gmc dewasa

gmc dewasa

Waktu Tepat Memberikan Ponsel Pada Anak

Memberikan ponsel untuk anak memang dilematis. Di satu sisi, Anda lebih mudah menghubungi mereka, namun di sisi lain, jika penggunaannya salah, maka bias berakibat buruk bagi perkembangannya.

Sebelum memutuskan untuk memberikan si kecil ponsel, ada beberapa hal yang harus Anda pertimbangkan.
Yang pertama, bersama siapa si kecil setiap hari. Jika anak Anda masih didampingi oleh sang nenek, atau pengasuhnya, sebaiknya berikan saja ponsel tersebut pada mereka. Jika Anda ingin mengecek keadaan anak, cukup hubungi neneknya atau pengasuhnya.

Kedua, pastikan konsentrasi anak tak terganggu karena ponselnya. Jangan sampai mereka justru lebih asyik SMS atau menelepon ketimbang mengerjakan tugasnya. Jika Anda merasa perlu memberikan si kecil sebuah ponsel, tak ada salahnya untuk memberikan ‘waktu percobaan’ pada anak. Jika selama waktu percobaan itu, si kecil berhasil memperlihatkan tanggung jawabnya, maka Anda boleh tenang, jika sebaliknya, itu tandanya anak Anda belum siap di beri ponsel.

Jika anak Anda masih di bawah umur remaja, sebaiknya berikan mereka ponsel yang tidak terlalu memiliki banyak fitur. Karena biasanya keperluan mereka hanya untuk menelepon dalam keadaan darurat, atau ditelepon. Memberikan ponsel yang terlalu mahal pada si kecil juga akan membahayakan mereka. Bukannya tidak mungkin, anak Anda malah menjadi incaran orang jahat yang menginginkan ponselnya.

Saat anak Anda yang meminta ponsel, coba diteliti alasannya. Apakah memang dia sudah membutuhkannya, atau hanya ikut-ikutan lingkungan sosialnya. Jangan sampai membelikan sesuatu yang sia-sia pada anak

sumber : http://id.custom.yahoo.com/weekend-edition/belanja-artikel/article-waktu-yang-tepat-memberikan-ponsel-pada-anak-123
.

kebiasaan buruk orangtua terhadap anaknya

Oleh: Dr. Anugra Martyanto | 16 Juni 2009 | 15:14 WIB

Saya sangat sering mendapatkan pertanyaan dari para ibu, perihal perkembangan anak anak mereka, biasa yang mereka keluhkan adalah, dok…kenapa anak saya jadi sering melawan, dok…kenapa anak saya susah diatur dan masih banyak lagi pertanyaan pertanyaan yang diajukan kepada saya.

Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba mengupas hal hal yang berhubungan dengan pendidikan anak-anak kita dirumah, yang pada umumnya kita sendiri yang membuat perkembangan anak kita menjadi seorang anak yang kelakuan dan sifatnya jauh berbeda dari apa yang kita harapkan selaku orang tua.

Ada banyak hal yang sering para orang tua lakukan atau kebiasaan kebiasaan yang sering tidak disadari, tapi sangat berpengaruh pada pertumbuhan mental si Anak.
Saya akan mengelompokkan kebiasaan kebiasaan itu dalam beberapa kelompok yaitu :

1. Kita selalu membiasakan Anak Menjadi figure yang tak pernah salah!

Dapat saya contohkan kebiasaan para orang tua, bila anak kita sedang berjalan tiba tiba ia menabrak meja dan akibatnya terjatuh dan menangis, maka kita selaku orang tua sering melakukan sesuatu hal yang tujuannya agar tangisan anak segera berhenti, dengan memukul dan memarahi meja yang ditabrak si anak, sambil berkata, “Siapa yang nakal nak?, ini ya meja, ini ibu sudah pukul mejanya, cup…cup… diam ya”, dan biasanya si anak akan segera diam dari tangisnya.
Analisanya : Para orang tua sudah membiasakan si anak menjadi figure yang tak pernah salah, dan ini akan menciptakan pemikiran yang terekam didalam benak si anak dan terus terbawa hingga ia dewasa, akibatnya bila setiap ia mengalami sesuatu peristiwa dan terjadi sesuatu kekeliruan, maka yang keliru atau salah adalah orang lain atau pihak lain dan dirinya selalu benar.
Kadang kita selaku orang tua baru menyadari akan hal tersebut, bila si anak mulai melawan kepada kita, karena sejak kecil tanpa disadari kita telah mengajarinya untuk tidak pernah merasa bersalah.
Apa yang sebaiknya kita lakukan ketika si anak baru belajar berjalan dan menabrak sesuatu sehingga membuatnya menangis ?
Sebaiknya kita lakukan adalah ajarilah si anak untuk bertanggung jawab atas apa yang terjadi, katakana kepadanya ( sambil mengusap bagian yang menurutnya terasa sakit ), “Sayang, kamu terbentur meja ya, sakit ya ? lain kali hati hati ya sayang, jalannya pelan pelan saja dulu, supaya tidak menabrak meja lagi”.

2. Kita sering melakukan kebohongan kecil

Pada awalnya anak anak kita selalu mendengarkan apa apa yang dikatakan oleh orang tuanya. Mengapa ?, karena mereka sepenuhnya percaya pada orang tuanya.
Namun, ketika anak kita beranjak besar, ia mulai tidak menuruti perkataan orang tuanya atau permintaan orang tuanya. Apa yang terjadi ?, Apakah anak kita sudah tidak percaya lagi kepada perkataan atau ucapan ucapan kita ?
Tanpa disadari, kita selaku orang tua sering melakukan kebohongan kebohongan kecil setiap harinya. Salah satu contoh, saat seorang ayah ingin berangkat ke kantor dan si anak menangis ingin ikut, maka si ayah berkata,” Sayang, ayah hanya pergi kedepan saja ya, sebentaaaar ya, sayang…, adik sama ibu dulu dirumah”. Tapi kenyataannya sang ayah pulangnya hingga malam.
Analisanya : Dari contoh diatas, jika kita berbohong ringan atau sering disebut ‘bohong kecil’, tapi dampaknya ternyata sangat besar pada pertumbuhan mental si anak, maka si anak akan tidak percaya lagi kepada kita sebagai orang tuanya, si anak tidak bisa membedakan pernyataan kita bisa dipercaya atau tidak, akibat lanjutnya si anak menganggap semua yang diucapkan oleh orang tuanya adalah bohong, dan sejak saat itu si anak akan menetapkan bahwa peryataan orang tuanya itu selalu bohong, dan si anak mulai tidak menuruti segala perkataan kita.
Apa yang sebaiknya kita lakukan ?
Berkatalah dengan jujur kepada si anak, ungkapkan dengan penuh kasih sayang dan memberikan sebuah pengertian : “Sayang, ayah akan pergi ke kantor dulu ya, adik tidak bisa ikut, tapi kalau ayah pergi ke taman, adik boleh ikut”.
Kita tidak perlu merasa kuatir dan menjadi terburu buru dengan keadaan ini, pastinya akan membutuhkan waktu lebih untuk memberikan pengertian kepada si anak, karena biasanya si anak akan menangis. Si anak menangis karena ia belum memahami keadaan mengapa sang ayah harus selalu pergi di pagi hari. Kita harus perlu sabar dan lakukan pengertian kepada si anak secara terus menerus, perlahan si anak akan memahami mengapa sang ayah selalu pergi di pagi hari. Sebaliknya bila sang ayah pergi ke tempat lain selain ke kantor, maka si anak pasti dibawa, dengan melakukan kejujuran ini dalam setiap perkataan kita, maka si anak akan mampu memahami apa yang kita katakan dan akan menuruti dengan apa yang kita katakan.

3. Kita selalu sering mengancam

Tanpa kita sadari kita sering melakukan sebuah ancaman ancaman kecil pada si anak, sebagai contoh, “Adik jangan nakal ya…, kalau adik nakal ibu tidak akan mebawa adik pergi tamasya, adik dirumah saja dengan bibi !”.
Analisanya : Seorang anak adalah mahluk yang sangat pandai dalam mempelajari pola pengasuhan orang tuanya, ia tidak hanya bisa mengetahui pola orang tuanya mendidik, tapi dapat menganalisa dan malah bisa membelokkan atau mengendalikan pola asuhan orang tuanya, Hal ini terjadi bila kita sering menggunakan ancaman ancaman dengan kata kata, namun setelah itu tidak ada tindak lanjutnya atau mungkin kita sudah lupa dengan ancaman tersebut yang pernah kita ucapkan.
Apa yang sebaiknya kita lakukan ?
Ancaman tidak menyelesaikan masalah nakalnya anak kita, sebaiknya kita memberikan nasehat yang mudah diterima oleh pikiran mereka, seperti contoh,”Adik, jangan nakal ya sayang, kalau adik nakal adik jadi tidak ganteng lagi, dan nanti adik jadi tidak punya teman, mau nggak adik kalau bermain tidak punya teman, kan tidak enak kalau adik bermain sendirian”.


sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5728003

Kenali Tanda - Tanda Kelebihan Vitamin

Terkadang orang masih terus mengonsumsi suplemen vitamin meskipun kebutuhan vitamin dalam tubuhnya telah terpenuhi. Akibatnya sering terjadi kondisi overdosis vitamin. Apa saja tanda-tanda overdosis vitamin? Vitamin adalah nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah yang cukup oleh tubuh manusia untuk menjalankan fungsi tertentu. Namun, jika tubuh kelebihan vitamin alias overdosis justru akan menimbulkan efek sampingyang buruk.

Vitamin diklasifikasikan manjadi dua, yaitu yang larut dalam air
(vitamin b dan c) dan larut dalam lemak (vitamin a, d, e dan k).
Semua vitamin diperoleh dari sumber tumbuhan dan hewan, atau keduanya.

Tidak adanya vitamin dalam tubuh dapat menimbulkan suatu kondisi yang dikenal sebagai defisiensi vitamin (kekurangan vitamin).

Beberapa penyakit dari defisiensi vitamin menunjukkan kondisi medis yang cukup parah, dan karenanya orang disarankan untuk melakukan diet seimbang untuk mencegah kondisi ini. Ada juga tersedia suplemen vitamin yang dapat membantu memenuhi kebutuhan vitamin dalam tubuh.

Kondisi overdosis vitamin muncul ketika ada kelebihan asupan salah satu vitamin. Kondisi ini juga dikenal sebagai keracunan vitamin, karena kelebihan vitamin dalam tubuh menimbulkan beberapa efek samping.

Overdosis vitamin yang larut dalam lemak menimbulkan efek samping yang lebih serius dibandingkan dengan vitamin yang larut dalam air.

Hal ini karena, kelebihan vitamin yang larut dalam air bisa diatasi dengan banyak minum dan mengeluarkannya dari tubuh melalui urin. Ini bertentangan dengan vitamin yang larut dalam lemak.

Seperti dilansir vitamins-nutrition.org, gejala-gejala overdosis atau keracunan vitamin tergantung pada jumlah vitamin yang berlebih.

Overdosis Vitamin A
vitamin a adalah vitamin larut lemak yang penting bagi penglihatan normal dan produksi sel di dalam tubuh.
Gejala overdosis vitamin a:
1. Penglihatan kabur
2. Pusing
3. Keadaan pingsan
4. Haid tidak teratur
5. Mual
6. Insomnia
7. Diare
8. Ruam kulit
9. Nyeri sendi
10. Sakit kepala

Overdosis Vitamin B
vitamin b, juga dikenal sebagai b kompleks, adalah satu set vitamin b1 (thiamin), b2 (riboflavin), b3 (niacin), b6 (pyridoxine), b9 (asam folat), dan b12 (cobalamin).
Gejala overdosis vitamin b:
1. Susah bernapas
2. Nyeri dengan sensai terbakar
3. Mati rasa di kaki dan tangan
4. Kehilangan koordinasi otot
5. Sakit kepala
6. Depresi
7. Kelumpuhan

Overdosis Vitamin C
vitamin c atau asam askorbat sangat penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan juga untuk menyembuhkan luka lebih cepat.
Gejala overdosis vitamin c:
1. Sariawan
2. Batu ginjal
3. Diare
4. Sakit perut
5. Badan panas
6. Sakit perut
7. Insomnia

Overdosis Vitamin D
vitamin d atau calciferol diperlukan untuk penyerapan kalsium serta pertumbuhan dan pemeliharaan tulang dalam tubuh.
Gejala overdosis vitamin d:
1. Kelemahan otot
2. Sakit kepala
3. Tuli
4. Kehilangan nafsu makan
5. Mual
6. Kelelahan
7. Muntah
8. Nyeri tulang

Overdosis Vitamin E
vitamin e merupakan antioksidan penting yang juga diperlukan untuk reproduksi normal pada manusia.
Gejala overdosis vitamin e adalah:
1. Hipertensi
2. Kelemahan otot
3. Kelelahan
4. Payudara lunak
5. Lambat penyembuhan luka

Overdosis Vitamin K
vitamin k merupakan vitamin penting yang dibutuhkan oleh tubuh karena membantu dalam penggumpalan darah.
Gejala overdosis vitamin k meliputi:
1. Mual
2. Muntah
3. Anemia
4. Diare
5. Ruam kulit

jika ada gejala yang disebutkan di atas, pengobatan overdosis vitamin sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter. Karena sebagian besar gejalanya seperti gejala medisyang lain, maka penting untuk didiagnosa dengan baik.

Segera hentikan asupan suplemen vitamin adalah langkah utama dalam mengobati overdosis vitamin. Kedua, dokter mungkin menyarankan untuk menghindari makan makananyang tinggi kadar vitamin masing-masing. Ketiga, dokter mungkin meresepkan beberapa obat yang membantu dalam mengobati gejala overdosis vitamin.

Gejala overdosis vitamin dapat diobati jika tepat waktu dan perawatan yang tepat dilakukan. Sebagai tindakan pencegahan, perlu juga untuk memeriksa label multivitamin dan suplemen untuk agar lebih aman.

sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7495084

Mengajari ETIKA pada anak sejak dini



Tayangan televisi sebenarnya sangat efektif untuk mengajarkan sopan santun pada anak. Sayangnya banyak sekali tayangan televisi yang disukai anak-anak misalnya film kartun yang digemari anak-anak mengajarkan ketidak senonohan ataupun ketidak sopanan. Misalnya kata-kata yang tidak pantas diucapkan seperti “Bodoh”, Goblok”, “Sialan” dsb.

Sopan santun bisa diajarkan bahkan saat anak yang masih batita. Karena dengan mengajarkan etika anak jadi tahu apa yang sebaiknya dilakukan atau tidak dilakukan di berbagi kesempatan.

Mengajarkan etika harus disesuaikan dengan usia anak. Tuntutan sopan santun buat anak sangat berbeda dengan orang dewasa. Cukup ajarkan hal-hal kecil yang bisa dilakukan anak di usia ini. Sikap sopan anak akan terbentuk dari pembiasaan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam waktu yang lama.

Santun Berbicara

Etika berbicara Agar anak memiliki sopan santun dalam berbicara
kenalkan ia dengan 4 kata kunci berikut ini:
Terima Kasih
1. Santun Berbicara
etika berbicara

Ajarkan anak mengucapkan terima kasih saat ia diberi pertolongan atau diberi sesuatu (misalnya hadiah) dari orang-orang. Dengan demikian anak-anak terbiasa menghargai orang lain. Hal-hal yang harus dilakukan jika anak tidak mau mengucapkan terima kasih:

- Jika anak masih sungkan untuk mengucapkan terima kasih, jangan segan untuk mengucapkan terima kasih atas nama anak. Jika ucapan yang didengar berkali-kali,anakpun belajar etika berterima kasih.

- Jika anak tetap tidak mau mengucapkan terima kasih ingatkan anak denga kata-kata yan halus akan tetapi yang harus diingat adalah hindari sikap mempermalukan anak di depan umum tetapi ingatkan pada saat anda dan anak anda tinggal berdua.

- Berikan teladan. Orang tua juga harus menunjukkan bahwa dirinya beradab bukan hanya menuntut anak berlaku sopan.

Tolong

Biasakan anak mengucapkan kata “Tolong” saat meminta bantuan orang lain. Misalnya saat minta diambilkan air,dibukakan pintu,diambilkan mainan dll. Jangan memaksa dalam mengajarkannya. Jika anak tidak mau mengatakan “Tolong” hindari menolak keinginan anak. Anak hanya perlu diajarkan, bukan dipaksa. Lambat laun anak akan mengenal pentingnya mengucapkan kata “Tolong” jika meminta bantuan/pertolongan.

Maaf

Mengajarkan kata “maaf” dapat dimulai dari diri orang tua. Misalnya saat orang tua tidak sengaja menginjak mainan anak mintalah maaf kepadanya. Jangan segan-segan mengucapkan kata “Maaf” dengan demikian anak akan tahu bahwa dia harus mengucapkannya kala berbuat salah/Khilaf.

Permisi

Orang lain memiliki privasi yang perlu dihargai jadi jelaskan dan ajarkan pada anak bahwa ia harus mengetuk pintu dan mengucapkan permisi jika hendak masuk kamar orang lain. Berikan contoh dari tindakan sehari-hari,atau bisa juga mengajarkan pentingnya kata permisi dan reaksi positif dari lingkungan lewat bacaan atau dongeng karangan orangtua yang menceritakan bahwa tokoh yang di dalam dongeng selalu mengucapkan kata permisi kalau masuk kamar orang lain.

Kenakalan Remaja, Faktor Penyebab dan Tips Menghadapinya

Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. Banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal Rokok, Narkoba, Freesex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya. Fakta ini sudah tidak dapat diungkuri lagi, anda dapat melihat brutalnya remaja jaman sekarang. Dan saya pun pernah melihat dengan mata kepala saya sendiri ketika sebuah anak kelas satu SMA di kompelks saya, ditangkap/diciduk POLISI akibat menjadi seorang bandar gele, atau yang lebih kita kenal dengan ganja.


Hal ini semua bisa terjadi karena adanya 
faktor-faktor kenakalan remaja berikut:
- kurangnya kasih sayang orang tua.
- kurangnya pengawasan dari orang tua.
- pergaulan dengan teman yang tidak sebaya.
- peran dari perkembangan iptek yang berdampak negatif.
- tidak adanya bimbingan kepribadian dari sekolah.
- dasar-dasar agama yang kurang
- tidak adanya media penyalur bakat dan hobinya
- kebasan yang berlebihan
- masalah yang dipendam
Dan saya dapat memberikan beberapa tips untuk mengatasi 
dan mencegah kenakalan remaja, yaitu:
- Perlunya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dalam hal apapun.
- Adanya pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang.
contohnya: kita boleh saja membiarkan dia melakukan apa saja yang 
masih sewajarnya, dan apabila menurut pengawasan kita dia 
telah melewati batas yang sewajarnya, kita sebagai orangtua perlu 
memberitahu dia dampak dan akibat yang harus ditanggungnya bila 
dia terus melakukan hal yang sudah melewati batas tersebut.
- Biarkanlah dia bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda 
umur 2 atau 3 tahun baik lebih tua darinya. Karena apabila kita 
membiarkan dia bergaul dengan teman main yang sangat tidak sebaya
dengannya, yang gaya hidupnya sudah pasti berbeda, maka dia pun
 bisa terbawa gaya hidup yang mungkin seharusnya belum perlu dia jalani.
- Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi 
seperti tv, internet, radio, handphone, dll.
- Perlunya bimbingan kepribadian di sekolah, karena disanalah 
tempat anak lebih banyak menghabiskan waktunya selain di rumah.
- Perlunya pembelanjaran agama yang dilakukan sejak dini, seperti 
beribadah dan mengunjungi tempat ibadah sesuai dengan iman 
kepercayaannya.
- Kita perlu mendukung hobi yang dia inginkan selama itu masih positif 
untuk dia. Jangan pernah kita mencegah hobinya maupun kesempatan 
dia mengembangkan bakat yang dia sukai selama bersifat Positif. 
Karena dengan melarangnya dapat menggangu kepribadian dan 
kepercayaan dirinya.
- Anda sebagai orang tua harus menjadi tempat CURHAT yang 
nyaman untuk anak anda, sehingga anda dapat membimbing dia 
ketika ia sedang menghadapi masalah.
Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga dapat berguna bagi anda.