gmc dewasa

gmc dewasa

Aktivasi otak tengah ada batas umurnya??


Menganai optimalisasi otak tengah, apakah ada batas umurnya? Apakaj orang dewasa masih bisa mengoptimalkan kemampuan ini?
Pengoptimalan fungsi otak tengah melalui aktivasi otak tengah yagn dilakukan oleh GMC Indonesia mempunyai batasan umur 5 sampai 15 tahun. Anak anak usia 5 – 15 tahun dapat diaktivasi dengan kesuksesan yang tinggi. Usia antara 13-15 tahun biasanya agak sulit karena anak tidak mudah di arahkan. Mereka membutuhkan motivasi tertentu ntuk melakukan sesuatu. Jika mereka sudah mempunyai pendirian, sulit untuk dibujuk.
Usia dibawah 12 tahun merupakan usia saat anak-anak masih lebih mudah diarahkan dengan hadiah atau acara yang menarik. Sementara untuk melatih anak usia 12-15 tahun butuh factor pendukung lain yaotu motivasi.
Jika anak sudah mempunyai motivasi yagn tinggi untuk mengaktifkan otak tengahnya maka akan menjadi lebih mudah. Kesulitan kedua adalah rentan usia ini mulai menjadi peralihan ke dewasa. Mereka malu untuk bertindak seperti anak-anak. Tetapi masih belum bisa bertindak seperti dewasa.
Ada banyak kemugnkinan mereka tidak mau ikut ‘goyang’ pada saat lagu anak-anak dibunyikan. Hanya anak-anak yang mau menerima dengan sungguh-sungguh saja yagn dapat diaktifkan otak tengahnya.
Untuk anak dibawah usia 5 tahun masih agak sulit untuk memberikan feed back yang akurat. Mereka juga masih agak sulit melaksanakan instruksi yang kompleks. Anak-anak ini masih membutuhkan perhatian ekstra. Itu sebabnya ada istilah balita.
Untu anak usia dibawah usia 5 tahun atau orang dipersilahkan menunggu dulu sampai mereka cukup umur. Aktivasi otak tengah akan ada terus di Indonesia. Jadi jangan khawatir tidak mendapat kesempatan.
Sementara untuk anak usia diatas 15 tahun atau orang dewasa. Aktivasi pada dasarnya masih bisa dilakukan karena setiap manusia memiliki otak tengah.
Meski begitu untuk mengaktifkannya butuh metode yang telah dirancang khusus untuk usia tersebut. GMC Indonesia saat ini sedang mengembangkan aktivasi untuk mereka yang berusia di atas 15 tahun atau orang dewasa. Mudah mudahan tahun 2011 kami dapat meluncurkan program tersebut.

AGAR OPTIMAL MELATIH OTAK TENGAH
Kondisi apa yang memungkinkan agar anak belajar mengembangkan kemampuan otak tengahnya?
Dalam workshop atau pelatihan biasanya berlangsung 2 hari di akhir pecan, kami sebagai trainer selalu membawa anak-anak dalam kondisi puncak atau excellent state, ini adalah kondisi puncak saat anak-anak merasakan kebahagiaan dan kesenangan.
Berbagai penelitian menyebutkan bahwa setidaknya ada 4 gelombang otak (brainwave) dominan yang selalu kita alami setiap hari, yaitu :
1.      Gelombang otak beta
2.      Gelombang otak alpha
3.      Gelombang otak theta
4.      Gelombang otak delta
Semua gelombang otak tersebut bermanfaat dan pasti dialami oleh semua manusia. Namun banyak sekali ahli pendidikan dan bidang sejenis yang mengatakan bahwa kondisi paling bagus agar seseorang dapat menyerap secara lebih banyak apa yang dipelajari adalah saat gelombang otaknya dalam status alpha
Hal yang sama berlaku juga bagi anak-anak di GMC yang telah mengikuti pelatihan aktivasi otak tengah. Akan sangat bags sekali jika mereka bisa selalu dalam status gelombang otak alpha.
Dalam keadaan ini mereka bisa berlatih meningkatkan kemampuan memori. Blindfold reading bahkan kemampuan untuk menyerap pelajaran di sekolah pun akan optimal
Kita bisa menciptakan kondisi puncak ini melalui motivasi yang membuat anak semangat. Melalui visualisasi atau membayangkan saat-saat mereka merasakan saat yang paling bahagia. Misalnya saat hari raya, liburan ke Bali, Dufan, ulang tahun, makan direstoran favorit mereka dan sebagainya.
Bisa juga kita biasakan agar anak mengawali hari sat mulai bangun tidur dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui doa dan mengucapkan hal-hal positif seperti “saya hari ini bahagia, hari ini yang menyenangkan saya semangat belajar di sekolah saya mengasihi ayah dan ibu terima kasih Tuhan buat hari yang indah ini.
Ada nasihat yang menyatakan hal yang gembira adalah obat tetapi hati yang patah mengeringkan tulang ini bisa diartikan jika anak-anak selalu berbahagia maka mereka akan menjadi anak-anak yang luar biasa, namun kalau anak sering mengalami hal-hal yang membuat mereka sedih  mungkin karena pola asuh orang tua atau pergaulan yang salah mereka akan menjadi sebaliknya.