gmc dewasa

gmc dewasa

Anak Sulit Diatur? Lihat Dulu Perilaku Anda!

Anak Anda sulit diatur, tak mau belajar, egois, manja, atau suka melawan? Jangan langsung menyalahkan anak, orang-orang di sekitarnya, atau "keadaan" bila si kecil menjadi anak yang bermasalah. Sebab, apa pun yang menjadi keluhan orangtua tentang anaknya, sebenarnya adalah kesalahan orang tua itu sendiri.

"Kebanyakan orangtua menyalahkan anak-anak mereka. Padahal, orangtua seharusnya mau melihat ke dalam dirinya, apa yang salah sehingga anak sulit diatur," ujar Melly Kiong, penulis buku Cara Kreatif Mendidik Anak dalam talkhow bertema "Menjadi Orangtua Idaman bagi Putra-Putri Tercinta" di Kidzania, Pacific Place, Jakarta, Sabtu (23/4/2011).

Menurut dia, anak menjadi "bermasalah" karena mereka ingin menunjukkan ketidaksepakatan mengenai sikap orangtua mereka. Bila Anda bertanya kepada anak, adakah hal yang mereka keluhkan mengenai diri Anda, mereka mungkin akan mengatakan bahwa Anda galak, sok tahu, sok sibuk, tukang ngatur, egois, diktator, atau terlalu memanjakan. Oleh karena itulah, Melly menyimpulkan, apa pun yang terjadi pada anak, adalah karena orangtuanya.

"Jangan menyalahkan anak-anak jika mereka senang main game. Yang membelikan game kan orangtuanya," ujar Melly memberi contoh.

Masih banyak contoh perilaku kurang baik dari anak yang sebenarnya dipicu oleh perilaku orangtua yang tidak menyenangkan. Misalnya, Melly menambahkan, anak-anak suka melawan karena orangtuanya diktator. Anak-anak manja karena orangtuanya memang terlalu memanjakan. Anak-anak egois karena orangtuanya pun egois.

"Kita pernah menjadi anak-anak, sedangkan anak-anak tidak pernah menjadi kita, orangtua. Oleh karena itu, dalam mendidik anak, masuklah ke dalam posisi anak kita, bukan memaksakan kehendak kita sendiri," tambah Melly. Kesalahan orangtua lainnya adalah sering terlalu cepat menyimpulkan perilaku anak yang dianggap tidak sesuai nilai-nilai yang dimiliki.

Bila anak-anak menunjukkan sikap yang sulit diatur, Anda bisa mencoba mengatasinya dengan melakukan beberapa cara berikut:
Melibatkan anak untuk membuat aturan bersama. Sehingga ketika ia melanggar, ia bisa diingatkan lagi mengenai aturan-aturan yang telah disepakatinya. Buat konsekuensi dari pelanggaran tersebut berupa hukuman yang juga disetujui oleh anak. Jadi ketika mendapat hukuman, anak tidak kaget lagi karena ia yang menyetujui konsekuensi tersebut.
Bangun mental juang anak-anak. Biasakan agar anak mendapatkan sesuatu dengan perjuangan. Misalnya ia akan mendapatkan mainan apabila dapat membuat prestasi tertentu. Bahkan untuk uang jajan, biasakan memberinya sesuai kebutuhan anak. Jika anak menginginkan lebih, anak harus melakukan sesuatu yang bermanfaat atau membanggakan agar bisa mendapatkan uang lebih tersebut.
Bangun kepercayaan diri mereka. Biasakan untuk memuji setiap perbuatan baik yang dilakukan anak di rumah, sekecil apa pun, untuk membangun kepercayaan dirinya. Berikan sebutan-sebutan yang membuat anak bangga kepada dirinya seperti "si pintar" atau "si cantik" atau "si cerdas".
Bangun "Museum Kasih Ibu". Abadikan setiap momen bersama anak-anak. Misalnya menyimpan tiket bioskop ketika nonton bersama, menyimpan tiket pesawat ketika melakukan liburan bersama, atau menyimpan foto dan video kenangan dengan baik. Semua benda kenangan tersebut dapat dibuka dan dikenang bersama anak-anak suatu hari, untuk mengingatkan anak-anak akan masa-masa bahagia bersama ibu dan ayah.
Buat catatan-catatan yang mendekatkan ibu dengan anak. Misalnya sebelum anak berangkat sekolah, tuliskan catatan-catatatan tentang betapa sayangnya Anda kepada anak, lalu masukkan ke dalam kotak pensil. Atau tempelkan kertas berisi pesan-pesan sayang Anda di kulkas ketika Anda akan bertugas ke luar kota agar anak selalu merasa dekat dengan Anda. Buat pesan-pesan yang menyentuh anak sehingga anak mengerti apa yang boleh dan tidak boleh dilakukannya tanpa merasa diperintah.

Melly juga mengingatkan, hal-hal yang memengaruhi kesuksesan adalah kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual, dan ketahanan menghadapi masalah. "Kecerdasan intelektual bisa dipertajam dengan pendidikan formal di sekolah. Namun kecerdasan emosi, spiritual, dan ketahanan menghadapi masalah adalah tugas ibu untuk melatih anak-anaknya," kata Melly

sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8284199

PERMAINAN yang Dapat Meningkatkan Kemampuan MEMORI ANAK

Seorang Ibu mengeluh bahwa putranya yang berumur 10 tahun memiliki memori yang kurang baik, karena baru 5 menit si Ibu berpesan pada anaknya, sang anak justru lupa dengan pesan ibunya. Lain halnya dengan seorang ayah yang memiliki putri berusia 7 tahun. Setiap hari ayahnya selalu mengingatkan si kecil untuk tidak lupa membawa pulang kotak makannya. Tapi si anak justru sering lupa.

Penelitian di bidang psikologi menemukan bahwa daya ingat dapat dikembangkan. Berbagai strategi dapat diterapkan untuk mengasah memori anak.


Bagaimana Memori Bekerja?

Sistem Penyimpanan memori anak seperti komputer, menyimpan informasi yang saling berhubungan dengan informasi lainnya. Pertama-tama informasi penting akan selalu disimpan di memori jangka pendek, berkisar 10-20 detik.

Itulah sebabnya penyusunan dan pengulangan informasi sangat penting jika orang tua ingin anak mudah mengingat informasi. Kemudian, informasi yang penting dan berkesan bagi anak akan disimpan di memori jangka panjang. Di sini, informasi akan di-arsip dan dihubungkan dengan informasi lain yang berkaitan.

Aspek emosi sangat berperan dalam membantu anak mengingat. Misalnya mengingat saat-saat membahagiakan di masa kecil anda.

Anak belajar dari hal-hal yang sederhana. Misalnya, anak belajar tentang konsep pohon. Maka, anak terus mengumpulkan dan menyimpan informasi tentang pohon, makhluk hidup yang mempunyai batang, akar dan daun. Secara bertahap, kumpulan informasi tentang pohon akan disimpan dan digunakan sewktu-waktu saat dibutuhkan. Ketika jaringan informasi di otak memadai, anak akan bisa membedakan antara tanaman hias, bunga dan pohon.

Dalam hidup sehari-hari orang tua tidak perlu khawatir saat si kecil berkata lupa atau tidak ingat. Ini bukan berarti si kecil tidak menyimak informasi itu. Tetapi informasi tersebut disimpan di otak dan kelak dapat dipergunakan kembali di situasi tertentu. Bahkan orang dewasa saja cenderung hanya sanggup mengingat 30% dari informasi yang didengarnya. Tapi bila kita melihat dan mendengarkan di saat bersamaan, maka informasi tersebut akan lebih terekam di memori otak. Selanjutnya, bila anak melihat, mendengarkan, merasakan (menyentuh) dan melakukan suatu kegiatan, maka mereka akan mengingatnya sekitar 90%. Itu sebabnya, pendidikan yang baik selalu melibatkan aktivitas yang memacu seluruh panca indera anak.

Sebagai contoh, ibu mengajarkan tentang konsep berat dan ringan pada anak. Jauh lebih baik bila kita mengajak anak langsung bereksperimen tentang berat benda daripada menghafalkan satu buku yang tebal tentang berat benda. Melibatkan seluruh panca indera sangat efektif digunakan saat belajar di rumah, yaitu dengan menunjukkan pada si anak suatu tulisan (visual), minta ia menyebut kata itu, lalu mintalah si kecil menyusun alphabet yang sama dengan tulisan itu (sentuhan dan visual). Kemudian ucapkan kata itu (auditori dan visual). Dan akhirnya lakukan pengulangan yang disertai kegiatan sehari-hari dengan kata-kata yang akan mudah diingat oleh anak, karena mengalami pengulangan setiap hari di rumah.

Meningkatkan DAYA INGAT Anak dengan Permainan

Bermain adalah sarana yang sangat efektif untuk meningkatkan daya ingat anak. Beberapa permainan dapat dilakukan tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun. Permainan ini akan bermanfaat untuk mengasah daya ingat dan berguna bagi si kecil saat berkonsentrasi pada pelajaran di sekolah.

Quote:
Mengurutkan Benda

Susun tiga benda berurutan dan minta si kecil menyebutnya satu persatu. Acaklah ketiga benda itu, lalu minta si kecil menyusunnya kembali. Bila si kecil berhasil, tingkatkan kesulitannya dengan menambah jumlah benda Permainan ini sangat menyenangkan bila dilakukan bersama pasangan.
Quote:
Permainan Kim

Taruhlah beberapa benda dalam sebuah kotak. Minta si kecil melihat dan menyebut nama benda itu satu persatu. Lalu minta si kecil memejamkan matanya. Sembunyikan satu benda. Kemudian minta si kecil mengingat benda apa yang hilang dari kotak itu. Bila berhasil, tambah jumlah benda dalam kotak dan sembunyikan lebih dari satu benda.
Quote:
Sentuhan Ajaib

Berjalanlah ke sekeliling ruangan dan sentuhlah beberapa benda secara berurutan sambil menyebut nama benda itu. Lalu mintalah si kecil mengulangi gerakan anda sambil menyebut benda yang anda sentuh sesuai urutan.
Quote:
Mencocokkan Benda Berpasangan

Siapkan kartu yang berjumlah dua set (sama). Susunlah beberapa pasang kartu yang sama dalam posisi terbalik. Mintalah anak menemukan kartu yang bergambar sama dengan cara membalik dua kartu secara bersamaan (dalam posisi acak).
Quote:
Imajinasi

Memerlukan peran orang tua dengan si anak, dengan membuat permainan seolah-olah sedang berada di suatu tempat (mal) lalu mengingat-ingat apa yang akan dilakukan di tempat tersebut secara bergantian sampai akhirnya pemain kewalahan mengingat informasi yang ada.
Tips membantu anak mengingat lebih baik:

1. Pastikan si kecil melihat wajah ibu dan ayah saat berbicara dengannya.

2. Mintalah si kecil mengulangi kembali yang anda ingin dia ingat.

3. Periksa kembali pemahaman anak.

4. Bimbing si kecil untuk menghubungkan informasi yang baru diperolehnya dengan pengetahuan yang sudah diketahuinya.

5. Bila memungkinkan, perbolehkan si kecil melakukan eksperimen (melakukan) kegiatan sehubungan dengan informasi yang harus diingatnya.

6. Pilih tugas yang rumit (kompleks) menjadi tahap-tahap yang sederhana, lalu latih si kecil untuk mengingat sesuai dengan urutan informasi.

7. Tetap tenang, karena anak lebih mudah mengingat bila berada dalam suasana santai dan nyaman. Bila si kecil merasakan ketegangan dan tekanan psikologis dari orang tuanya untuk mengingat, konsentrasinya akan terpengaruh.

8. Tetaplah berlatih dan nikmati saat-saat indah bersama anak.

sumber http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8841846