gmc dewasa

gmc dewasa

4 Kesalahan ORTU terhadap anak

Sebagai seorang ibu, multitasking atau melakukan beberapa rutinitas dalam satu waktu adalah kelebihan yang kita punya. Tetapi pernahkah kita menyadari, apakah rutinitas yang kita lakukan sudah benar atau belum? Coba telisik bersama, siapa tahu ada kebiasaan multitasking kita yang harus perbaiki.

1. Berbagi tempat tidur dengan anak. Ketika anak-anak masih bayi, menyusui dan mengganti popok lebih mudah dilakukan saat mereka tidur di samping kita. Terlebih di malam hari, kita tak perlu benar-benar terbangun untuk memenuhi panggilan bayi tersayang. Tetapi ternyata rutinitas ini bisa memberi risiko pada bayi kita.

Di Amerika Serikat, kecenderungan berbagi tempat tidur dengan anak mengalami peningkatan. Jika pada 1993 persentasenya hanya 5,5 persen, pada tahun 2000 persentasenya melonjak hingga 12,8 persen. Ini adalah data yang dikeluarkan National Infant Sleep Position Study.

Menurut St. Louis University, bayi yang tidur bersama orang tuanya 40 kali lebih sering mengalami cegukan dibanding yang tidak. Mengapa? Posisi menyusui di tempat tidur membuat bayi tidak nyaman, hingga kemudian membuat buah hati kita tersedak.

Itu mengapa, sebaiknya letakkan keranjang tidur bayi di samping tempat tidur kita. Setiap kali tiba waktu menyusui di malam hari, pilihlah tempat duduk yang nyaman. Kenyamanan akan menguntungkan kita dan bayi. Posisi menyusui yang tepat akan membuat bayi menyusui tanpa tersedak, plus kita tak merasa pegal jika menyusui memakan waktu lama.

2. Membuat anak tidur dengan bantuan sebotol susu atau jus. Ini adalah undangan terbuka bagi bakteri untuk menetap di gigi anak kita, ucap Michael Ignelzi, dokter gigi yang juga juru bicara American Academy of Pediatric Dentistry. Bakteri yang menempel pada gigi sepanjang mereka tidur akan membuat anak kita mengalami sindroma karies botol. Sindrom ini akan membuat gigi bayi kita cepat keropos.

Pada kasus yang sangat ekstrim, Igelzi bercerita, pernah memasang crown atau pelindung gigi pada anak yang masih berumur 23 bulan. Tak tanggung-tanggung, jumlah pelindung gigi yang dipasang adalah 4 buah. “Sebabnya, anak ini selalu tertidur dalam keadaan minum susu atau jus setiap malamnya. Jadi ingatlah untuk membersihkan gusi bayi dengan kapas basah setiap malamnya, sedangkan pada anak yang sudah lebih besar sikat gigi adalah solusinya, terlebih setiap kali habis minum susu atau jus. Sebab kandungan asam di dalam kedua minuman adalah makanan kesukaan bakteri.

3. Membiarkan balita kita menonton acara “smart baby”. Pernahkah kita berpikir bahwa sebenarnya kita memanfaatkan acara televisi atau DVD yang katanya cocok bagi bayi sebagai electronic babysitter? Sebab bayi kita akan menjadi tenang dan kita bisa melakukan pekerjaan yang lain.

Tetapi penelitian yang dilakukan University of Washington menyebutkan, setiap satu jam yang dihabiskan balita dengan menonton acara televisi atau DVD membuat mereka kehilangan 6-8 kata. Sedangkan pada balita yang tak menonton acara sejenis, kemampuan mereka mengingat kata baru lebih baik. Plus, penelitian ini juga menambahkan bahwa televisi dan DVD membuat anak tidak akrab dengan orang tuanya.

Coba ganti acara menonton televisi atau DVD dengan bermain bersama anak. Mulai dari bernyanyi bersama, menggambar, mewarnai, atau bercerita. Bahkan universitas itu juga menyebutkan, hanya dengan bermain blocks bersama balita, mereka jadi mampu mengingat kata baru 15 persen lebih cepat dibanding yang tidak.

4. Menaruh anak di kereta belanja supermarket. Kereta belanja supermarket memang terlihat tidak berbahaya. Tetapi Amerika Serikat mencatat, setiap tahunnya ada sekitar 20.000 anak yang terpaksa masuk unit gawat darurat rumah sakit karena mereka terjatuh dari kereta tersebut.

Kemampuan anak untuk menjaga keseimbangan sangat kecil, sebab mereka baru hanya bisa menahan daya tarik bumi dari dada hingga kepala. Jadi ketika mereka hendak mengambil sesuatu yang berada di bawah kepala mereka, anak-anak akan sulit sekali menahan gravitasi bumi hingga akhirnya terjatuh. Lebih baik gunakan kereta dorong khusus anak-anak setiap kali kita mengajak mereka berbelanja bulanan.

7 Alasan Mengapa Melakukan Perjalanan dengan Anak

Sementara hidup, bekerja dan bersekolah dapat digabungkan mejadi sebuah kebersamaan, menjauh dari rutinitas tersebut dapat menjadikan keluarga sebagai sebuah team bagi keluarga anda. Anda bersama-sama dalam perahu, kapal, kereta, mobil, tenda dan menegosiasikan semua kebutuhan dalam perjalanan tersebut merupakan peluang menemui cara baru untuk saling mengenal diantara keluarga anda.

Berikut terdapat 7 alasan mengapa anda melakukan perjalanan / travelling bersama anak anda itu merupakan ide yang cerdas :

1. Mereka akan melihat berbagai macam hal di dunia nyata.

Gambar berikut film pada televisi dan internet dapat menimbulkan ide pada anak. Tetapi tidak akan memberikan pengaruh yang banyak terhadap anak-anak jika hanya melihatnya dari media tersebut . Kita tentunya tidak akan memahami seberapa besarnya Candi Borobudur jika kita tidak mengunjungi langsung ke lokasi tersebut.

Bahkan jika anak anda melihat objek dengan tidak berkata sesuatu, mereka akan mengenang perjalanan tersebut sewaktu anda mengajaknya kesana. Dan ketika mereka tumbuh besar mereka akan mengingat / mengenangnya dengan penuh harapan.


2. Akan memelihara dan merawat keutuhan cinta dalam keluarga.

Ketika di rumah anda terjebak dalam rutinitas. Kebiasaan bekerja dan sekolah dapat meredupkan indera perasaan dan interaksi dalam keluarga, dan juga memungkinkan menimbulkan karat pada diri anda dan keluarga yaitu ketika anda tidak merasa ingin tahu mengenai diri anda dan keluarga.

Dalam sebuah artikel di National Geographic, memperkenalkan bagaimana aktivitas berbagi novel dapat menjadikan cinta itu lebih hidup dan lebih segar.

Artikel tersebut mengenai cinta romantis, perasaan yang di eksplorasi dan berubah-ubah juga dapat di bagi bersama-anak anda sehingga membuat semuanya menjadi lebih dekat.
Sirami kasih untuk keluarga anda dengan berbagi pengalaman baru.


3. Perjalanan akan menawarkan suatu jawaban baru bagi pertanyaan, “mengapa?”

Apakah anda tidak ingin mengetahui jawaban untuk sebuah pertanyaan mengapa pada suku badui dalam sangat tidak ingin bersosialisasi dengan dunia luar, dan mengapa alat elektronik seperti halnya Handphone itu dilarang untuk di pergunakan di area tersebut?

Merangsang rasa keingintahuan pada anak anda juga dapat merangsang keingintahuan anda.


4. Anda akan belajar mengenai memahami satu sama lain.

Anda sepertinya mengenal anak anda lebih baik di bandingkan dengan lainnya. Tetapi tidak kah anda akan merasa terkejut ketika anak lelaki ikut menggoyangkan badannya bersama para penari Reog Ponorogo dibandingkan dengan penari “breakdance”.

Akankah rasa keingintahuan anda terhadap putri anda, bahwa dia akan tersinggung ketika anda memperhatikan dia tidak memilah-milah masakan daerah yang tercampur dengan serangga.

Menjadi terbuka kepada reaksi anak-anak terhadap rangsangan baru mungkin akan mengajarkan anda kepada mereka mengenai beberapa pengembangan kepribadian (Development Personalities).


5. Perjalanan / traveling akan menawarkan peluang keluar dari “Colokan”

Anda cemburu terhadap anak-anak anda. Mereka tidak tahu apa yang akan di gunakan untuk hal seperti ini dan itu dalam perjalanan. Mereka tidak memiliki konsep mengenai hidup tanpa televisi kabel, internet dan gadget modern.

Selain menyenangkan, perjalanan seringkali di artikan dalam pengalaman pencabutan atau sebuah penanaman, setidaknya menunggu sebuah permainan. Tidak ada cara yang lebih baik untuk tercabut dari kenyamanan modern yaitu dengan menghidupkan rasa permainan lama yang menyenangkan yang tidak ada sangkut pautnya dengan pemikiran para programmer (perekayasa gadget, internet, televisi dll).

Usir semua kartu (modern gadged) atau panggil semua peraturan dan permainan lama anda.


6. Anda akan melakukan perjalanan yang menggugah semangat.

Perjalanan merupakan salah satu cara terbaik untuk membuka pikiran anak-anak mengenai dunia nyata. Menyuapi rasa keingintahuan anak melalui perjalanan membuka kemungkinan mereka untuk mengerti bahasa lain dan cara hidup yang alami di daerah tersebut, itu semua akan menginspirasikan mereka dalam hidup saat ini maupun yang akan datang.

Ketika anak anda melihat atau menghadapi sebuah aplikasi praktis bahasa daerah yang pernah di kunjunginya, maka dia akan memberikan perhatian lebih, atau bahkan berkhayal / bermimpi mengenai hari-hari di saat dia pernah mengunjungi lokasi tersebut.


7. Mereka akan memperlajari mengenai improvisasi dan keterampilan hidup.

Ketika anak anda melihat anda sedang menyalakan api dengan menggunakan kayu yang basah pada malam yang dingin atau memperhatikan anda bernegosiasi dengan supir taxi di bali dengan menggunakan bahasa bali yang tidak fasih. Anda telah memberikan contoh yang baik bagi anak anda.

Belajar bagaimana cara orang dewasa mencari jalan keluar dalam kondisi yang sulit adalah pelajaran yang sangat berharga bagi mereka dalam berimprovisasi dan berpikir kritis dan ini sering kali sulit di gali pada anak-anak.

Dengan memberikan contoh yang baik kepada anak anda, berarti anda telah memberikan mereka peluang untuk meningkatkan rasa kagum dan perilaku baik pada pengasuh mereka, tentunya anda sebagai orangtuanya.
Ketika anak anda memperhatikan anda berencana pindah dari rencana A ke rencana B kemudian ke rencana C hanya untuk menyediakan makan malam, putri anda akan belajar mengenai negosiasi dan kegigihan.

sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8248770

tips memperkaya bahasa bayi

Meskipun usianya masih bayi, tetapi soal pengayaan bahasa tetaplah bisa dilakukan.

Berikut tips untuk menambah kecerdasan bayi dengan memperkaya bahasanya:


1. Lihat dan bicarakan buku bergambar bersama-sama

Pilihlah buku-buku yang merangsang dan mendorong bayi mengingat nama-nama dengan menunjuk gambar dan mengatakan “apa ini?” Bila perlu, saat menunjukkan gambar benda di buku sambil menunjuk benda aslinya, misal gelas.

2. Perluaslah kata-kata dan gerak isyarat menjadi sebuah ide

Jika si kecil menunjuk seekor burung sambil bertanya, jawablah, “itu namanya burung.” Tambahkan pula, “burung terbang di langit.” Beri nama sebanyak mungkin pada benda atau orang sambil menambahkan keterangan supaya ia semakin terbiasa mendengar dan mencoba memahami.

3. Lakukan permainan kata-kata dan menyayikan lagu dengan menggunkan gaya

Pelajaran bahasa jadi lebih menyenangkan dengan lagu dan gaya. Ajarkan lagu seperti “topi saya bundar” atau “dua mata saya” dan sebagainya, diharapkan bayi akan mempelajari dengan cepat.

4. Bicarakan tindakan yang sedang anda lakukan

Setelah memberitahukan ke si kecil tentang tahapan penggantian popok atau memandikan, teruskan obrolannya, misal “Sekarang kita angkat tangan ade. Sekarang kita basuh tangan ade….” dan seterusnya.

5. Berbicara dengan bayi dalam kalimat tanya

Anak anda sepertinya menikmati nada dan intonasi suara ketika anda atau orang di dekatnya mengajukan pertanyaan. Kalimat tanya menandakan bahwa anda menerima tanggapan darinya, dan dia biasanya menjawabnya.

6. Beri pilihan kepada buah hati

Misal, “Rina, kamu mau apel atau jeruk?” Hal ini akan mendorongnya untuk menjawab dan merangsang untuk mengambil keputusan, selain mengingatkan untuk membedakan dua buah benda.

7. Lakukan kontak mata dan sebut bayi anda dengan namanya

Kontak mata bermanfaat untuk mempertahankan perhatiannya, dan memanggil namanya mengajarkan padanya untuk menggunakan nama ketika berbicara dengan orang lain.

8. Perbaiki ucapan bayi dengan tenang

Tujuan utama dari bahasa anak bayi adalah untuk mengkomunikasikan ide, bukan kata-kata. Adalah penting bagi anak batita untuk berbicara dalam bahasa bayi dan bereksperimen dengan suaranya tanpa campur tangan pihak lain untuk menyempurnakan. Bila anda merasa bayi anda memiliki masalah dengan kata-kata tertentu, anda harus berusaha untuk seringkali mengulang suara itu, dan tingkatkan motivasi anak anda untuk menirukan

tamban :

1. Dapatkan perhatiannya
Usahakan orang tua berjongkok dan biarkan anak berdiri agar posisi sejajar, sehingga orang tua bisa melihat mata anak dan mendapatkan perhatiannya. Anak akan mendengarkan lebih baik lagi jika orang tua duduk disampingnya saat sarapan dan membicarakan hal yang ingin disampaikan ke anak.

2. Jelas dan langsung pada inti
Pesan yang ingin disampaikan orang tua ke anaknya harus jelas, sederhana dan tidak otoriter. Anak akan merasa bosan jika orang tua selalu membahas hal yang sama berulang-ulang dan terlalu panjang, sehingga anak tidak menangkap maksud dari omongan orang tua.

Misalnya jika udara di luar sangat dingin cukup katakan "Saatnya menggunakan jaket, sayang", hal ini akan lebih efektif daripada menjelaskan "Udara di luar sangat dingin nanti bisa sakit, jadi ibu ingin kamu menggunakan jaket jika bepergian".

3. Lebih menekankan kata-kata
Pesan akan lebih tertangkap oleh anak jika lebih menekankan kata-kata yang digunakan, khususnya untuk menarik perhatian sang anak. Cara ini bisa ditambahkan dengan isyarat gerakan, isyarat visual dan bisa juga dengan mempraktikkannya langsung di depan sang anak.

4. Berikan peringatan
Berikan anak beberapa peringatan tentang apa yang harus dilakukannya, khususnya saat anak bermain dengan mainan atau temannya. Tapi bukan dengan cara membentak atau menggunakan suara yang keras.

5. Memberikan contoh
Anak akan menjadi pendengar yang baik jika dirinya melihat apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Jika anak sering melihat orang tua melakukannya, maka ketika sang anak diberi tahu oleh orang tua mengenai hal tersebut anak akan mendengarkannya. Lihatlah sang anak jika sedang berbicara dengannya dan meresponsnya secara sopan, biarkan anak berbicara hingga selesai dan jangan pernah berjalan atau berbalik badan saat sang anak sedang berbicara.

6. Motivasilah sang anak
Beberapa anak akan memberikan respons yang baik, jika orang tua melakukannya dengan sedikit hal yang menyenangkan (humor). Misalnya bisa dengan suara yang lucu atau melalui lagu yang kata-katanya diganti dengan pesan yang ingin disampaikan.

Dengan menggunakan cara yang menyenangkan dan penuh kasih sayang saat berbicara akan membuat anak mendengarkan kata-kata orang tuanya. Karena anak akan merasa bahwa orang tua mencintainya dan menganggapnya seseorang yang spesial, sehingga anak akan termotivasi melakukan yang terbaik untuk orang tuanya.

umber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8038041

5 ide untuk bermain dengan anak :)

NGIN menciptakan suasana seru dan kebersamaan bersama keluarga? Lakukan saja kegiatan outdoor yang menantang dan melibatkan peran semua anggota keluarga.

Terlibat dalam kegiatan anak-anak dan keluarga tidak hanya membuat Anda sehat, tapi juga menciptakan ikatan mesra terhadap keluarga Anda.

“Dalam kehidupan pribadi di mana hal-hal penting sering terabaikan kita kerap melupakan waktu kebersamaan bersama anak-anak,” kata Bill Utesch PhD, profesor dari Indiana University-Purdue University Fort Wayne (IPFW) School of Education.

Hal paling mendasar yang bisa dilakukan orangtua adalah menciptakan kualitas waktu. Kualitas yang konsisten dan dijadwalkan akan menjamin prediktabilitas dan telinga untuk mendengarkan. Jadi sebelum akhir pekan tiba, segera rencanakan berbagai aktivitas seru yang bisa dilakukan bersama keluarga dengan kegiatan ‘outdoor’.

Berikut lima ide yang dapat Anda lakukan, seperti dilansir Sheknows.

Menggambar diri dengan kapur

Dorong buah hati Anda untuk memiliki jiwa Picasso dengan membuat gambar diri mereka di atas kanvas. Apakah sekadar menguraikan bayangan atau potret diri sendiri yang penting mereka senang melakukannya. Jangan lupa untuk mengabadikan karya tersebut dengan kamera sebagai dokumentasi kenangan.

Main kejar-kejaran

Regangkan kaki Anda dan anak-anak dan bersiaplah untuk membakar energi dengan permainan keluarga. Anda dapat menerapkan permainan saling mengejar satu sama lain. Selain menumbuhkan rasa kebersamaan, aktivitas ini melatih kekuatan fisik Anda dan anak-anak yang baik bagi kekuatan otot.

Bola

Lelah memberitahu anggota keluarga untuk tidak melempar bola di rumah? Kenapa tidak memainkan bola tersebut di luar bersama keluarga dan anak-anak dengan permainan menangkap, melempar, atau menendang bola. Variasikan sesuai kesukaan Anda. Nah, siapa yang terlebih dulu memukul tanda yang berada di tengah lingkaran akan mendapatkan poin dan memenangkan permainan.

Balap karung

Ketimbang hanya bersorak sorai dari pinggir lapangan, libatkan saja anak-anak dengan kegiatan berlari atau melompat untuk memompa adrenalin. Ambillah karung bekas utnuk digunakan sebagai sarung dan kemudian bagi anggota keluarga menjadi dua tim. Setiap tim dapat saling berlompat dengan karung tersebut dan melalui jalur yang sudah dibuat secara bergantian. Tim yang lebih dulu menyelesaikan permainan akan menjadi pemenangnya.

Saling semprot air

Ketika cuaca cerah, bermain semprot-semprotan air menjadi sebuah ide seru. Siapkan perlengkapan hujan dan pelindung kepala dan segera lakukan kegiatan tersebut. Tantang anak Anda untuk melihat siapa yang lebih dulu basah dan gawangnya tidak tergenang air. Setelah itu bersenang-senanglah di halaman yang becek dan berkotor ria dengan lumpur yang memenuhi halaman tersebut.

sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7983894

Anak Cengeng Hadapi Dengan Enteng

Jangan gusar kalau anak kita sebentar-sebentar menangis. Di bawah usia tiga tahun, sikap cengeng dan rewel memang sering terjadi.

Kesulitan mengungkap keinginan dengan kata-kata membuat seorang anak jadi sering menangis dan rewel. Menurut psikolog, Anna Surti Ariani, PSI dari Jagadnita Consulting, agar cengengnya tak jadi berkepanjangan, orang tua harus tanggap dan cepat berbuat sesuatu. Misalnya, pergi dari lokasi yang membuat anak merajuk, dan memindahkan perhatiannya ke hal lain.
Ia juga menekankan agar orang tua jangan ikut-ikutan jengkel dan memarahi si anak. "Hal ini hanya akan menambah kejengkelannya sehingga makin menjadi-jadi cengengnya. Apalagi jika sudah disertai sikap kasar, seperti merusak atau melemparkan barang; orang tua harus memberikan pengarahan agar anak tidak meneruskan dan mengulangi perbuatannya."

Agar kita bisa menghadapi kecengengan anak dengan tepat, kenali dulu faktor pemicunya.

1. Frustrasi
Anak sudah mengungkapkan keinginannya, tapi tidak dipenuhi orang tua, maka lazimnya ia akan melampiaskan kekesalan lewat tangisan. Misal, ia menginginkan makanan atau mainan yang dilihatnya di supermarket, tapi tidak dikabulkan, maka sepanjang jalan anak akan menangis terus dan menjadi rewel.
Atasi sikap ngambek nya dengan bujukan yang tenang dan pelan. Lalu dengan tegas katakan kepadanya, ia tidak dapat memiliki benda-benda tersebut jika masih bersikap seperti itu. Atau katakan kepadanya, Anda tidak mau mendengarkan permintaannya jika ia masih menangis. Jika tangisnya berhenti, peluk ia erat-erat sambil memberikan benda favoritnya. Katakan juga padanya, banyak cara untuk mendapatkan apa yang ia mau tanpa harus bersikap tidak baik seperti itu.
Sikap rewel di jalan sebetulnya bisa dikurangi jika sebelum mengajaknya pergi anak sudah dalam keadaan kenyang. "Dalam keadaan kenyang, anak biasanya tidak terlalu rewel minta jajan," ungkap Nina.

2. Situasi baru
Situasi maupun kondisi baru kadang membuat anak-anak tidak betah, karena di situ ia belum dapat meluapkan emosinya untuk bermain. Umpamanya, anak diajak ke pesta bersama orang tua dimana orang-orangnya tidak ia kenal. Belum lagi suasana hiruk-pikuk sering membuat anak tak betah. Namun ia sulit mengungkapkan ketidakbetahannya, jadi yang dilakukan adalah menangis.
Mengatasinya, buatlah suasana yang asing dan hiruk pikuk itu menjadi akrab baginya. Kenalkan ia dengan rekan atau teman-teman kita. Apalagi jika mereka membawa anak kecil juga. Setelah itu, biarkan anak-anak bermain bersama agar tidak bosan dan merasa senang.

3. Suasana tidak nyaman
Suasana yang tidak nyaman, seperti hawa panas, udara kotor, ruangan sempit dan suara bising sering membuatnya menjadi cengeng. Salah satunya adalah suasana dalam angkutan umum. Suhu panas disertai suara derungan mobil sering membuat anak tidak betah. Anak lalu mencoba mengungkapkan perasaan tidak nyamannya dengan terus-menerus menangis.
Agar tak terjadi hal demikian, jelaskan dulu gambaran situasi dan kondisi yang akan ia temui. Sebelum mengajaknya naik angkutan umum, misal, beri ia pengertian bahwa di dalamnya hawa mungkin panas dan orang-orangnya tidak dikenal. "Namun, cobalah mengalihkan kondisi tak nyaman itu dengan hal-hal menarik, seperti melakukan komunikasi atau menunjukkan tempat-tempat menyenangkan dan menarik kepada anak sepanjang perjalanan."

4. Sakit
Karena sakit, anak merasakan kondisi tubuhnya tidak nyaman. Makan tak enak, tidur pun tak nyenyak. Kondisi tubuhnya juga lemas dan lemah. Semua itu tak jarang membuat anak jadi cengeng, termasuk anak yang tadinya tidak cengeng. Belum lagi, sikap orang tua yang lebih protektif kepada anak sakit ternyata bisa menambah sikap cengeng itu.
Tak ada jalan selain menganggapnya wajar. Lakukan sesuatu yang bisa membuatnya merasa lebih enak. Misal, memutarkan film atau lagu kesukaannya, atau mendongeng kan cerita yang menarik.

5. Kelelahan
Sama halnya dengan sakit, kelelahan juga bisa membuat anak cengeng. Misalnya, sehabis bermain seharian. Jika orang dewasa bisa langsung mengungkapkan kondisi tubuhnya yang lelah, maka tidak demikian dengan anak. Apalagi orang tua belum tentu langsung tanggap. Akhirnya, anak mengungkapkan kondisinya dengan sikap rewel dan cengeng.
Kerewelan anak sebetulnya merupakan ungkapan bahwa ia menginginkan istirahat. Ajak anak ke tempat tidur lalu bacakan dongeng untuknya.

6. Butuh perhatian
Pada saat perhatian orang tua untuknya terpecah, anak akan merasa terbuang. Kondisi ini umumnya muncul saat ia baru saja memiliki adik yang menyita perhatian orang tua. Perasaan terbuang membuat anak rewel yang tak jarang disertai tindakan untuk memancing perhatian orang tua. Salah satunya mengganggu si adik.
Untuk mengatasinya, bersikaplah adil. Curahkan perhatian kita kepada si kakak, sama besarnya dengan kepada si adik. Tumbuhkan rasa sayang dan memiliki, misalnya dengan menyuruh kakak menjaga adiknya.

7. Kehilangan figur tersayang
Hal ini akan dialami jika orang tua meninggalkan anak dalam jangka waktu lama. Bagaimanapun, di usia ini anak sangat tergantung pada kehadiran figur yang dekat dengannya. Ketika figur itu pergi, ia merasa sangat kehilangan yang diungkapkannya dalam bentuk kecengengan.
Untuk mengatasinya, orang yang kebetulan dipercaya sebagai pengasuh harus menunjukkan sikap yang dapat membuatnya nyaman. Alihkan perhatiannya dari ingatan terhadap orang tua dengan aktivitas-aktivitas yang sangat menyenangkan. Umpamanya, mengajak ia bermain bersama teman-teman sebaya.

8. Terlalu banyak larangan
Terlalu banyak melarang akan membuat anak berang. Di usia ini perkembangan motoriknya sedang pesat. Setiap saat dia akan berlari-lari, menaiki kursi, maupun melompat-lompat. Nah, sikap orang tua yang selalu melarang, seperti "Awas, nanti jatuh," atau, "Jangan dipegang-pegang, nanti pecah", tidak akan membuatnya jadi penurut, justru sebaliknya, anak ingin berontak. "Asal tahu saja, saat itu anak ingin menunjukkan kemampuan yang dimilikinya," ungkap Nina. Jadi, orang tua justru harus memberikan dukungan atas perkembangan anaknya. Misal, saat ia berusaha memanjat kursi, dukunglah dengan cara tidak melarangnya, tapi menjaganya kalau-kalau ia terjatuh.

9. Habis menonton film
Di usia ini anak belum bisa membedakan dunia khayalan dalam film dengan kenyataan. Anak akan menganggap nyata adegan seram atau kekerasan yang kebetulan ditontonnya. Jangan heran kalau setelah itu ia merasa ada hantu yang terus membayangi dirinya. Ia pun jadi merasa tidak nyaman dan gampang menangis. Perasaan tertekan itu juga berpengaruh terhadap aktivitasnya, seperti selalu minta diantar jika ingin pergi ke kamar mandi.
Menyanggah keberadaan hantu tersebut, tidaklah menyelesaikan masalah, karena ketakutan anak akan hantu sama halnya dengan ketakutan orang dewasa di saat bangun dari mimpi buruk. Lebih baik, berikan pengertian kepadanya dengan penuh kesabaran. Katakan, "Ayo kita cari hantu itu, lalu kita usir bersama-sama, ya."


sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7952442

16 Cara Praktis Untuk Mengembangkan Diri

Banyak orang yang ingin berkembang, tapi banyak juga dari mereka yang bingung bagaiamana atau darimana harus memulai. Berikut 16 cara praktis untuk membantu anda dalam mengembangkan kemampuan diri.

1. Membaca buku setiap hari

Tidak ada cara yang lebih mudah dalam menambah pengetahuan untuk mengembangkan diri kecuali membaca buku. Membaca buku setiap hari akan membuka wawasan dan pengetahuan anda mengenai ilmu-ilmu pengembangan diri yang sedang tren saat ini.

2. Mempelajari bahasa baru

Berapa banyak bahasa yang anda kuasai saat ini? tiga? empat? atau lima bahasa? Semakin banyak bahasa yang anda kuasai, maka semakin tinggilah nilai jual anda, dan tentu saja otak anda akan lebih bermafaat.

3. Cari hobi baru

Jangan pernah meremehkan hobi, jika anda merasa hobi adalah aktifitas buang-buang waktu, maka anda harus berfikir ulang. Selain bisa membuat rileks yang akhirnya berimbas pada ‘kesegaran’ pikiran, hobi juga bisa menghasilkan keuntungan, baik materi atau tidak.

Carilah hobi baru, jika anda suka olahraga dan penyuka futsal, maka pelajari juga olahraga lain seperti renang misalnya.

4. Ambillah kursus

Mengikuti kursus merupakan cara lain untuk mengembangkan kemampuan anda.

5. Cipatakan ruangan ‘kreatif’

Ruangan yang kreatif akan merangsang otak kita untuk menciptakan sesuatu yang kreatif juga. Buatlah ruang kerja anda ‘berbeda’, jangan hanya sebuah ruangan kotak yang menjemukan yang seolah-olah mengusir anda untuk segera pulang.

6. Tingkatkan kemampuan anda

Sejauh mana kemampuan Public Speaking anda? atau sudah berapa teknik wawancara yang anda kuasai? Tingkatkan kemampuan yang anda miliki hingga anda merasa ahli pada kemampuan tersebut. Jangan pernah berhenti untuk terus mengembangkan kemampuan anda.

7. Bangun lebih pagi

Jika anda bangun lebih pagi itu artinya waktu untuk mengerjakan hal-hal produktif ikut bertambah.

8. Miliki waktu olaharaga secara rutin

Kemampuan sebaik apapun tidak akan bisa maksimal jika kondisi badan anda tidak sehat. Buatlah waktu rutin untuk berolahraga, jangan sampai kemampuan anda tertutup penyakit yang sering menghampiri tubuh anda.

9. Menulis

Menulis merupakan salah satu aktifitas yang mampu mengasah kemampuan otak anda secara penuh. Jurnal, buku atau blog bisa menjadi alternatif untuk memulai tulisan pertama anda.

10. Keluar dari rutinitas

Salah satu hal yang membuat kreatifitas macet adalah rutinitas. Keluarlah dari rutinitas anda. Contoh sederhana, cobalah anda berangkat ke kantor dengan rute yang berbeda dari biasanya.

11. Mintalah umpan balik

Umpan balik atau feedback merupakan hal penting untuk mengukur sejauh mana hasil yang anda dapat. Mintalah umpan balik dari rekan kerja atau keluarga dan gunakan hal itu sebagai acuan untuk mengembangkan kemampuan diri anda.

12. Belajar dari orang lain

“Bahkan orang bodoh-pun bisa benar”, demikian kira-kira istilah yang tepat untuk menggambarkan point ini. Setiap orang unik dan setiap orang merupakan guru bagi kita. Jangan merasa bahwa anda merasa lebih pintar dalam segala hal, tetaplah rendah hati dan mau membuka diri terhadap orang lain.

13. Keluar dari kebiasaan buruk

Sering terlambat masuk kantor? atau sering mengingkari janji? itu adalah beberapa contoh kebiasaan buruk. Segera tinggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk anda. Kebiasaan buruk sekecil apapun bisa mengakibatkan hambatan dalam mengembangkan kemampuan anda.

14. Mulailah berbisnis

Berbisnis merupakan suatu hal yang sangat menantang. Banyak pengalaman yang akan anda dapatkan dari berbisnis. Jadi jangan ragu, walaupun kecil, belajarlah untuk berbisnis.

15. Tentukan waktu istirahat

Manusia memiliki batas, bahkan mesin-pun butuh istirahat. Atur waktu istirahat anda, dan tepati itu.

16. Patuhi komitmen

Sebaik apapun rencana yang anda buat, sebaik apapun tools dan fasilitas yang anda punya, tanpa sebuah komitmen maka rencana dan mimpi anda mustahil untuk terwujud. Jaga selalu komitmen dan konsisten pada mimpi dan tujuan anda.

sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7914126

4 Karakter Teman yang Perlu Dijauh

Teman yang baik selalu membuat kita tertawa, memberi masukan demi kemajuan kita, dan selalu ada dalam suka maupun duka. Teman yang baik menjadi tempat berbagi. Namun, tidak setiap orang memiliki kepentingan terbaik di hati.

Ada teman yang Anda anggap baik, ternyata memiliki maksud buruk. Di balik sikap baiknya, mereka bisa menyimpan sesuatu tersembunyi.

Seperti dikutip dari laman She Knows, jika Anda merasa curiga dengan sikap seorang teman, atau selalu berpikir negatif saat bersamanya, sebaiknya kenali dulu 4 ciri teman yang sebaiknya Anda jauhi:

1.Pengaruh buruk
Teman baik harusnya membantu Anda tumbuh sebagai pribadi yang baik dan jauh dari ketakutan serta keputusan salah. Namun, ada teman yang membuat Anda melakukan hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan atau mendorong Anda untuk mengambil keputusan salah.

Ada pula teman yang mengajak Anda bersamanya terjun ke tindakan-tindakan negatif. Teman seperti ini tidak layak ada di sekitar Anda. Bergaul dengan orang yang bisa memberi pengaruh baik untuk Anda.

2. Selalu mengeluh
Ada teman yang tidak pernah melihat sisi positif dari tiap keadaan. Jika Anda bertemu dengannya, dia selalu mengeluh. Bukan hanya keluhan pada 1 hal tetapi terhadap segala sesuatu, dari pekerjaan, keluarga, sampai soal makanan.

Mungkin keluhan masalah tertentu masih bisa ditolerir. Namun, jika Anda terus diserangnya dengan berbagai keluhan dan masalah yang tidak penting bahkan membesar-besarkan masalah, itu hanya menambah pikiran, frustasi dan melelahkan hidup Anda. Bahkan, Anda tidak ada kesempatan untuk bercerita kepadanya karena ia tidak henti-hentinya berkeluh kesah.

Jika sudah begitu, ada baiknya Anda perlahan menjauh darinya. Berhentilah menerima teleponnya, karena dia hanya ingin berkeluh kesah yang tidak penting pada Anda.

3.Gemar menyombongkan Diri
Apa yang ia lakukan selalu lebih baik dari Anda, begitulah yang disampaikannya pada Anda. Dia menganggap Anda justru seperti pesaingnya. Jika Anda berhasil dalam suatu hal, dia tampak tidak senang. Jika dia sukses terhadap sesuatu, dia akan pamer pada Anda secara berlebihan.

Persahabatan berarti senang atas keberhasilan teman. Jika Anda senang dan bahagia, teman yang baik akan ikut bahagia. Jadi jika ada teman yang tidak bahagia bersama Anda, sepertinya dia bukan teman tepat untuk Anda. Bahkan secara diam-diam bisa saja Anda dianggapnya musuh.

4. Merasa tahu segalanya
Beberapa orang pembangkang merasa mereka tahu segalanya. Mereka selalu tidak pernah melewatkan kesempatan untuk mencap Anda selalu salah tanpa menunjukkan bahwa mereka bisa memberikan cara lebih baik.

Berhati-hatilah jika Anda memiliki teman seperti ini. Saran, nasihat, dan kritik memang perlu untuk kemajuan seseorang. Namun, saran yang baik bukanlah menjatuhkan orang. Saran yang baik harus mengarahkan Anda secara tulus hal yang seharusnya Anda kerjakan. Dia juga mau mendengarkan pendapat Anda.
Jika hanya mengkritik saja secara terus meneruh tanpa mengarahkan ke sesuatu yang lebih baik, justru mereka adalah orang yang sok pintar dan tidak baik untuk kemajuan Anda.

sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7750291

Fakta Anak Pemalu dan Penyebabnya

Anak ini senang sekali menyendiri dan melakukan sesuatu di dalam kamarnya,dan bahkan anak ini sangat cengeng sekali. Perasaan malu adalah perasaan gelisah yang dialami seseorang terhadap pandangan orang lain atas dirinya. Ada yang mengartikannya sebagai sesuatu yang “aneh”, “hati-hati”, “curiga” dan sebagainya.

Pada umumnya sejak lahir manusia telah memiliki sedikit perasaan malu, namun bila perasaan itu telah berubah menjadi semacam rasa takut yang berlebihan, maka hal itu akan menjadi suatu fobia, yaitu takut mengalami tekanan dari orang lain atau takut menghadapi masyarakat. Anak yang pemalu selalu menghindar dari keramaian dan tidak dapat secara aktif bergaul dengan temannya yang lain.
Guru tidak mudah mengetahui apakah muridnya seorang pemalu, sebab pada umumnya mereka tidak suka berbuat kegaduhan atau masalah. Sifat pemalu dapat menjadi masalah yang cukup serius sebab akan menghambat kehidupan anak, misalnya dalam pergaulan, pertumbuhan harga diri, belajar, dan penyesuaian diri. Umumnya ciri anak pemalu ialah terlalu sensitif, ragu-ragu, terisolir, murung, dan juga sulit bergaul. Jadi mereka perlu diberi bantuan.

PENYEBAB MASALAH

1. Unsur Keturunan
Hal ini merupakan faktor yang tidak langsung dan belum pasti. Sejak lahir anak tersebut terlihat agak sensitif dan kemungkinan hal itu terjadi karena pembawaan saat ibu yang ketika sedang mengandung mengalami tekanan jiwa maupun fisik. Namun ini juga belum dapat menjadi suatu bukti yang kuat apakah kelak anak yang sensitif itu akan menjadi seorang pemalu.

2. Masa Kanak-kanak Kurang Gembira
Ada sebagian anak yang mengalami hal-hal yang kurang menyenangkan pada masa kanak-kanaknya. Misalnya orangtua sering berpindah- pindah, orangtua bercerai, orangtua meninggal, dipaksa pindah sekolah atau dihina oleh teman dan sebagainya. Semua pengalaman itu mengakibatkan terganggunya hubungan sosial mereka dengan lingkungan, suka menghindar atau mundur, dan tidak berani bergaul dengan orang yang tidak dikenal.

3. Kurang Bermasyarakat
Sifat pemalu akan terjadi bila anak hidup dengan latar belakang di mana ia diabaikan oleh orangtuanya, atau dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang mengasingkan diri, terlalu dikekang sehingga mereka tidak dapat mengalami hubungan sosial yang normal dengan masyarakat.

4. Perasaan Rendah Diri
Mungkin perasaan malu itu timbul karena anak bertubuh pendek, bersikap kaku atau punya kebiasaan yang jelek, lalu berusaha untuk menutupinya dengan cara menyendiri atau menghindari pergaulan dengan orang lain. Karena kurang rasa percaya diri dan beranggapan dirinya tidak sebanding dengan orang lain, ia tidak suka memperlihatkan diri di keramaian.

5. Pandangan Orang Lain
Banyak anak yang menjadi pemalu karena pandangan orang lain yang telah merasuk ke dalam dirinya sejak kecil. Mungkin orang dewasa sering mengatakan bahwa ia pemalu, bahkan guru dan teman-teman juga berpendapat sama, sehingga akhirnya ia benar-benar menjadi seorang pemalu.


Padahal anak-anak seperti ini kelak akan menjadi anak yg unggul di bidang sains dan teknologi, atau bisa juga mereka menjadi seniman2 dan maestro kelas dunia, mereka adalah anak-anak yg peka dan penuh cinta kasih,terutama cinta kasih terhadap pada orangtuanya.

Karena dari beberapa agan yang menanyakan bagaimana solusinya, ane tambahkan....Bagaimana seh caranya mendorong anak pemalu menjadi PeDe:

1. Kontak mata
Ketika berbicara dengan anak, minta ia selalu untuk menatap mata Anda. Dengan memaksa dan menerapkannya setiap waktu, lambat laun anak akan terbiasa melakukan kontak mata dengan lawan bicara.

Jika anak tidak merasa nyaman menatap tepat di mata lawan bicara, ajarkan ia untuk menatap puncak hidung di antara kedua mata orang di hadapannya. Dengan praktik berulang kali, anak tidak akan memerlukan teknik ini lagi dan lebih percaya diri untuk menatap langsung mata lawan bicaranya.

2. Melatih percakapan
Buat daftar berisi kalimat pembuka percakapan yang mudah digunakan anak untuk bercakap-cakap dengan berbagai kelompok orang, misalnya orang yang telah dikenalnya, orang dewasa yang belum pernah ditemuinya, teman lama yang jarang dijumpainya, anak baru di sekolah, atau anak yang sering bermain dengannya di taman bermain.

Setelah itu, ajak anak berlatih menggunakan kalimat-kalimat tersebut sampai merasa terbiasa dan nyaman mengucapkannya. Salah satu trik yang dapat digunakan adalah mempraktikkan perbincangan via telepon dengan pendengar suportif di ujung lain. Dengan demikian, anak tidak akan merasa setertekan seperti jika melakukan pembicaraan tatap muka.

3. Berlatih sosialisasi
Siapkan anak untuk menghadiri acara sosial yang akan segera diselenggarakan dengan menjelaskan latar, ekspektasi, serta para hadirin yang kira-kira datang ke acara itu. Kemudian, bantu anak berlatih bagaimana cara bertemu orang lain, tata krama di meja makan, keterampilan dasar berbicara, dan bagaimana cara mengucapkan salam perpisahan dengan anggun.

4. Lawan berlatih
Philip Zimbardo, yang terkenal sebagai pakar mengatasi rasa malu, merekomendasikan untuk memasangkan anak pemalu dengan anak yang lebih muda darinya untuk berlatih dalam periode singkat. Ciptakan kesempatan bagi anak untuk bermain dengan anak lain yang lebih muda darinya, misalnya adik, sepupu, anak tetangga, atau salah satu anak kenalan Anda.

Jika anak yang pemalu berusia remaja, coba menyuruhnya mengasuh anak kecil untuk mempraktikkan keahlian bersosialisasi yang enggan dipraktikkannya dengan anak-anak seusianya.

5. Satu lawan satu
Dr. Fred Frankel, seorang psikolog dan pembentuk Program Pelatihan Kemampuan Bersosialisasi UCLA, menyarankan permainan satu lawan satu sebagai cara terbaik bagi anak untuk membangun rasa percaya diri.

Dorong anak mengundang seorang temannya untuk bermain bersama selama beberapa jam hingga saling mengenal dan mempraktikkan keahlian berteman. Sediakan makanan kecil sebagai camilan dan cegah interupsi sedapat mungkin dari aktivitas mereka. Jangan izinkan anak menyalakan televisi selama sesi bermain tersebut.

sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7867220

Mengapa Anak Perlu Belajar Menggambar ?

Mungkin, di antara kita para orangtua, masih ada yang menganggap bahwa belajar menggambar untuk anak-anak adalah sebuah kegiatan khusus bagi mereka yang berminat pada seni lukis, atau yang secara umum dikatakan bahwa ia ‘berbakat’. Dewasa ini banyak orangtua yang mengikutkan anak-anaknya pada kursus atau ekskul menggambar. Beberapa dari para orangtua mempunyai pandangan bahwa keterampilan menggambar dapat berguna di kemudian hari bagi karier putra-putri mereka. Misalnya, berkarier di dunia desain. Alasan seperti ini cukup tepat dan baik.


Ada pula orangtua yang ingin keterampilan anak mereka berkembang ke arah perkembangan mental, yaitu dengan mengikutsertakan anak pada perlombaan-perlombaan guna menguji keberanian dan semangat berkompetisi, syukur-syukur menang. Hal ini pun tidak buruk. Namun sebaiknya janganlah menjadi ambisi orangtua semata.


Kalau kita amati, ketika seorang anak belajar menggambar ternyata banyak latihan-latihan yang dapat mendukung perkembangan mereka, selain keterampilan ada pula manfaatnya bagi perkembangan emosi mereka. Sekarang marilah kita bahas lebih mendalam mengenai manfaat-manfaat dari belajar menggambar dan hubungannya dengan perkembangan seorang anak, baik dari segi keterampilan dan perkembangan emosi.

Empat aspek belajar menggambar

Ketika seorang anak belajar menggambar, akan terjadi sebuah aktivitas atau sebuah proses pembelajaran yang mencakup indera penglihatan, pikiran, mental dan fisik anak tersebut. Masing-masing proses itu berhubungan dengan perkembangan keterampilan dan mentalnya.

Untuk memperjelas, proses tersebut dibagi menjadi empat aspek, yaitu:


1. Aspek visual, yaitu kemampuan visual anak yang berkembang ketika mereka berlatih menggambar dengan seorang pembimbing. Aspek ini meliputi:



* Kemampuan merekam

Ketika seorang anak belajar menggambar, kemampuan pertama yang dilatih adalah kemampuan visualnya, yaitu kemampuan seorang anak untuk merekam sebuah obyek/bentuk yang dilihat. Seorang anak yang menggambar dari hasil ingatan penglihatan dia adalah ciri-ciri anak yang cerdas. Ia akan berkembang menjadi anak yang mampu memvisualkan sebuah ide, mengungkapkannya dalam bentuk gambar.

* Kemampuan membedakan bentuk, jarak dan proporsi

Dalam belajar menggambar seorang belajar membedakan sebuah bentuk dan melihat obyek-obyek dengan ukuran berbeda hal ini berkaitan dengan jauh-dekatnya obyek-obyek tersebut dalam pandangan. Selanjutnya, mereka akan dilatih melihat sebuah obyek secara proporsional bentuk dan ruang.

* Kepekaan terhadap warna

Dalam belajar menggambar seorang anak juga akan berkenalan dengan warna-warna beserta teknik-teknik pewarnaannya. Dengan latihan mengenal warna seorang anak akan belajar terbiasa dengan penampilan yang selalu berwarna, hal ini berpengaruh pada selera terhadap keindahan-keindahan. Serta mereka akan belajar tentang hamonisasi.


2. Aspek pengetahuan, yaitu pengetahuan tentang teknik-teknik menggambar.

Dalam belajar menggambar, seorang anak akan diperkenalkan pada teknik-teknik menggambar. Teknik-teknik dalam menggambar adalah pengetahuan yang diperlihatkan kepada anak. Pelatih mengajak dan melatih teknik ini sehingga anak tersebut menjadi terampil menerapkan pengetahuannya ketika bekerja.


3. Aspek mental, yaitu kemampuan untuk mengelola berbagai perasaan dan keinginan yang ada dalam dirinya demi mencapai tujuan tertentu. Aspek Mental yang berkembang dalam latihan menggambar meliputi:

* Konsentrasi

Seorang anak yang belajar menggambar akan terasah konsentrasinya secara alami. Ketika ia sedang mewarnai misalnya, ia akan berusaha mewarnai sudut-sudut gambar dengan tekun. Ia pun akan termotivasi untuk menyelesaikan lukisannya dengan hasil yang baik. Konsentrasi adalah proses pemusatan perhatian pada satu obyek atau satu pekerjaan. Konsentrasi akan membantu seseorang dapat menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu dan hasil yang maksimal. Hal ini sangatlah baik bagi kehidupan. Lihatlah bangunan-bangunan yang megah berdiri, tentulah dirancang dan dibangun melalui konsentrasi. Secara mental, seseorang yang mempunyai daya konsentrasi baik juga akan merasa lebih tenang. Ini adalah manfaat positif dari latihan konsentrasi.

* Kesabaran dan daya tahan


Kesabaran adalah kekuatan mental yang baik. Tentu yang dimaksud dengan sabar di sini bukanlah diam menunggu. Seseorang dapat dikatakan sebagai orang sabar, bila mempunyai ciri sikap yang tidak mudah menyerah, mau mencoba dan jika gagal ia akan mau mencoba lagi dan terus mencoba (gigih). Namun, janganlah dilupakan bahwa salah satu faktor kesabaran adalah konsentrasi. Kesabaran seorang anak dilatih melalui latihan konsentrasi. Juga ketika ia berusaha untuk menggambar dengan sebaik-baiknya, bukan asal jadi. Kesabaran juga dilatih ketika mereka menerima hasil yang tidak memuaskan, namun pelatih memberi dorongan untuk mencoba lagi. Kesabaran di sini lebih condong kepada sikap tabah.

Daya tahan adalah semacam kekuatan mental (ulet), tahan bekerja lama, tidak mudah mengeluh dan (termasuk) semangat atau antusiasme. Walau salah satu faktor daya tahan seorang anak adalah faktor fisik atau asupan gizi, tapi daya tahan dapat dilatih atau dibiasakan. Kita semua mungkin setuju jika anak-anak walaupun masih kecil harus mulai diasah daya tahannya. Bahkan anak-anak yang sedang bermain seperti berlari atau melompat, bermain bola atau bermain yang lain mereka juga tentu memerlukan daya tahan.



4. Aspek motorik, yaitu kecepatan, kelenturan dan kekuatan

Ketika berlatih menggambar, motorik seorang anak yang berkembang adalah gerak otot, khususnya otot-otot halus anak yang berada di sekitar pergelangan tangan serta jari-jari. Aspek fisik ini berpengaruh terhadap mental dan keterampilan anak dalam menggambar. Semakin anak terampil ia akan semakin percaya diri.


Aspek-aspek dalam menggambar ini ternyata merupakan hal yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Tentulah kita sebagai orangtua menginginkan anak-anak kita menjadi anak yang cemerlang sehingga kelak menjadi orang yang berhasil dan berguna. Seorang anak akan merasa senang jika ia dapat menciptakan buah karyanya sendiri, apalagi bila didukung oleh sikap orangtuanya. Kepercayaan dirinya akan turut tumbuh. Jika kita sebagai orangtua sudah memberi arahan yang benar pada putra-putri Anda, maka Anda tak perlu lagi khawatir bila kelak anak Anda ingin menjadi seorang “seniman”.

Tips merangsang imajinasi anak

Kunci untuk merangsang anak untuk mau belajar menggambar adalah komunikasi. Contoh, jika kita bepergian dengan anak ke suatu tempat, misalnya ke pasar, mall, restoran, supermarket, rekreasi ke tempat wisata, atau mungkin melintas di jalan tol, ajaklah anak untuk memperhatikan sesuatu.

Jika kita berada di supermarket, ajaklah anak untuk memperhatikan bentuk-bentuk rak, display barang-barang atau trolley. Atau, ajaklah mereka untuk memperhatikan orang yang antri di kasir. Jika kita berada di pasar, ajaklah mereka untuk memperhatikan kesibukan-kesibukan orang-orang yang berjual-beli.

Dalam hal visual, misalnya kita sedang berada di dalam kendaraan yang melaju di jalan tol, ajaklah anak untuk melihat jalan yang menyempit karena menjauh. Lihat pula benda-benda yang semakin menjauh akan semakin kecil, pohon-pohon dan mobil akan semakin mengecil karena semakin jauh dari kita. Hal ini melatih visual anak secara perspektif.


Di lain tempat seperti wisata ke pantai, ajaklah mereka memperhatikan bentuk pohon kelapa, perahu dan sebagainya. Atau kalau kita di pegunungan ajaklah untuk memperhatikan bentuk pohon cemara, gunung atau bukit dan sebagainya.

Memang kita bisa melakukan itu sambil menonton bersama mereka di depan televisi, hal itu pun boleh dilakukan. Namun, sesuatu yang akan lebih kuat berkesan dalam ingatan adalah melalui pengalaman langsung yang nyata. Saya percaya kita dapat melakukannya dengan mudah.

Selamat mencoba.

sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6922323

Risiko Autis Bisa Diminimalkan

Autisme adalah gangguan neurologis yang memengaruhi fungsi normal otak manusia dalam melakukan interaksi sosial dan komunikasi. Menurut Autism Society of America, orang autis biasanya menunjukkan kesulitan berkomunikasi secara verbal dan nonverbal, serta sulit berinteraksi dan beraktivitas sosial. Autisme muncul sejak tiga tahun pertama kehidupan.
Tanggal 2 April diperingati sebagai Hari Kesadaran Autisme di seluruh dunia.Kampanye dilakukan di seluruh penjuru dunia, dengan acara resmi di setidaknya 23 negara. Untuk mengenal lebih dalam mengenai autisme, Famega Syavira Putri dari Yahoo! Indonesia mewawancarai Fernando Cortizo, doktor dan peneliti dari Monash University, Australia. Dr Fernando juga menjabat sebagai CEO Autism Management Institute di Korea dan Malaysia. Berikut ini kutipannya:
Y!: Apa yang menyebabkan autisme?
Autisme bisa disebabkan tiga hal, yaitu faktor genetis, kromosom dan lingkungan yang memengaruhi anak mulai dari kandungan hingga setelah lahir. Faktor genetis tak dapat diubah. Hingga saat ini peneliti masih melakukan percobaan modifikasi genetis tapi belum membuahkan hasil.
Sedangkan penyebab yang berasal dari lingkungan bisa diminimalkan. Hasil penelitian kami menunjukkan, pada tubuh anak autis ditemukan logam berat yang jumlahnya bisa 100 kali lipat dari ambang batas normal.
Tubuh manusia dirancang untuk menyaring kelebihan logam berat dan mengeluarkannya dari dalam tubuh. Tetapi sistem tubuh orang autis rupanya tak dapat mengeluarkan logam berat dan malah menyesuaikan dengan kelebihan tersebut.
Bahkan saat lahir, bayi sudah punya kandungan logam berat yang berasal dari ibunya. Logam tersebut bisa bertambah karena paparan bahan-bahan yang ada di alam, misalnya makanan. Ikan yang mengandung banyak merkuri, contohnya. Selain itu, ada juga pencemaran aluminium yang berasal dari peralatan masak, sedangkan kadar timbal dan logam berat lain bisa masuk ke dalam tubuh karena pencemaran udara. Mainan anak-anak juga bisa menjadi tak aman karena bisa mengandung logam.
Salah satu tindakan yang biasanya memberatkan tingkat autisme adalah vaksinasi. Kami sering menjumpai kasus anak-anak yang mulai menunjukkan gejala autisme setelah diimunisasi. Rupanya ada beberapa vaksin yang masih mengandung logam berat. Vaksinasi kemudian menjadi pemicu gejala autisme pada anak karena tingkat logam berat yang meningkat drastis, melebihi ambang batas yang bisa ditoleransi. Dalam hal ini anak laki-laki lebih rentan terpicu autisme akibat vaksinasi dibanding anak perempuan.
Y!: Bagaimana cara pencegahannya? Apakah vaksinasi tak perlu dilakukan?
Tak perlu ekstrem menghindari vaksinasi sebab bagaimana pun, vaksin tetap diperlukan untuk meningkatkan imunitas. Tapi sebagai pencegahan, jangan pernah melakukan vaksinasi secara bersamaan. Pastikan anak diimunisasi dengan vaksin yang bebas logam. Tiap habis vaksinasi, perhatikan apa ada perubahan tingkah laku anak. Jika ada, segera kontak dokter dan hentikan vaksinasi. Meski tak terjadi apa-apa, tunggulah tiga bulan untuk melakukan vaksinasi berikutnya. Beban berlebihan pada sistem anak akan merusak sistem imunnya.
Y!: Benarkah jumlah penderita autisme terus meningkat?
Dalam 20 tahun terakhir, jumlah yang tercatat memang semakin meningkat. Penyebabnya masih diteliti, karena bisa saja jumlahnya sebenarnya tidak meningkat. Angka itu bisa tampak lebih tinggi karena kesadaran akan autisme yang semakin maju -- kita bisa mengenali gejala yang sebelumnya tidak dianggap sebagai gejala autisme.
Saat ini di Indonesia rasio anak autis adalah 1: 250, artinya ada satu juta penderita autisme di Indonesia.
Y!: Ada berapa macam jenis autisme?
Spektrum autisme sangat bervariasi, mulai ringan sampai berat. Gejalanya berbeda setiap individu. Ada penderita yang tidak punya kemampuan mengekspresikan diri secara verbal, sulit berkoordinasi, ketidakmampuan belajar. Ada pula yang tidak mampu menciptakan ikatan dengan orang lain, sulit berintegrasi, tidak mempunyai kesadaran sosial dan lain-lain.
Meski demikian, beberapa anak autis punya keistimewaan dibanding anak-anak normal. Beberapa dari mereka punya IQ tinggi dan memiliki keterampilan khusus. Pasien saya ada yang pandai menembus password, ada yang bisa bicara beberapa bahasa padahal tak pernah belajar formal.
Y!: Apa saja terapi yang bisa dilakukan untuk autisme?
Terapi autisme yang baik tak hanya fokus pada penderita tapi juga lingkungan dan orang tuanya. Memiliki anak autis berarti komitmen panjang bagi orang tua yang harus selalu menanggung biaya hidup anaknya. Biasanya orang tua khawatir bagaimana anak ini bisa mandiri dan hidup tanpa tergantung orang lain, serta bisa memenuhi kebutuhannya sendiri.
Penyebab autisme dapat dilihat dari analisis DNA secara lengkap. Setelah pola spesifik ditemukan, bisa disusun apa yang menjadi penyebab dan bagaimana cara meminimalkannya. Terapi harus dilakukan secara spesifik dan berbeda antar individu.
Saya juga melakukan riset soal anti-penuaan. Saya menemukan bahwa banyak penderita autis yang menunjukkan gejala yang muncul pada orang yang menua. Contohnya kehilangan ingatan, alzheimer, tidak peduli dengan keberadaan orang lain. Maka kami melakukan riset untuk memodifikasi perawatan anti-penuaan untuk diberikan kepada anak autis. Untuk hasil terbaik, terapi harus dilakukan dengan modifikasi hormon, obat-obatan, menjaga asupan makanan dan bimbingan terapis.
Kami juga mengembangkan pemberian hormon oksitosin, yang biasa dikeluarkan secara alamiah oleh manusia saat sedang bercinta, kepada orang autis. Pemberian hormon ini ternyata efektif untuk meningkatkan kontak mereka dengan orang-orang terdekat. Misalnya, ada pasien yang tak mau mendekati ibunya. Setelah diberi hormon ini mereka mulai membuka kontak dan mulai mau disentuh dan dipeluk.
Y!: Haruskah memasukkan anak autis ke sekolah khusus?
Saya tidak akan menyarankan demikian. Terlebih jika itu berarti anak autis dicampur dengan penderita kelainan lain, misalnya down syndrome. Penderita autisme justru harus dibiasakan bergaul dengan anak-anak yang normal.
Y!: Dapatkah autisme disembuhkan?
Kami tidak memakai kata "sembuh". Tujuan terapi autisme adalah membuat penderita mampu mandiri dan memiliki tempat dalam kehidupan sosialnya. Mereka bisa sekolah, punya teman, belajar dan bisa maju. Komitmen untuk terapi ini memang jangka panjang, jika tak ingin dikatakan seumur hidup.
Dengan penanganan yang tepat, tidak mustahil penderita autisme bisa menjalani hidupnya dengan lebih baik daripada orang yang katanya "normal". Saya kenal beberapa penderita yang berhasil menjalani kehidupan normal, punya anak dan mampu menghidupi dirinya sendiri.
Y!: Jika disebabkan gen, apakah autisme akan menurun?
Tidak demikian. Jika orang autis memiliki anak, belum tentu anaknya itu akan menderita autisme juga. Apalagi penderita autisme malah sudah memiliki pemahaman lebih baik tentang autisme dibanding orang awam, jadi saya rasa tidak akan berakibat buruk.
Y!: Bagaimana cara mencegah risiko autisme?
Harus ada pemahaman mendalam dari orangtua untuk mengurangi risiko anak terkena autisme. Contohnya, waspada saat melakukan vaksinasi. Hati-hati dengan potensi logam berat di lingkungan sekitar. Jangan paparkan anak dengan logam berat yang bisa ada di mainan, alat masak dan makanan. Hindari makanan cepat saji, makanan berpengawet dan berpenyedap rasa.
Lingkungan tempat tinggal juga bisa menjadi penyebab. Jika memungkinkan, hindari tinggal di daerah yang tercemar logam berat seperti dekat pabrik atau daerah berpolusi tinggi. Ibu hamil harus hidup sehat dan mengonsumsi makanan bergizi, termasuk makanan yang mengandung Omega-3.
Meskipun autisme tak bisa dihindari, tingkatannya bisa diminimalkan dengan cara sederhana, yakni dengan menerapkan pola hidup sehat.

sumber : http://id.berita.yahoo.com/-risiko-autis-bisa-diminimalkan-.html