
Mempunyai Rasa Ingin Tahu yang Kuat

Anak kreatif suka memperhatikan sesuatu yang dianggap menarik dan mendalaminya sampai puas. Rasa ingin tahu anak kreatif sangat tinggi, sehingga ia tak akan melewatkan kesempatan untuk bertanya. Karena itu, kita sering dibuatnya agak kewalahan bahkan jengkel dengan menganggap anak kita bawel. Padahal itulah kehebatannya, rasa ingin tahunya akan membuatnya haus ilmu, memiliki daya kritis dalam berpikir dan tidak cepat percaya dengan ucapan orang sebelum membuktikan kebenarannya. Misalnya, kita sedang bertamu ke rumah seseorang. Ia melihat kristal yang menarik. Matanya selalu tertuju ke sana dan pelan-pelan mendekati kristal itu, diangkat…lalu jatuh dan pecah. Ia berkata “Habis berat sih, jadi dibagi dua saja, deh!” Reaksi kita tentu saja kesal, marah dan merasa malu.

Karena itu, fokus dan konsentrasi terhadap anak kreatif harus benar-benar diperhatikan. Cara berpikirnya yang cepat dan lancar akan membuatnya mudah bertindak memuaskan keingintahuannya.
Quote:
Suka melakukan Eksperimen

Anak kreatif suka melakukan percobaan dengan berbagai cara untuk memuaskan rasa penasaran dan rasa ingin tahunya. Karena itu, sebagaimana contoh di atas, orang tua harus bayak mendampingi dan membimbingnya, tetapi tidak bertujuan menghambat atau terlalu mencampuri eksperimennya itu.

Memberikan penjelasan tentang baik dan buruknya sesuatu lebih baik daripada berkata “jangan” atau “tidak boleh”.
Quote:
Suka menerima Rangsangan Baru

Anak kreatif sangat suka mendapatkan stimulus atau rangsangan baru, serta terbuka terhadap pengalaman baru. Hal ini berkaitan dengan rasa ingin tahunya dan kesukaannya bereksperimen. Semakin banyak stimulus yang kita berikan, maka semakin banyak pula pengetahuan yang didapatkannya dan semakin banyak pula percobaan yang dilakukannya, sehingga proses dan kemampuan berpikirnya akan terus berkembang dan mengasah kecerdasan otaknya.
Quote:
Berminat melakukan Banyak Hal

Anak kreatif memiliki minat yang besar terhadap banyak hal. Ia suka melakukan hal-hal yang baru, berani mencoba hal baru dan tidak takut terhadap tantangan. Dengan mengetahui antusiasme dari minatnya terhadap sesuatu akan membantu orang tua mengenali bakat anak, sehingga sejak dini bisa mengembangkan minat dan bakatnya secara berdampingan dan berkesinambungan. Selain itu, keberanian melakukan hal-hal baru dapat memupuk rasa percaya dirinya yang bermanfaat untuk perkembangan kepribadiannya kelak.
Quote:
Tidak mudah Merasa Bosan

Anak kreatif tidak mudah bosan melakukan sesuatu. Ia akan melakukannya sampai ia merasa benar-benar puas. Jika sudah puas, maka ia akan melakukan sesuatu yang lain lagi. Inilah ciri kreativitasnya yang menonjol. Ketidakbosanan merupakan aset berharga yang akan membuatnya terus mencari hal-hal yang dapat menginspirasinya untuk berkreasi dan berinovasi dengan hal-hal yang dialaminya dan dilihatnya, sehingga proses kereatifnya terus berjalan seiring pertumbuhan usianya.
Kreativitas lahir bukan semata-mata karena faktor keturunan, tetapi lebih karena adanya faktor stimulasi dari lingkungan anak.

Stimulus dan bimbingan orang tua merupakan faktor utama dalam menumbuh kembangkan kreativitas anak. Dengan mengenali dan memahami ciri anak kreatif, orang tua dapat mengoptimalkan kemampuannya untuk mengembangkan kreativitas anak-anaknya. Karena itu, anak merupakan anugerah yang harus kita syukuri, membuat kita belajar dari dan tentang banyak hal dalam kehidupan.

sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8832433

9 tips cara mengembakan kecerdasan emosional (EQ) anak

Emotional Intelligence, atau EQ, merupakan indikator nonintelektual, yang berupa sifat psikologis individu. Jika seorang anak menunjukkan sifat suka menyendiri, perilaku yang abnormal, sulit bekerja sama, memiliki perasaan rendah diri, sangat rapuh dan tidak mampu menghadapi rintangan, sering menunjukkan ketidaksabaran, egois atau kurang memiliki kestabilan emosi, semuanya mungkin saja mengindikasikan EQ yang rendah. EQ sangat penting untuk keberhasilan hidup seseorang. Oleh karena itu, bagaimana membina dan meningkatkan EQ seorang anak menjadi masalah yang sangat penting. Hal-hal berikut ini memberikan panduan tentang cara membina EQ seorang anak.

Quote:
1. Mendidik anak-anak untuk bertahan dalam situasi sulit

Ada cerita nyata tentang sekelompok anak yang pergi ke gunung untuk piknik. Mereka tersesat dalam perjalanan pulang dan harus menghadapi malam dalam keadaan lapar, lelah dan penuh ketakutan. Mereka merasa tidak punya harapan dan malam itu dilalui dengan penuh air mata. Salah satu anak berkata sambil menangis: Tidak ada yang akan menemukan kita dan kita semua akan mati di sini. Namun, Evelyn yang berumur 11 tahun berdiri dan berkata dengan tegas: "Tidak! Saya tidak akan mati! Ayah saya mengatakan bahwa selama kita berjalan mengikuti aliran, aliran akan membawa kita ke sebuah sungai, yang pada akhirnya membawa kita ke sebuah kota kecil. Saya berencana untuk berjalan di sepanjang sungai, kalian boleh mengikuti saya jika mau. Dipimpin oleh Evelyn, mereka berhasil keluar dari hutan. Kepercayaan diri, keberanian dan tekad yang dimiliki oleh Evelyn bukanlah sifat bawaan, tetapi adalah hasil asuhan, pendidikan dan pengaruh keluarga.
Quote:
2. Menanamkan ketahanan dan pengendalian diri

Bagaimana cara melatih anak agar mampu mengendalikan diri? Misalnya, ketika anak menghabiskan uang saku mingguan lebih cepat dari yang seharusnya, orang tua dapat berkata: “Jika kamu berhasil menyimpan setengah jatah uangmu minggu ini, akan Ayah gandakan jumlah uang sakumu minggu depan.Jika kamu terbiasa menyimpan uang, walaupun itu hanya dalam jumlah kecil, kamu akan mampu membeli barang yang lebih besar.“

Hal yang sama juga berlaku bagi anak-anak saat menghadapi tantangan, seperti misalnya gagal ujian atau mendapat nilai tes yang buruk. Orangtua perlu mendorong anak-anak mereka untuk berusaha lebih keras dan tidak menyerah. Dengan kata lain, orang tua perlu mengajarkan mereka agar tahan dalam menghadapi rintangan.
Quote:
3. Menghadapi dunia luar

Karena terlalu khawatir, banyak orangtua melarang anaknya pergi ke luar sendirian. Karena hal ini, anak-anak jadi kehilangan kemampuan untuk berkomunikasi dan bertemu orang baru. Ketika anak kecil melihat seseorang yang tidak ia kenal, ia mungkin akan menangis atau memilih menyendiri. Setelah tumbuh dewasa, mereka menjadi sensitif dan kurang berani untuk berbicara atau berkomunikasi dengan orang lain. Kurang percaya diri menyebabkan mereka tidak punya banyak teman. Ketika dewasa, mereka akan sulit mencapai potensi penuh yang dimiliki serta menghadapi kesulitan berurusan dengan masyarakat. Oleh karena itu, orang tua harus membantu anak-anak mereka untuk memahami dunia luar. Orang tua juga harus memberikan kesempatan berinteraksi lebih banyak untuk anak-anak yang penakut. Seorang anak yang mampu menghadapi masyarakat tanpa rasa takut juga akan lebih percaya diri saat berhadapan dengan guru dan rekan-rekannya di sekolah.
Quote:
4. Menumbuhkan rasa ingin tahu, kreativitas dan imajinasi

Anak-anak secara bawaan dilahirkan dengan rasa ingin tahu, sehingga, secara alami anak kecil akan tertarik menyentuh sesuatu, merasakan hal-hal dan bahkan membongkar barang-barang yang ia temui. Kadang-kadang, mereka bisa saja membuat berantakan seisi rumah. Ini adalah ekspresi dari kehausan mereka akan pengetahuan dan cara yang penting bagi mereka untuk memperoleh keterampilan baru. Dengan cara ini, mereka juga berusaha untuk memahami bagaimana sesuatu bekerja. Orang tua harus dengan sabar memenuhi rasa ingin tahu anak. Ini dapat diwujudkan dengan menunjukkan bagaimana melakukan sesuatu serta menggunakan barang-barang yang mereka minati.
Quote:
5. Beri anak-anak kesempatan untuk melatih cara pikir mereka

Seorang anak laki-laki tidak bisa menaiki anak tangga karena dia terlalu kecil. Dia meminta ibunya untuk mengangkatnya. Ibunya berkata: “Kamu bisa melakukannya, coba gunakan akal dan pikirkan sejenak bagaimana melakukannya.” Kemudian, anak itu punya. ide: “ Jika saya pindahkan boks mainan saya di sini, saya dapat menggunakannya untuk pijakan”. Anak itu berpikir dan berusaha memecahkan masalah berkat nasihat ibunya. Hal ini memotivasi anak untuk menciptakan solusi. Dalam kehidupan sehari-hari, ada banyak pendekatan masalah yang bisa dilakukan selama kita mencurahkan waktu sejenak untuk memikirkannya.
Quote:
6. Menumbuhkan rasa percaya diri dan kemampuan untuk bangkit dari kegagalan

Seorang gadis yang adalah pesenam berbakat berumur 12 tahun berbicara dengan pelatih senam kelas atas. Alih-alih meminta dia menunjukkan keterampilan senamnya, pelatih memberikan empat anak panah kecil kepadanya. Pelatih kemudian meminta dia melemparkan anak panah pada target di seberang kantornya. Gadis kecil dengan takut bertanya: ”Bagaimana jika saya meleset?” Pelatih memberitahu dia: “Anda harus berpikir tentang sukses, bukan sebaliknya.” Gadis itu melemparkan anak panah satu demi satu dan akhirnya berhasil mengenai pusat sasaran. Ajarkan pada mereka untuk pertama-tama berpikir akan kesuksesan, dan bukan kegagalan.Rasa percaya diri dan sikap positif akan membimbing mereka menuju jalan keberhasilan. Orang-orang sukses pertama-tama percaya bahwa mereka dapat berhasil.
Quote:
7. Menangani masalah harga diri anak

Tidak dapat dipungkiri bahwa anak akan membuat kesalahan. Jangan selalu berteriak pada mereka, seperti misalnya: “Mengapa kamu tidak pernah mendengarkan!” atau “Jangan sentuh ini! Jangan sentuh itu!” Perkataan-perkataan tersebut melemahkan rasa percaya diri dan harga diri anak.

Jika mereka melakukan perbuatan nakal atau merepotkan sekali-sekali, itu bukanlah masalah yang besar. Selalu berteriak dan bereaksi dengan keras terhadap setiap hal yang anak perbuat bisa jadi lebih berbahaya dan merusak dibanding kerusakan fisik yang anda tanggung pada barang-barang anda.
Quote:
8. Lebih banyak dorongan dan dukungan

Tumbuh berkembang tidak akan pernah mulus sepanjang jalan. Akan ada tawa, air mata, frustrasi, serta kegagalan. Ketika beberapa aspirasi tidak tercapai, anak-anak membutuhkan lebih banyak dorongan dan bantuan dari Anda. Jangan ikut menurunkan semangat mereka. Jaga agar mereka senantiasa merasa terdukung. Mimpi adalah bahan bakar yang memotivasi kesuksesan.
Quote:
9. Tanamkan rasa hormat pada orang lain, kerjasama dan semangat kerja tim

Masyarakat adalah kelompok kolektif dan semuanya berlangsung melalui hubungan antarindividu. Itulah sebabnya kita perlu belajar untuk berkomunikasi dengan semua orang dan saling melengkapi keunggulan satu sama lain. Orang tua harus mengajarkan anak-anak mereka apa itu kerjasama yang baik. Dengan mengajarkan mereka untuk menghormati orang lain dan bekerja sama dengan orang-orang yang memiliki pendapat berbeda, mereka dapat memiliki hubungan interpersonal yang lebih harmonis.

Keadaan emosional terbaik untuk anak-anak adalah kondisi yang penuh dengan kebahagiaan dan antusiasme. Ini adalah suatu keadaan di mana mereka memiliki hubungan interpersonal yang harmonis. Pada keadaan ini, mereka mengembangkan semua potensi mereka, menempatkan semua keterampilan dan bakat untuk digunakan secara penuh.

sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8543502

Kualitas Anak Kita Adalah Buah Dari Hasil Asuhan Kita

Kualitas dan sikap anak-anak kita adalah buah dari model pengasuhan dan pendidikan yang kita terapkan sehari-hari di rumah. Walaupun kita semua pasti mencintai anak-anak kita, tetapi pada prakteknya apa yang kita lakukan secara praktis kepada anak-anak kita terkadang bukan seperti yang kita niatkan. Niat kita baik, tapi tak jarang apa yang kita ucapkan dan sikapkan kepada anak tanpa sengaja merupakan sebuah hal yang buruk dan mempengaruhi perkembangan kejiwaannya.

Daripada terus mengeluh, menyalahkan anak, atau menyalahkan lingkungan; lebih baik kita melakukan refleksi atas apa-apa yang sudah (bukan sekedar harapan) kita pada anak-anak kita. Dalam refleksi itu, ada baiknya kita mengambil inspirasi kembali dari Dorothy Low Noite (“Children Learn What They Live With”). Thanks Dorothy, it’s so inspiring…

Jika anak banyak dicela, ia akan terbiasa menyalahkan..
Jika anak banyak dimusuhi, ia belajar menjadi pemberontak..
Jika anak hidup dalam ketakutan, ia selalu merasa cemas dalam hidupnya..
Jika anak sering dikasihani, ia belajar meratapi nasibnya..
Jika anak dibesarkan dalam olok-olok, ia akan menjadi seorang pemalu..
Jika anak dikelilingi rasa iri, ia tak akan puas dengan apapun yang dimilikinya..

Jika anak dibesarkan dalam pengertian, ia akan tumbuh menjadi penyabar..
Jika anak senantiasa diberi dorongan, ia akan berkembang dengan percaya diri..
Jika anak dipuji, ia akan terbiasa menghargai orang lain..
Jika anak diterima dalam lingkungannya, ia akan belajar menyayangi..
Jika anak tidak banyak dipersalahkan, ia akan senang menjadi diri sendiri..
Jika anak dibesarkan dalam kejujuran, ia akan terbisa melihat kebenaran..
Jika anak ditimang tanpa berat sebelah, ia akan besar dalam nilai keadilan..
Jika anak dibesarkan dalam rasa aman, dia akan mengandalkan diri dan mempercayai orang lain..
Jika anak tumbuh dalam keramahan, ia akan melihat bahwa dunia itu sungguh indah..

sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8367928

Tips Menumbuhkan Minat Baca Anak

Membaca adalah salah satu kebiasaan yang perlu "ditanamkan" pada diri anak-anak. Namun, tidak sedikit orang tua yang mengeluh sulitnya membuat anaknya benar-benar gemar membaca. Kebanyakan anak lebih menikmati sajian televisi daripada membaca buku. Padahal sebagai orang tua tentu kita paham bahwa televisi lebih banyak menyajikan tayangan yang bersifat hiburan semata. Sangat minim tayangan televisi yang menampilkan sisi edukasi.

Sejalan dengan pendapat David Shenk, "Buku/ membaca adalah kebalikan dari menonton/ televisi. Buku memang lambat, namun menarik hati, menginspirasi, mengasah otak, dan menumbuhkan kreativitas."

Nah, pertanyaannya bagaimana cara menumbuhkan minat baca Anak? Di bukunya berjudul "Menumbuhkan Minat Baca Sejak Dini", Masri Sareb menawarkan 8 tips. Ya, 8 tips yang layak untuk kita coba! Apa saja 8 tips tersebut? Ini dia:
Membacakan Cerita Pada Si Jabang
Kebiasaan membacakan buku bermutu pada bayi yang masih dalam kandungan memberi pengaruh positif pada tingkat kecerdasannya. Seperti halnya menperdengarkan musik klasik.
Membacakan Cerita Sebelum Tidur
Tips ini dapat merangsang anak untuk terbiasa dengan buku. Selain itu juga sebagai wujud nyata orang tua memberi teladan cinta buku.
Rekreasi ke Toko Buku atau Taman Bacaan
Rekreasi bukan hanya ke pantai, mall, atau tempat-tempat wisata lainnya. Toko buku dan perpustakaan juga bisa menjadi tempat untuk berekreasi.
Biasakan Memberi Kado Buku
Anak sedang ulang tahun, naik kelas, juara kelas? Saat memberi kado istimewa! Buku bacaan kesukaannya.
Menugaskan Anak Meringkas Bacaan
Meringkas bacaan berarti mendorong anak untuk membaca bahan bacaan yang akan diringkas. Ini adalah tips jitu sekedar "memerintah" anak untuk membaca bahan bacaan tersebut.
Membuat Soal dari Bacaan
Menjawab soal-soal yang jawabannya "menuntut" anak membaca. Ini juga tips jitu yang lain, selain meringkas.
Membiasakan Siswa yang Lulus Memberi Buku Sebagai Kenang-kenangan
Memberi kenang-kenangan buku kepada sekolah yang akan ditinggalkan mendorong anak mengetahui buku yang belum ada di perpustakaan sekolah. Mungkin si anak tidak sempat membaca semua buku yang ada di perpustakaan sekolah, namun setidaknya dia akan melihat buku atau daftar buku yang ada.
Cinta Buku Berawal dari Pangkuan Ibu
Peran orang tua sangat berpengaruh pada "budaya" si anak! Kuncinya pada teladan. Bagaimana si anak dapat melihat dan merasakan ayah dan ibunya mencintai buku. Kemudian si anak akan meniru kebiasaan yang dilihat dan dirasakannya itu.

sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8418060

Mempererat Hubungan Ayah dan Anak

Seorang ayah akan lebih baik banyak menghabiskan waktunya dengan pekerjaan dan kariernya. Terkadang hal tersebut membuat mereka kehilangan ikatan dengan anak-anak mereka. Kurangnya waktu untuk dihabiskan bersama anak menjadi salah satu faktor utama melonggarnya ikatan ayah dan anak, padahal kehadiran dan sentuhan Anda memegang peran penting dalam hubungan orang tua dan anak.

Anak-anak memiliki perasaan yang peka dan sensitive. Ia akan merasakan jika anda tidak mendengarkan omongannya atau anda tidak sungguh-sungguh mendengarkan ceritanya. Salah satu hal yang banyak di keluhkan anak-anak dari ayah mereka yaitu meski ayah ada di dekat mereka secara fisik, namun kenyataannya pikiran dan hati ayahnya tak ada bersama mereka.

Berikut beberapa tips yang bisa membantu anda mempererat hubungan emosional Anda dengan anak Anda:
Buat jadwal waktu luang dengan si kecil. Buatlah jadwal khusus yang bisa Anda habiskan dengan anak Anda, misalnya saat weekend. Penuhilah jadwal tersebut. Kalau perlu, masukkan dalam agenda harian Anda. Pastikan pada hari itu Anda sudah tidak memiliki kewajiban lain dengan pekerjaan. Jika memang tiba-tiba Anda harus mengerjakan sesuatu, buatlah pekerjaan itu menunggu, dan pastikan anak anda adalah prioritas Anda hari itu.
Singkirkan gangguan. Matikan handphone dan internet saat Anda sedang menghabiskan waktu bersama si kecil. Pusatkan perhatian anda pada si kecil.
Fokus pada momen. Sering kali, otak Anda sulit berpaling dari to-do-list pekerjaan anda. Namun Anda harus berupaya untuk berlatih fokus dan berada bersama anak anda secara mental. Saat Anda tiba-tiba teringat pekerjaan dan mulai berpikir mengapa harus menghabiskan waktu dengan anak Anda padahal ada yang harus Anda kerjakan, alihkan perhatian itu segera ke momen yang sedang anda lakukan dengan si kecil. Jika anda mau melatih pikiran ini, maka hal tersebut akan menjadi kebiasaan anda, bahkan momen ini akan bisa anda nikmati.
Perhatikan kebutuhan anak. Terkadang, hal-hal yang menurut Anda tidak penting ternyata merupakan hal yang penting bagi anak. Oleh sebab itu, ada baiknya Anda lebih memperhatikan keinginan anak. Dengarkan setiap ucapannya. Sekecil apapun hal tersebut menurut Anda, itu merupakan keinginan penting si kecil.
Tunjukkan perasaan Anda. Sebagai orang tua terkadang kita takut untuk menunjukan perasaan kita pada anak. Hal tersebut menjadi kelemahan bagi setiap orang tua. Padahal, sikap yang demikian justru membuat Anda jauh secara emosional dari anak. Sentuhan memegang peranan penting dalam hubungan orang tua dan anak. Ungkapan rasa sayang dari mulut Anda akan lebih bermakna jika diiringi dengan pelukan hangat untuk si kecil. Jadi, jangan malu untuk menunjukan perasaan Anda.

sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8222319

Kasih Sayang Menunjang Kecerdasan Bayi

Kasih Sayang Menunjang Kecerdasan Bayi

Ingatkah anda pada saat anda menghadapi ujian di sekolah. Suasana hati sangat mempengaruhi semangat kita belajar. Bila suasana hati kita sedang baik dan bahagia, maka kita akan lebih bersemangat dalam belajar, sehingga apa yang kita pelajari lebih mudah diserap oleh otak. Lalu apa hubungannya dengan kasih sayang dari orang tua kepada bayi dengan kecerdasan bayi.

Bayi masih sangat membutuhkan kasih sayang orang tua. Dengan kasih sayang yang diberikan dari orang tua kepada bayi, maka bayi akan merasakan kedamaian. Hatinya yang masih sangat sensitive akan lebih mudah menerima pelajaran dan pengalaman hidup yang baru bila bayi merasakan kedamaian dan kebahagiaan. Tentunya, hal ini juga akan sangat mempengaruhi perkembangan otak atau kecerdasan anak. Lalu apa kiat-kiat kita sebagai orang tua, supaya buah hati kita terpenuhi kebutuhan kasih sayangnya dan tentu saja supaya buah hati kita bisa menjadi anak yang cerdas di kemudian hari.

1. Ciuman, pelukan, dan belaian.

Seorang psikolog mengatakan bahwa ciuman, pelukan, dan belaian adalah bentuk penghargaan terhadap anak. Dengan begitu, dia akan merasa sangat dihargai oleh orang tuanya, dan memacunya untuk melakukan hal positif. Menangis, adalah salah satu cara bayi untuk mendapatkan perhatian. Nah… Bila kebutuhan akan kasih sayang dan perhatian seorang bayi telah terpenuhi, maka sang bayi pun tidak akan mudah menangis.

2. Pujian

Sebagai orang dewasa, kita sering membaca buku-buku motivasi atau menyaksikan acara-acara TV atau seminar-seminar tentang motivasi. Bayi tentu belum membutuhkan buku-buku atau nonton acara-acara yang berbau motivasi. Namun satu hal yang sama-sama dibutuhkan setiap manusia segala usia adalah motivasi. Agar bayi semakin termotivasi untuk belajar, berikanlah pujian-pujian dengan apa yang telah dia lakukan. Pujian sangat berarti agar dia bisa mengembangkan diri . Misalnya, pada awalnya bayi hanya memainkan kertas dengan cara meremas-remasnya. Kita bisa mengatakan,”Duh… Pinter banget anak mama, bisa bikn bola dari kertas.” Dengan pujian-pujian yang kita berikan dan dibarengi dengan bimbingan dari kita, lama-lama sang anak pasti bisa membuat kerajinan tangan dari kertas yang lebih baik lagi. Misalnya membuat pesawat, burung, dan lain-lain.

3. Hindari larangan

Bila sang bayi mulai melakukan hal-hal yang tidak baik, misalnya membuang sampah sembarangan, hindarilah melarang anak melakukannya, Kita bisa menggantikannya dengan kata-kata yang lembut dan mendidik. Misalnya,”Sayang…. Kalau buang sampah bukan di sana. Tapi di sini. Ini namanya tempat sampah.” Bila perlu anda mengambil tempat sampah anda, dan membawanya lebih dekat kepada anak, supaya dia bisa belajar cara membuang sampah yang baik. Coba anda bayangakan, bila anda hanya mengatakan,”Jangan buang sampah sembarangan!” Lalu anda sendiri yang mengambil sampah tersebut dan membuangnya. Pelajaran apa yang didapat dari sang bayi? Tidak ada. Hanya rasa takut.

4. Ajak bicara dengan suara lembut

Meski bayi belum menguasai banyak kosa kata, jangan pernah berhenti mengajaknya berbicara. Tentu saja dengan suara yang lembut dan penuh ekspresi. Coba anda perhatikan anak-anak yang cerdas yang pernah ditampilkan di TV, mereka berbicara dengan penuh ekspresi dan intonasi yang baik. Hal ini tentu sangat berhubungan dengan pengajaran yang diberikan oleh kedua orang tua mereka dalam kehidupan sehari-hari. Suara orang tua, terutama suara seorang Mama, adalah suara favorit buah hati anda yang pasti akan ditirukan oleh buah hati anda. Maka, sebaiknya hindari kata-kata dan intonasi yang kasar, karena bukan hal yang tidak mungkin bila buah hati anda akan menirukannya.

5. Cerdas Memberikan Tanggapan

Kita tentu ingin buah hati kita menjadi anak yang cerdas. Maka kita pun harus menjadi orang tua yang cerdas. Bukan hanya cerdas dalam pengetahuan yang bisa kita dapatkan dari berbagai media, namun juga cerdas dalam menanggapi kebutuhan anak. Agar kita bisa menjadi orang tua yang cerdas dalam menanggapi kebutuhan anak, maka kita perlu memahami buah hati kita. Agar kita bisa memahami apa yang menjadi kebutuhan buah hati kita, dan kapan buah hati kita membutuhkannya, tentu membutuhkan sebuah hubungan emosional yang baik, karena bayi belum dapat berbicara dengan jelas. Dan agar hubungan emosional itu bisa terjalin dengan baik, buah hati anda sangat membutuhkan waktu anda bersamanya. Hal ini sangat penting, agar buah hati kita bisa mudah menjalin hubungan dengan orang lain (hubungan social). Karena nantinya pelajaran dan pengalaman yang didapat dari buah hati anda tidak hanya melalui orang tua, namun juga orang lain.

6. Menjadi Teladan

Seorang anak belajar dari berbagai macam indra. Salah satunya adalah melalui indra penglihatan. Maka jadilah teladan yang baik dari buah hati anda. Apa yang selama ini anda ajarkan haruslah sesuai dengan apa yang dilihatnya. Bila anda rajin merapikan tempat tidur anda, maka anda pun telah mendidik buah hati anda untuk bisa menjaga kebersihan.

7. Pentingnya berpetualang

Berpetualang dalam hal ini tentu saja bukan dengan mengajak buah hati kita pergi mendaki gunung atau mengarungi samudara. Namun anda bisa melakukannya di lingkungan terdekat anda. Hal ini sangat penting agar buah hati kita tidak hanya belajar dari satu lingkungan saja (di dalam rumah), atau tidak hanya jalan-jalan di mall. Anda bisa mengajak buah hati anda untuk jalan-jalan di pagi hari (agar buah hati anda bisa merasakan kesejukan yang alami / tidak dari AC dan mendapatkan sinar ultraviolet dari matahari yang mengandung vitamin D, mengajaknya pergai ke taman (agar bisa mengenal berbagai macam tumbuhan), mengajaknya mengikuti acara-acara keagamaan, mengajaknya berenang (tentu dengan penjagaan dari orang tua), dan masih banyak hal lagi. Hal ini sangat penting, agar buah hati anda terlatih untuk bisa menyesuaikan diri di segala suasana dan cuaca.

8. Permainan Yang Edukatif

Banyak sekali mainan yang bisa kita temukan di toko maianan. Usahakan untuk memilih mainan yang mendidik, yang bisa membuat anak belajar melalui indra penglihatan, pendengaran, dan perasa, dan pengacap(beskata-kata), agar anak bisa memiliki kecardasan majemuk melalui pembelajaran dari semua indra yang dimiliki. Dalam hal ini, memang sangat membutuhkan kreatifitas anda sebagai orang tua. Karena dengan sebuah bola berwarna merah pun, anda bisa melatih buah hati anda tentang bentuk (dengan mengucapkan, meraba, dan melihat), warna (dengan melihat, mendengar, dan mengucapkannya), dan manfaat-manfaat lainnya.

9. Membacakan Dongeng

Bacakan buku dongeng yang bergambar dan berwarna. Untuk ukuran bayi, tidak perlu cerita yang menarik dan rumit. Karena yang terpenting adalah gambar yang menarik, dan dari segi cerita, andalah yang bisa membuatnya menjadi menarik. Gambar seekor burung pun bisa menjadi sesuatu yang menarik, bila dituturkan dengan cara yang menarik (intonasi yang baik, mengajak berinteraksi, suara yang jelas, dan pengembangan cerita yang baik). Misalnya dengan bertanya,”Burung kalau terbang di mana?” Lalu anda bisa bercerita,”Di ebuah daerah yang bernama Papua, ada seekor burung yang indah, namanya burung cendrawasi. Eh… Ada juga lho burung yang pinter niruin suara orang. Namanya burung Kakak Tua. Hayoo… Burung apa tadi namanya?” Ayo orang tua, kembangkan imajinasi anda untuk mencerdaskan buah hati anda.

10. Mendengarkan musik

Hampir setiap insane di dunia ini menggemari musik. Dengan berbagai macam manfaatnya, setiap orang cenderung membutuhkan musik (saat menulis artikel ini pun saya mendengarkan musik). Begitu juga dengan buah hati anda. Mereka sangat membutuhkan musik, bukan hanya untuk meninabobokkan buah hati anda, namun secara tidak langsung, musik juga bisa membawa efek positif bagi otak kanan dan kiri bayi. Dengan mendengarkan musik proses belajar yang dilakukan buah hati anda pun, akan menjadi lebih mudah. Akan lebih baik lagi bila musiik-musik tersebut mengandung nilai moral dan pendidikan. Seperti lagu saya yang berjudul BERSABAR, SIKAT GIGI, TEMAN DI MANA-MANA, JADILAH SAHABAT, KEBUNKU, HOME SWEET HOME, dll. Jadi tidak hanya suami atau istri anda yang membutuhkan musik untuk membangun suasana yang romantis. Buah hati anda pun butuh suasana yang romantis bersama anda, orang tua, untuk mereka bisa merasakan kedamaian saat belajar.

sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6232000

Tips Agar Bayi Tidur Lelap

Mengapa Bayi Anda Gelisah dan Susah Tidur?

Menimang bayi agar lebih cepat tidur di malam hari memang gampang-gampang susah. Apalagi Anda adalah wanita yang baru saja menjadi seorang ibu. Pasti kewalahan saat menghadapi tingkah polah bayi saat mulai mengantuk dan ingin tidur.

Tanda-tanda bayi yang telah lelah dan ingin tidur, biasanya menunjukkan tanda seperti menangis, terlihat gelisah dan masih banyak tingkah polah lainnya.

Agar mereka bisa tidur lelap ada baiknya Anda perhatikan kondisi lingkungan setempat dan perhatikan posisi saat meletakkan bayi. Berikut adalah beberapa cara agar bayi Anda bisa tidur dengan pulas.

Terapkan kebiasaan rutin

Bayi sering mengubah pola tidur dan bangun tanpa pemberitahuan. Untuk mengetahui kapan si kecil bangun dan kapan si kecil akan tidur sebaiknya Anda membiasakan diri membuat pengaturan rutin untuk si kecil.

Pilih waktu tidur yang pas untuk bayi, dan pilih waktu yang pas untuk bayi bermain. Jika sudah terbiasa, maka ini akan menjadi kebiasaan rutin si kecil. Jadi masalah gelisah dan tangisan bayi akibat kantuk bukan masalah lagi buat Anda.

Redam suasana bising

Setiap rumah memiliki suara-suara alam dan suara bising akibat kegiatan yang dilakukan banyak orang. Suara televisi juga bisa mengganggu tidur si kecil. Sebelum meninabobokkan si kecil, sebaiknya nyalakan kipas angin atau suara-suara yang bisa menghasilkan nada tetap. Ini bisa membantu meredam kebisingan, sehingga bayi tidak merasa tidurnya terganggu.

Cahaya

Sebuah ruangan yang gelap bisa memberikan sinyal rasa kantuk buat si kecil. Sebab sinar dari lampu bisa merangsang bayi. Jadi pilih cahaya yang remang-remang pada malam hari atau bisa juga matikan lampu saat meninabobokkan si kecil.

Suhu

Memperhatikan suhu kamar anak-anak juga penting. Petrimbangkan pakaian apa yang pas digunakan pada bayi saat tertidur. Jika cuaca sedang hujan, membalut bayi dengan selimut tebal dan baju tebal bisa memberikan kehangatan.

Sebab, suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin bisa mengganggu pola tidur bayi Anda. Udara kering di ruang bayi juga dapat menyebabkan kesulitan bagi bayi untuk memejamkan mata.

Bedong
Banyak bayi yang baru lahir tidur lebih nyaman ketika mereka dibungkus dengan kain atau biasa disebut dengan bedong. Selain memberi kehangatan bedong bayi juga bisa mengurangi gerakan yang bisa mengganggu tidurnya.

Untuk meberikan rasa aman dan nyaman si kecil, kain bedong khusus bisa Anda dapatkan di toko perlengkapan bayi. Dengan kain khusus, membungkus bayi akan menjadi pekerjaan mudah.

Menimang atau menggoyang-goyangkan bayi

Goyangan santai bisa menenangkan dia tidur. Jika malas menggendong, kursi goyang yang nyaman di kamar bayi akan membuat proses tidur lebih mudah bagi Anda. Seorang bayi mungkin lebih suka untuk ditimang dengan kain gendongan sambil berdiri. Cobalah berbagai posisi dan metode goyang untuk menemukan teknik yang terbaik bagi bayi Anda.

Atmosfer yang tenang

Orangtua perlu kesabaran ketika berhadapan dengan bayi yang tidak mau tidur. Sesulit mungkin, tetap tenang yang terbaik bagi Anda dan bayi Anda. Bayi Anda akan merasakan stres jika Anda marah. Dia mungkin akan lebih sulit tidur, dan makin membuat Anda lebih stres.

Menyanyikan lagu ninabobo yang tenang untuk membantu Anda berdua tetap tenang dan menciptakan lingkungan yang menenangkan adalah cara terbaik. Atau latihan teknik pernapasan untuk tetap tenang.

Cosleeping

Cosleeping adalah suatu pilihan untuk beberapa keluarga. Cosleeping adalah praktek tidur di dekat bayi Anda, baik di ranjang yang sama atau dengan bayi di boks khusus yang melekat pada tempat tidur. Bayi merasa aman, dan dapat membantu mereka lebih mudah tertidur.

sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8387621

4 Kesalahan ORTU terhadap anak

Sebagai seorang ibu, multitasking atau melakukan beberapa rutinitas dalam satu waktu adalah kelebihan yang kita punya. Tetapi pernahkah kita menyadari, apakah rutinitas yang kita lakukan sudah benar atau belum? Coba telisik bersama, siapa tahu ada kebiasaan multitasking kita yang harus perbaiki.

1. Berbagi tempat tidur dengan anak. Ketika anak-anak masih bayi, menyusui dan mengganti popok lebih mudah dilakukan saat mereka tidur di samping kita. Terlebih di malam hari, kita tak perlu benar-benar terbangun untuk memenuhi panggilan bayi tersayang. Tetapi ternyata rutinitas ini bisa memberi risiko pada bayi kita.

Di Amerika Serikat, kecenderungan berbagi tempat tidur dengan anak mengalami peningkatan. Jika pada 1993 persentasenya hanya 5,5 persen, pada tahun 2000 persentasenya melonjak hingga 12,8 persen. Ini adalah data yang dikeluarkan National Infant Sleep Position Study.

Menurut St. Louis University, bayi yang tidur bersama orang tuanya 40 kali lebih sering mengalami cegukan dibanding yang tidak. Mengapa? Posisi menyusui di tempat tidur membuat bayi tidak nyaman, hingga kemudian membuat buah hati kita tersedak.

Itu mengapa, sebaiknya letakkan keranjang tidur bayi di samping tempat tidur kita. Setiap kali tiba waktu menyusui di malam hari, pilihlah tempat duduk yang nyaman. Kenyamanan akan menguntungkan kita dan bayi. Posisi menyusui yang tepat akan membuat bayi menyusui tanpa tersedak, plus kita tak merasa pegal jika menyusui memakan waktu lama.

2. Membuat anak tidur dengan bantuan sebotol susu atau jus. Ini adalah undangan terbuka bagi bakteri untuk menetap di gigi anak kita, ucap Michael Ignelzi, dokter gigi yang juga juru bicara American Academy of Pediatric Dentistry. Bakteri yang menempel pada gigi sepanjang mereka tidur akan membuat anak kita mengalami sindroma karies botol. Sindrom ini akan membuat gigi bayi kita cepat keropos.

Pada kasus yang sangat ekstrim, Igelzi bercerita, pernah memasang crown atau pelindung gigi pada anak yang masih berumur 23 bulan. Tak tanggung-tanggung, jumlah pelindung gigi yang dipasang adalah 4 buah. “Sebabnya, anak ini selalu tertidur dalam keadaan minum susu atau jus setiap malamnya. Jadi ingatlah untuk membersihkan gusi bayi dengan kapas basah setiap malamnya, sedangkan pada anak yang sudah lebih besar sikat gigi adalah solusinya, terlebih setiap kali habis minum susu atau jus. Sebab kandungan asam di dalam kedua minuman adalah makanan kesukaan bakteri.

3. Membiarkan balita kita menonton acara “smart baby”. Pernahkah kita berpikir bahwa sebenarnya kita memanfaatkan acara televisi atau DVD yang katanya cocok bagi bayi sebagai electronic babysitter? Sebab bayi kita akan menjadi tenang dan kita bisa melakukan pekerjaan yang lain.

Tetapi penelitian yang dilakukan University of Washington menyebutkan, setiap satu jam yang dihabiskan balita dengan menonton acara televisi atau DVD membuat mereka kehilangan 6-8 kata. Sedangkan pada balita yang tak menonton acara sejenis, kemampuan mereka mengingat kata baru lebih baik. Plus, penelitian ini juga menambahkan bahwa televisi dan DVD membuat anak tidak akrab dengan orang tuanya.

Coba ganti acara menonton televisi atau DVD dengan bermain bersama anak. Mulai dari bernyanyi bersama, menggambar, mewarnai, atau bercerita. Bahkan universitas itu juga menyebutkan, hanya dengan bermain blocks bersama balita, mereka jadi mampu mengingat kata baru 15 persen lebih cepat dibanding yang tidak.

4. Menaruh anak di kereta belanja supermarket. Kereta belanja supermarket memang terlihat tidak berbahaya. Tetapi Amerika Serikat mencatat, setiap tahunnya ada sekitar 20.000 anak yang terpaksa masuk unit gawat darurat rumah sakit karena mereka terjatuh dari kereta tersebut.

Kemampuan anak untuk menjaga keseimbangan sangat kecil, sebab mereka baru hanya bisa menahan daya tarik bumi dari dada hingga kepala. Jadi ketika mereka hendak mengambil sesuatu yang berada di bawah kepala mereka, anak-anak akan sulit sekali menahan gravitasi bumi hingga akhirnya terjatuh. Lebih baik gunakan kereta dorong khusus anak-anak setiap kali kita mengajak mereka berbelanja bulanan.

7 Alasan Mengapa Melakukan Perjalanan dengan Anak

Sementara hidup, bekerja dan bersekolah dapat digabungkan mejadi sebuah kebersamaan, menjauh dari rutinitas tersebut dapat menjadikan keluarga sebagai sebuah team bagi keluarga anda. Anda bersama-sama dalam perahu, kapal, kereta, mobil, tenda dan menegosiasikan semua kebutuhan dalam perjalanan tersebut merupakan peluang menemui cara baru untuk saling mengenal diantara keluarga anda.

Berikut terdapat 7 alasan mengapa anda melakukan perjalanan / travelling bersama anak anda itu merupakan ide yang cerdas :

1. Mereka akan melihat berbagai macam hal di dunia nyata.

Gambar berikut film pada televisi dan internet dapat menimbulkan ide pada anak. Tetapi tidak akan memberikan pengaruh yang banyak terhadap anak-anak jika hanya melihatnya dari media tersebut . Kita tentunya tidak akan memahami seberapa besarnya Candi Borobudur jika kita tidak mengunjungi langsung ke lokasi tersebut.

Bahkan jika anak anda melihat objek dengan tidak berkata sesuatu, mereka akan mengenang perjalanan tersebut sewaktu anda mengajaknya kesana. Dan ketika mereka tumbuh besar mereka akan mengingat / mengenangnya dengan penuh harapan.


2. Akan memelihara dan merawat keutuhan cinta dalam keluarga.

Ketika di rumah anda terjebak dalam rutinitas. Kebiasaan bekerja dan sekolah dapat meredupkan indera perasaan dan interaksi dalam keluarga, dan juga memungkinkan menimbulkan karat pada diri anda dan keluarga yaitu ketika anda tidak merasa ingin tahu mengenai diri anda dan keluarga.

Dalam sebuah artikel di National Geographic, memperkenalkan bagaimana aktivitas berbagi novel dapat menjadikan cinta itu lebih hidup dan lebih segar.

Artikel tersebut mengenai cinta romantis, perasaan yang di eksplorasi dan berubah-ubah juga dapat di bagi bersama-anak anda sehingga membuat semuanya menjadi lebih dekat.
Sirami kasih untuk keluarga anda dengan berbagi pengalaman baru.


3. Perjalanan akan menawarkan suatu jawaban baru bagi pertanyaan, “mengapa?”

Apakah anda tidak ingin mengetahui jawaban untuk sebuah pertanyaan mengapa pada suku badui dalam sangat tidak ingin bersosialisasi dengan dunia luar, dan mengapa alat elektronik seperti halnya Handphone itu dilarang untuk di pergunakan di area tersebut?

Merangsang rasa keingintahuan pada anak anda juga dapat merangsang keingintahuan anda.


4. Anda akan belajar mengenai memahami satu sama lain.

Anda sepertinya mengenal anak anda lebih baik di bandingkan dengan lainnya. Tetapi tidak kah anda akan merasa terkejut ketika anak lelaki ikut menggoyangkan badannya bersama para penari Reog Ponorogo dibandingkan dengan penari “breakdance”.

Akankah rasa keingintahuan anda terhadap putri anda, bahwa dia akan tersinggung ketika anda memperhatikan dia tidak memilah-milah masakan daerah yang tercampur dengan serangga.

Menjadi terbuka kepada reaksi anak-anak terhadap rangsangan baru mungkin akan mengajarkan anda kepada mereka mengenai beberapa pengembangan kepribadian (Development Personalities).


5. Perjalanan / traveling akan menawarkan peluang keluar dari “Colokan”

Anda cemburu terhadap anak-anak anda. Mereka tidak tahu apa yang akan di gunakan untuk hal seperti ini dan itu dalam perjalanan. Mereka tidak memiliki konsep mengenai hidup tanpa televisi kabel, internet dan gadget modern.

Selain menyenangkan, perjalanan seringkali di artikan dalam pengalaman pencabutan atau sebuah penanaman, setidaknya menunggu sebuah permainan. Tidak ada cara yang lebih baik untuk tercabut dari kenyamanan modern yaitu dengan menghidupkan rasa permainan lama yang menyenangkan yang tidak ada sangkut pautnya dengan pemikiran para programmer (perekayasa gadget, internet, televisi dll).

Usir semua kartu (modern gadged) atau panggil semua peraturan dan permainan lama anda.


6. Anda akan melakukan perjalanan yang menggugah semangat.

Perjalanan merupakan salah satu cara terbaik untuk membuka pikiran anak-anak mengenai dunia nyata. Menyuapi rasa keingintahuan anak melalui perjalanan membuka kemungkinan mereka untuk mengerti bahasa lain dan cara hidup yang alami di daerah tersebut, itu semua akan menginspirasikan mereka dalam hidup saat ini maupun yang akan datang.

Ketika anak anda melihat atau menghadapi sebuah aplikasi praktis bahasa daerah yang pernah di kunjunginya, maka dia akan memberikan perhatian lebih, atau bahkan berkhayal / bermimpi mengenai hari-hari di saat dia pernah mengunjungi lokasi tersebut.


7. Mereka akan memperlajari mengenai improvisasi dan keterampilan hidup.

Ketika anak anda melihat anda sedang menyalakan api dengan menggunakan kayu yang basah pada malam yang dingin atau memperhatikan anda bernegosiasi dengan supir taxi di bali dengan menggunakan bahasa bali yang tidak fasih. Anda telah memberikan contoh yang baik bagi anak anda.

Belajar bagaimana cara orang dewasa mencari jalan keluar dalam kondisi yang sulit adalah pelajaran yang sangat berharga bagi mereka dalam berimprovisasi dan berpikir kritis dan ini sering kali sulit di gali pada anak-anak.

Dengan memberikan contoh yang baik kepada anak anda, berarti anda telah memberikan mereka peluang untuk meningkatkan rasa kagum dan perilaku baik pada pengasuh mereka, tentunya anda sebagai orangtuanya.
Ketika anak anda memperhatikan anda berencana pindah dari rencana A ke rencana B kemudian ke rencana C hanya untuk menyediakan makan malam, putri anda akan belajar mengenai negosiasi dan kegigihan.

sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8248770

tips memperkaya bahasa bayi

Meskipun usianya masih bayi, tetapi soal pengayaan bahasa tetaplah bisa dilakukan.

Berikut tips untuk menambah kecerdasan bayi dengan memperkaya bahasanya:


1. Lihat dan bicarakan buku bergambar bersama-sama

Pilihlah buku-buku yang merangsang dan mendorong bayi mengingat nama-nama dengan menunjuk gambar dan mengatakan “apa ini?” Bila perlu, saat menunjukkan gambar benda di buku sambil menunjuk benda aslinya, misal gelas.

2. Perluaslah kata-kata dan gerak isyarat menjadi sebuah ide

Jika si kecil menunjuk seekor burung sambil bertanya, jawablah, “itu namanya burung.” Tambahkan pula, “burung terbang di langit.” Beri nama sebanyak mungkin pada benda atau orang sambil menambahkan keterangan supaya ia semakin terbiasa mendengar dan mencoba memahami.

3. Lakukan permainan kata-kata dan menyayikan lagu dengan menggunkan gaya

Pelajaran bahasa jadi lebih menyenangkan dengan lagu dan gaya. Ajarkan lagu seperti “topi saya bundar” atau “dua mata saya” dan sebagainya, diharapkan bayi akan mempelajari dengan cepat.

4. Bicarakan tindakan yang sedang anda lakukan

Setelah memberitahukan ke si kecil tentang tahapan penggantian popok atau memandikan, teruskan obrolannya, misal “Sekarang kita angkat tangan ade. Sekarang kita basuh tangan ade….” dan seterusnya.

5. Berbicara dengan bayi dalam kalimat tanya

Anak anda sepertinya menikmati nada dan intonasi suara ketika anda atau orang di dekatnya mengajukan pertanyaan. Kalimat tanya menandakan bahwa anda menerima tanggapan darinya, dan dia biasanya menjawabnya.

6. Beri pilihan kepada buah hati

Misal, “Rina, kamu mau apel atau jeruk?” Hal ini akan mendorongnya untuk menjawab dan merangsang untuk mengambil keputusan, selain mengingatkan untuk membedakan dua buah benda.

7. Lakukan kontak mata dan sebut bayi anda dengan namanya

Kontak mata bermanfaat untuk mempertahankan perhatiannya, dan memanggil namanya mengajarkan padanya untuk menggunakan nama ketika berbicara dengan orang lain.

8. Perbaiki ucapan bayi dengan tenang

Tujuan utama dari bahasa anak bayi adalah untuk mengkomunikasikan ide, bukan kata-kata. Adalah penting bagi anak batita untuk berbicara dalam bahasa bayi dan bereksperimen dengan suaranya tanpa campur tangan pihak lain untuk menyempurnakan. Bila anda merasa bayi anda memiliki masalah dengan kata-kata tertentu, anda harus berusaha untuk seringkali mengulang suara itu, dan tingkatkan motivasi anak anda untuk menirukan

tamban :

1. Dapatkan perhatiannya
Usahakan orang tua berjongkok dan biarkan anak berdiri agar posisi sejajar, sehingga orang tua bisa melihat mata anak dan mendapatkan perhatiannya. Anak akan mendengarkan lebih baik lagi jika orang tua duduk disampingnya saat sarapan dan membicarakan hal yang ingin disampaikan ke anak.

2. Jelas dan langsung pada inti
Pesan yang ingin disampaikan orang tua ke anaknya harus jelas, sederhana dan tidak otoriter. Anak akan merasa bosan jika orang tua selalu membahas hal yang sama berulang-ulang dan terlalu panjang, sehingga anak tidak menangkap maksud dari omongan orang tua.

Misalnya jika udara di luar sangat dingin cukup katakan "Saatnya menggunakan jaket, sayang", hal ini akan lebih efektif daripada menjelaskan "Udara di luar sangat dingin nanti bisa sakit, jadi ibu ingin kamu menggunakan jaket jika bepergian".

3. Lebih menekankan kata-kata
Pesan akan lebih tertangkap oleh anak jika lebih menekankan kata-kata yang digunakan, khususnya untuk menarik perhatian sang anak. Cara ini bisa ditambahkan dengan isyarat gerakan, isyarat visual dan bisa juga dengan mempraktikkannya langsung di depan sang anak.

4. Berikan peringatan
Berikan anak beberapa peringatan tentang apa yang harus dilakukannya, khususnya saat anak bermain dengan mainan atau temannya. Tapi bukan dengan cara membentak atau menggunakan suara yang keras.

5. Memberikan contoh
Anak akan menjadi pendengar yang baik jika dirinya melihat apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Jika anak sering melihat orang tua melakukannya, maka ketika sang anak diberi tahu oleh orang tua mengenai hal tersebut anak akan mendengarkannya. Lihatlah sang anak jika sedang berbicara dengannya dan meresponsnya secara sopan, biarkan anak berbicara hingga selesai dan jangan pernah berjalan atau berbalik badan saat sang anak sedang berbicara.

6. Motivasilah sang anak
Beberapa anak akan memberikan respons yang baik, jika orang tua melakukannya dengan sedikit hal yang menyenangkan (humor). Misalnya bisa dengan suara yang lucu atau melalui lagu yang kata-katanya diganti dengan pesan yang ingin disampaikan.

Dengan menggunakan cara yang menyenangkan dan penuh kasih sayang saat berbicara akan membuat anak mendengarkan kata-kata orang tuanya. Karena anak akan merasa bahwa orang tua mencintainya dan menganggapnya seseorang yang spesial, sehingga anak akan termotivasi melakukan yang terbaik untuk orang tuanya.

umber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8038041

5 ide untuk bermain dengan anak :)

NGIN menciptakan suasana seru dan kebersamaan bersama keluarga? Lakukan saja kegiatan outdoor yang menantang dan melibatkan peran semua anggota keluarga.

Terlibat dalam kegiatan anak-anak dan keluarga tidak hanya membuat Anda sehat, tapi juga menciptakan ikatan mesra terhadap keluarga Anda.

“Dalam kehidupan pribadi di mana hal-hal penting sering terabaikan kita kerap melupakan waktu kebersamaan bersama anak-anak,” kata Bill Utesch PhD, profesor dari Indiana University-Purdue University Fort Wayne (IPFW) School of Education.

Hal paling mendasar yang bisa dilakukan orangtua adalah menciptakan kualitas waktu. Kualitas yang konsisten dan dijadwalkan akan menjamin prediktabilitas dan telinga untuk mendengarkan. Jadi sebelum akhir pekan tiba, segera rencanakan berbagai aktivitas seru yang bisa dilakukan bersama keluarga dengan kegiatan ‘outdoor’.

Berikut lima ide yang dapat Anda lakukan, seperti dilansir Sheknows.

Menggambar diri dengan kapur

Dorong buah hati Anda untuk memiliki jiwa Picasso dengan membuat gambar diri mereka di atas kanvas. Apakah sekadar menguraikan bayangan atau potret diri sendiri yang penting mereka senang melakukannya. Jangan lupa untuk mengabadikan karya tersebut dengan kamera sebagai dokumentasi kenangan.

Main kejar-kejaran

Regangkan kaki Anda dan anak-anak dan bersiaplah untuk membakar energi dengan permainan keluarga. Anda dapat menerapkan permainan saling mengejar satu sama lain. Selain menumbuhkan rasa kebersamaan, aktivitas ini melatih kekuatan fisik Anda dan anak-anak yang baik bagi kekuatan otot.

Bola

Lelah memberitahu anggota keluarga untuk tidak melempar bola di rumah? Kenapa tidak memainkan bola tersebut di luar bersama keluarga dan anak-anak dengan permainan menangkap, melempar, atau menendang bola. Variasikan sesuai kesukaan Anda. Nah, siapa yang terlebih dulu memukul tanda yang berada di tengah lingkaran akan mendapatkan poin dan memenangkan permainan.

Balap karung

Ketimbang hanya bersorak sorai dari pinggir lapangan, libatkan saja anak-anak dengan kegiatan berlari atau melompat untuk memompa adrenalin. Ambillah karung bekas utnuk digunakan sebagai sarung dan kemudian bagi anggota keluarga menjadi dua tim. Setiap tim dapat saling berlompat dengan karung tersebut dan melalui jalur yang sudah dibuat secara bergantian. Tim yang lebih dulu menyelesaikan permainan akan menjadi pemenangnya.

Saling semprot air

Ketika cuaca cerah, bermain semprot-semprotan air menjadi sebuah ide seru. Siapkan perlengkapan hujan dan pelindung kepala dan segera lakukan kegiatan tersebut. Tantang anak Anda untuk melihat siapa yang lebih dulu basah dan gawangnya tidak tergenang air. Setelah itu bersenang-senanglah di halaman yang becek dan berkotor ria dengan lumpur yang memenuhi halaman tersebut.

sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7983894

Anak Cengeng Hadapi Dengan Enteng

Jangan gusar kalau anak kita sebentar-sebentar menangis. Di bawah usia tiga tahun, sikap cengeng dan rewel memang sering terjadi.

Kesulitan mengungkap keinginan dengan kata-kata membuat seorang anak jadi sering menangis dan rewel. Menurut psikolog, Anna Surti Ariani, PSI dari Jagadnita Consulting, agar cengengnya tak jadi berkepanjangan, orang tua harus tanggap dan cepat berbuat sesuatu. Misalnya, pergi dari lokasi yang membuat anak merajuk, dan memindahkan perhatiannya ke hal lain.
Ia juga menekankan agar orang tua jangan ikut-ikutan jengkel dan memarahi si anak. "Hal ini hanya akan menambah kejengkelannya sehingga makin menjadi-jadi cengengnya. Apalagi jika sudah disertai sikap kasar, seperti merusak atau melemparkan barang; orang tua harus memberikan pengarahan agar anak tidak meneruskan dan mengulangi perbuatannya."

Agar kita bisa menghadapi kecengengan anak dengan tepat, kenali dulu faktor pemicunya.

1. Frustrasi
Anak sudah mengungkapkan keinginannya, tapi tidak dipenuhi orang tua, maka lazimnya ia akan melampiaskan kekesalan lewat tangisan. Misal, ia menginginkan makanan atau mainan yang dilihatnya di supermarket, tapi tidak dikabulkan, maka sepanjang jalan anak akan menangis terus dan menjadi rewel.
Atasi sikap ngambek nya dengan bujukan yang tenang dan pelan. Lalu dengan tegas katakan kepadanya, ia tidak dapat memiliki benda-benda tersebut jika masih bersikap seperti itu. Atau katakan kepadanya, Anda tidak mau mendengarkan permintaannya jika ia masih menangis. Jika tangisnya berhenti, peluk ia erat-erat sambil memberikan benda favoritnya. Katakan juga padanya, banyak cara untuk mendapatkan apa yang ia mau tanpa harus bersikap tidak baik seperti itu.
Sikap rewel di jalan sebetulnya bisa dikurangi jika sebelum mengajaknya pergi anak sudah dalam keadaan kenyang. "Dalam keadaan kenyang, anak biasanya tidak terlalu rewel minta jajan," ungkap Nina.

2. Situasi baru
Situasi maupun kondisi baru kadang membuat anak-anak tidak betah, karena di situ ia belum dapat meluapkan emosinya untuk bermain. Umpamanya, anak diajak ke pesta bersama orang tua dimana orang-orangnya tidak ia kenal. Belum lagi suasana hiruk-pikuk sering membuat anak tak betah. Namun ia sulit mengungkapkan ketidakbetahannya, jadi yang dilakukan adalah menangis.
Mengatasinya, buatlah suasana yang asing dan hiruk pikuk itu menjadi akrab baginya. Kenalkan ia dengan rekan atau teman-teman kita. Apalagi jika mereka membawa anak kecil juga. Setelah itu, biarkan anak-anak bermain bersama agar tidak bosan dan merasa senang.

3. Suasana tidak nyaman
Suasana yang tidak nyaman, seperti hawa panas, udara kotor, ruangan sempit dan suara bising sering membuatnya menjadi cengeng. Salah satunya adalah suasana dalam angkutan umum. Suhu panas disertai suara derungan mobil sering membuat anak tidak betah. Anak lalu mencoba mengungkapkan perasaan tidak nyamannya dengan terus-menerus menangis.
Agar tak terjadi hal demikian, jelaskan dulu gambaran situasi dan kondisi yang akan ia temui. Sebelum mengajaknya naik angkutan umum, misal, beri ia pengertian bahwa di dalamnya hawa mungkin panas dan orang-orangnya tidak dikenal. "Namun, cobalah mengalihkan kondisi tak nyaman itu dengan hal-hal menarik, seperti melakukan komunikasi atau menunjukkan tempat-tempat menyenangkan dan menarik kepada anak sepanjang perjalanan."

4. Sakit
Karena sakit, anak merasakan kondisi tubuhnya tidak nyaman. Makan tak enak, tidur pun tak nyenyak. Kondisi tubuhnya juga lemas dan lemah. Semua itu tak jarang membuat anak jadi cengeng, termasuk anak yang tadinya tidak cengeng. Belum lagi, sikap orang tua yang lebih protektif kepada anak sakit ternyata bisa menambah sikap cengeng itu.
Tak ada jalan selain menganggapnya wajar. Lakukan sesuatu yang bisa membuatnya merasa lebih enak. Misal, memutarkan film atau lagu kesukaannya, atau mendongeng kan cerita yang menarik.

5. Kelelahan
Sama halnya dengan sakit, kelelahan juga bisa membuat anak cengeng. Misalnya, sehabis bermain seharian. Jika orang dewasa bisa langsung mengungkapkan kondisi tubuhnya yang lelah, maka tidak demikian dengan anak. Apalagi orang tua belum tentu langsung tanggap. Akhirnya, anak mengungkapkan kondisinya dengan sikap rewel dan cengeng.
Kerewelan anak sebetulnya merupakan ungkapan bahwa ia menginginkan istirahat. Ajak anak ke tempat tidur lalu bacakan dongeng untuknya.

6. Butuh perhatian
Pada saat perhatian orang tua untuknya terpecah, anak akan merasa terbuang. Kondisi ini umumnya muncul saat ia baru saja memiliki adik yang menyita perhatian orang tua. Perasaan terbuang membuat anak rewel yang tak jarang disertai tindakan untuk memancing perhatian orang tua. Salah satunya mengganggu si adik.
Untuk mengatasinya, bersikaplah adil. Curahkan perhatian kita kepada si kakak, sama besarnya dengan kepada si adik. Tumbuhkan rasa sayang dan memiliki, misalnya dengan menyuruh kakak menjaga adiknya.

7. Kehilangan figur tersayang
Hal ini akan dialami jika orang tua meninggalkan anak dalam jangka waktu lama. Bagaimanapun, di usia ini anak sangat tergantung pada kehadiran figur yang dekat dengannya. Ketika figur itu pergi, ia merasa sangat kehilangan yang diungkapkannya dalam bentuk kecengengan.
Untuk mengatasinya, orang yang kebetulan dipercaya sebagai pengasuh harus menunjukkan sikap yang dapat membuatnya nyaman. Alihkan perhatiannya dari ingatan terhadap orang tua dengan aktivitas-aktivitas yang sangat menyenangkan. Umpamanya, mengajak ia bermain bersama teman-teman sebaya.

8. Terlalu banyak larangan
Terlalu banyak melarang akan membuat anak berang. Di usia ini perkembangan motoriknya sedang pesat. Setiap saat dia akan berlari-lari, menaiki kursi, maupun melompat-lompat. Nah, sikap orang tua yang selalu melarang, seperti "Awas, nanti jatuh," atau, "Jangan dipegang-pegang, nanti pecah", tidak akan membuatnya jadi penurut, justru sebaliknya, anak ingin berontak. "Asal tahu saja, saat itu anak ingin menunjukkan kemampuan yang dimilikinya," ungkap Nina. Jadi, orang tua justru harus memberikan dukungan atas perkembangan anaknya. Misal, saat ia berusaha memanjat kursi, dukunglah dengan cara tidak melarangnya, tapi menjaganya kalau-kalau ia terjatuh.

9. Habis menonton film
Di usia ini anak belum bisa membedakan dunia khayalan dalam film dengan kenyataan. Anak akan menganggap nyata adegan seram atau kekerasan yang kebetulan ditontonnya. Jangan heran kalau setelah itu ia merasa ada hantu yang terus membayangi dirinya. Ia pun jadi merasa tidak nyaman dan gampang menangis. Perasaan tertekan itu juga berpengaruh terhadap aktivitasnya, seperti selalu minta diantar jika ingin pergi ke kamar mandi.
Menyanggah keberadaan hantu tersebut, tidaklah menyelesaikan masalah, karena ketakutan anak akan hantu sama halnya dengan ketakutan orang dewasa di saat bangun dari mimpi buruk. Lebih baik, berikan pengertian kepadanya dengan penuh kesabaran. Katakan, "Ayo kita cari hantu itu, lalu kita usir bersama-sama, ya."


sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7952442

16 Cara Praktis Untuk Mengembangkan Diri

Banyak orang yang ingin berkembang, tapi banyak juga dari mereka yang bingung bagaiamana atau darimana harus memulai. Berikut 16 cara praktis untuk membantu anda dalam mengembangkan kemampuan diri.

1. Membaca buku setiap hari

Tidak ada cara yang lebih mudah dalam menambah pengetahuan untuk mengembangkan diri kecuali membaca buku. Membaca buku setiap hari akan membuka wawasan dan pengetahuan anda mengenai ilmu-ilmu pengembangan diri yang sedang tren saat ini.

2. Mempelajari bahasa baru

Berapa banyak bahasa yang anda kuasai saat ini? tiga? empat? atau lima bahasa? Semakin banyak bahasa yang anda kuasai, maka semakin tinggilah nilai jual anda, dan tentu saja otak anda akan lebih bermafaat.

3. Cari hobi baru

Jangan pernah meremehkan hobi, jika anda merasa hobi adalah aktifitas buang-buang waktu, maka anda harus berfikir ulang. Selain bisa membuat rileks yang akhirnya berimbas pada ‘kesegaran’ pikiran, hobi juga bisa menghasilkan keuntungan, baik materi atau tidak.

Carilah hobi baru, jika anda suka olahraga dan penyuka futsal, maka pelajari juga olahraga lain seperti renang misalnya.

4. Ambillah kursus

Mengikuti kursus merupakan cara lain untuk mengembangkan kemampuan anda.

5. Cipatakan ruangan ‘kreatif’

Ruangan yang kreatif akan merangsang otak kita untuk menciptakan sesuatu yang kreatif juga. Buatlah ruang kerja anda ‘berbeda’, jangan hanya sebuah ruangan kotak yang menjemukan yang seolah-olah mengusir anda untuk segera pulang.

6. Tingkatkan kemampuan anda

Sejauh mana kemampuan Public Speaking anda? atau sudah berapa teknik wawancara yang anda kuasai? Tingkatkan kemampuan yang anda miliki hingga anda merasa ahli pada kemampuan tersebut. Jangan pernah berhenti untuk terus mengembangkan kemampuan anda.

7. Bangun lebih pagi

Jika anda bangun lebih pagi itu artinya waktu untuk mengerjakan hal-hal produktif ikut bertambah.

8. Miliki waktu olaharaga secara rutin

Kemampuan sebaik apapun tidak akan bisa maksimal jika kondisi badan anda tidak sehat. Buatlah waktu rutin untuk berolahraga, jangan sampai kemampuan anda tertutup penyakit yang sering menghampiri tubuh anda.

9. Menulis

Menulis merupakan salah satu aktifitas yang mampu mengasah kemampuan otak anda secara penuh. Jurnal, buku atau blog bisa menjadi alternatif untuk memulai tulisan pertama anda.

10. Keluar dari rutinitas

Salah satu hal yang membuat kreatifitas macet adalah rutinitas. Keluarlah dari rutinitas anda. Contoh sederhana, cobalah anda berangkat ke kantor dengan rute yang berbeda dari biasanya.

11. Mintalah umpan balik

Umpan balik atau feedback merupakan hal penting untuk mengukur sejauh mana hasil yang anda dapat. Mintalah umpan balik dari rekan kerja atau keluarga dan gunakan hal itu sebagai acuan untuk mengembangkan kemampuan diri anda.

12. Belajar dari orang lain

“Bahkan orang bodoh-pun bisa benar”, demikian kira-kira istilah yang tepat untuk menggambarkan point ini. Setiap orang unik dan setiap orang merupakan guru bagi kita. Jangan merasa bahwa anda merasa lebih pintar dalam segala hal, tetaplah rendah hati dan mau membuka diri terhadap orang lain.

13. Keluar dari kebiasaan buruk

Sering terlambat masuk kantor? atau sering mengingkari janji? itu adalah beberapa contoh kebiasaan buruk. Segera tinggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk anda. Kebiasaan buruk sekecil apapun bisa mengakibatkan hambatan dalam mengembangkan kemampuan anda.

14. Mulailah berbisnis

Berbisnis merupakan suatu hal yang sangat menantang. Banyak pengalaman yang akan anda dapatkan dari berbisnis. Jadi jangan ragu, walaupun kecil, belajarlah untuk berbisnis.

15. Tentukan waktu istirahat

Manusia memiliki batas, bahkan mesin-pun butuh istirahat. Atur waktu istirahat anda, dan tepati itu.

16. Patuhi komitmen

Sebaik apapun rencana yang anda buat, sebaik apapun tools dan fasilitas yang anda punya, tanpa sebuah komitmen maka rencana dan mimpi anda mustahil untuk terwujud. Jaga selalu komitmen dan konsisten pada mimpi dan tujuan anda.

sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7914126